Kurang dari sepekan, tepatnya pada 17 Mei 2018, umat Hindu di Indonesia akan menjalani Nyepi. Selama sehari penuh mereka takkan melakukan aktivitas apapun demi menyucikan alam semesta dan sekaligus memohon pemberkatan dari para dewa. Namun sebelum hari besar yang sekaligus merupakan peringatan Tahun Baru Saka tersebut, umat Hindu biasanya akan melakukan ritual melasti. Ritual ini digelar untuk menyucikan diri menyambut Nyepi.
Baca juga : Lezatnya Sajian Babi Guling Slingsing Bali, Nikmatnya Bikin Nagih!
Selain persembayangan, benda-benda yang dianggap suci juga akan diarak mengelilingi desa. Tradisi ini biasanya dilangsungkan di dekat sumber air, seperti danau atau laut, dan semua pesertanya mengenakan pakaian putih. Tak hanya di Bali, tradisi melasti juga digelar di berbagai wilayah Indonesia dan menyajikan pemandangan menarik. Daripada penasaran, berikut TravelingYuk sajikan penjelasan lengkapnya satu-persatu.
1. Pantai Ngobaran
Ratusan umat Hindu di Yogyakarta dan sebagian Jawa Tengah kerap menyambangi Pantai Ngobaran, Desa Kanigoro, untuk melakukan tradisi melasti. Rombongan datang membawa beragam sesajian suci yang kemudian diletakkan di Pura Segoro Ukir di tepian pantai.
Setelah prosesi seremonial selesai, persembahan tersebut kemudian dilarung ke lautan. Lokasi Pantai Ngobaran sendiri dipilih karena diyakini sebagai tempat Prabu Brawijaya V melakukan tapa brata, sebelum kemudian Raja Majapahit itu memutuskan menjadi pertapa. Selain itu Pantai Ngobaran memiliki sejumlah tempat ibadah yang letaknya berdekatan. Di sekitar wilayah pantai terdapat masjid dan juga lokasi upacara kejawen.
2. Pantai Paseban
Pantai Paseban menjadi tempat diadakannya upacara melasti bagi umat Hindu yang ada di willayah tapal kuda, yang meliputi Lumajang, Situbondo, Bondowoso, Banyuwangi, dan Jember. Paseban sendiri merupakan bagian dari kawasan Kencong yang ada di Jember.
Para peserta prosesi melasti membawa ubo rampe alias sesembahan, biasanya terdiri dari buah-buahan, padi, serta hasil ternak. Sepanjang perjalanan menuju lokasi, doa dan puji-pujian tak henti-hentinya dilantunkan. Tradisi melasti di sini biasanya tetap berlangsung khidmat meski ada orang lain yang hanya menjadi pengunjung pantai Paseban.
3. Pura Segara
Umat Hindu di sekitar Jakarta berkumpul di Pura Segara, Cilincing, untuk melakukan proses melasti. Rombongan biasanya datang berbondong-bondong dengan menggunakan bus dari berbagai daerah, seperti Bogor, Depok, dan juga Bekasi.
Pura Segara sendiri sudah beberapa kali menjadi tempat digelarnya ritual melasti. Hal ini membuat pemerintah Jakarta Utara mulai mempertimbangkan untuk menjadikannya sebagai kawasan wisata religi. Ke depannya, kawasan ini bakal lebih dibenahi dan ditambah fasilitas umum untuk menarik minat para pengunjung.
4. Pura Jolotundo
Umat Hindhu di Mojokerto, Gresik, Sidoarjo, dan Pasuruan juga tidak ketinggalan melakukan melasti. Mereka berkumpul di Pura Jolotundo yang ada di Pasuruan. Sebelum prosesi seremonial dimulai, iring-iringan yang datang membawa sesembahan dan benda suci disambut dengan pertunjukan tradisional di gerbang pura. Tari-tarian Bedoyo Mojopahit, remong, dan rejang dewa disajikan tanpa cela, dan semuanya diiringi dengan apik oleh alunan gamelan Bali.
Jolotundo sendiri dipilih karena dianggap sebagai tempat suci. Airlangga, anak dari Raja Udayana, adalah sosok yang sukses menyatukan wilayah Jawa Timur. Pura Jolotundo sendiri konon dibangun untuk memperingati kelahiran Airlangga pada 997 Masehi.
5. Umbul Geneng
Terletak di desa Ngrundul, Kebonarum, Klaten, sumber mata air Umbul Geneng menjadi tempat diadakannya upacara melasti oleh umat Hindu di Klaten dan sekitarnya. Umbul Geneng dipilih lantaran diyakini sebagai tempat untuk mendapatkan air guna penyucian diri. Selain itu letaknya juga dekat dengan Pura Tirta Buwana.
Ritual dimulai dengan jalan kaki sepanjang dua kilometer dari Pura Tirta Buwana ke sumber air. Rombongan umat Hindu datang dengan membawa persembahan yang terdiri dari beberapa komponen seperti gunungan dan ayam ingkung.
Begitu sampai di lokasi sumber mata air, para peserta akan meletakkan sesembahan, kemudian duduk dan mulai berdoa. Menjelang prosesi berakhir, akan ada Labuhan, di mana semua persembahan dilarung di Umbul Genang. Melasti kemudian ditutup dengan pemberian percikan air suci dan bija (beras) sebagai lambang kemakmuran.
Itulah tadi beberapa keindahan tradisi melasti yang dilangsungkan di sejumlah wilayah di Indonesia. Tanah Air sungguh memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, hingga sayang jika hanya sekedar dilewatkan begitu saja. Next