Apa yang ada di dalam bayanganmu saat mendengar kata ulat? Hewan yang bagi sebagian orang membuat brigidik dan geli. Namun di beberapa wilayah Indonesia, ada jenis ulat sagu yang jadi camilan sehari-hari. Sebut saja Sumatra Utara, Maluku, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan juga Papua. Memang benar ulat sagu masuk kuliner ekstrem, namun banyak yang mencobanya karena berbagai nutrisi di dalamnya.
Baca juga : Coffee Shop di Jogja dengan Berbagai Keunikannya, Bakal Betah Nongkrong Lama
Makanan Khas Suku Kamaro
Salah satu suku yang menjadikan ulat ini menjadi makanan sehari-hari dan seringkali dimakan mentah adalah Kamaro. Ini merupakan suku yang hidup di Kabupaten Timika, Papua. Hewan ini muncul dari pohon sagu ataupun palem yang sudah mulai membusuk. Mereka perlu mencari pohon palem setengah membusuk terlebih dahulu untuk menemukan ulat sagu. Ciri khasnya, ulat ini memiliki ukuran jempol orang dewasa dan berwarna putih.
Memiliki Banyak Nutrisi yang Bagus untuk Tubuh
Meskipun geliatnya memang membuat geli, kuliner ekstrem Papua ini memiliki banyak sekali nutrisi lho. Mulai dari membangun masa otot, mencegah berbagai macam panyakit, sampai dengan meningkatkan suasana hati dan performa olahraga.
Dilansir dari Hellosehat.com, ulat sagu memiliki berbagai jenis nutrisi seperti halnya asam amino, histidine, leucine, dan juga phenylalanine. Asam amino sendiri membantu produksi serotonin yang memperbaiki suasana hati.
Dipercaya Memberikan Keperkasaan untuk Pria
Dikutip dari detik.com, ulat sagu dipercaya menjadi obat kuat laki-laki. Suku Kamaro percaya dari dahulu jika mengonsumsinya akan memberikan keperkasaan di ranjang. Meskipun belum ada penelitian mengenai hal ini, namun banyak orang yang sudah mempercayainya.
Cara Mengonsumsi Ulat Sagu
Cara mengonsumsinya ada beberapa macam. Bisa dimakan secara mentah dengan tekstur kenyal saat digigit. Bisa juga dibakar terlebih dahulu seperti sate. Ada juga masayarakat yang mengonsumsinya dengan dibuat pepes kemudian dimakan dengan sagu. Ulat ini sendiri memiliki rasa yang hambar, karena itulah ada yang menambahkannya dengan berbagai bumbu supaya rasanya makin kaya.
Jika kamu berada di Papua, apakah kamu mau mencoba ulat sagu? Next