Liburan seharusnya menjadi momen yang menyenangkan. Kita bisa melepas penat sambil menikmati keindahan alam. Namun, hal itu tak dirasakan oleh seorang wanita asal Inggris yang sedang berlibur bersama putrinya.
Baca juga : 5 Tujuan Traveling di Asia Tenggara, Meski Puasa Tetap Mudah Mencari Menu Berbuka
Masa-masa indah liburannya berubah menjadi mimpi buruk ketika ia mengalami kecelakaan. Tak hanya itu, ia juga mendapatkan pelayanan yang jauh dari kata layak dari rumah sakit tempat ia dirawat.
Jatuh dari ketinggian 10 meter
Malang nian nasib Jenny Birch-Morgan. Turis asal Stratford-upon-Avon, Inggris ini terpeleset saat mengambil selfie di Budva, Montenegro. Ia terjatuh dari ketinggian 10 meter akibat pagar yang rusak. Tulang belakang, tulang rusuk, dan pergelangan kaki Jenny patah akibat kecelakaan itu. Namun nyawanya masih tertolong saat seorang turis Belgia dengan berani memanjat tebing untuk menyelamatkannya.
Ditelantarkan oleh pihak rumah sakit
Tim SAR baru tiba satu setengah jam kemudian dan Jenny langsung dilarikan ke rumah sakit di Podgorica, Montenegro. Tapi, ternyata Jenny mengaku ia ditelantarkan oleh pihak rumah sakit. Selama seminggu, Jenny tak diberi air minum. Menurutnya, staf rumah sakit menganut paham anti-barat sehingga mereka mengabaikan Jenny. Bahkan saat tiba di rumah sakit, darah di tubuh Jenny tak kunjung dibersihkan meski akhirnya ia diberi morfin.
Jenny berada di ruangan kecil dan diberi roti basi
Perlakukan yang lebih buruk rupanya terus menimpa Jenny. Menurut pengakuannya, ia diberikan sebuah ruangan kecil. Para perawat hanya memberikan sepotong roti basi yang jauh dari jangkauan tangannya. Jenny pun tak bisa memakannya karena tubuhnya lumpuh. Petugas medis juga belum melakukan pemindaian pada tubuh Jenny dan hal itu membuat kondisi Jenny semakin buruk.
Sang putri hubungi pihak keluarga hingga Jenny berhasil diterbangkan ke Inggris
Omi, putri Jenny, berinisiatif untuk menghubungi keluarganya di Inggris. Mereka bernegosiasi cukup alot dengan perusahaan asuransi agar Jenny bisa dibawa pulang. Akhirnya, Jenny diterbangkan pulang dan mendapatkan perawatan medis yang tepat di Rumah Sakit Universitas Coventry.
Para dokter di Coventry mengatakan Jenny berisiko tinggi mengalami kelumpuhan di seluruh tubuh jika tak segera ditangani. Pemulihan Jenny diperkirakan membutuhkan waktu lebih dari enam bulan.
Pengamat kesehatan Swedia menyebut Montenegro memiliki sistem kesehatan paling terbelakang di Eropa. Kini, Jenny masih memakai penyangga namun ia berangsur membaik. Putri Jenny, Omi Birch-Morgan mengaku trauma saat melihat ibunya jatuh dari tebing namun ia bersyukur ibu tercintanya masih hidup. Next