Indonesia memang kaya dengan kuliner khasnya di setiap daerah. Seperti Sunda yang punya makanan bernama Wajit. Nah, di Jawa Barat ada suatu merk makanan tersebut yang sampai saat ini rasanya tak berubah sejak dulu. Namanya adalah Wajit Asli Cililin ‘Cap Potret’ Hj. Siti Romlah. Kalau kalian ingin tahu lebih jauh makanan ini, simak ulasan berikut, ya.
Baca juga : Puncak Gunung Budheg, Kecantikannya Bius Turis Lokal Hingga Mancanegara
Makanan Khas Sunda
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kalau Wajit merupakan makanan khas Sunda. Makanan ini memiliki bentuk khas mengerucut yang dibungkus dengan daun jagung kering. Untuk rasanya, Wajit mempunyai rasa manis yang sangat khas.
Ada beberapa bahan yang digunakan pada makanan satu ini. Berupa beras ketan, gula merah dan kelapa. Kemudian dicampur, diberi air dan dipanaskan hingga mengental. Kalau sudah, adonan tersebut dibungkus oleh daun jagung yang sudah kering.
Lokasi Penjualan Wajit
Sentra Wajit yang sudah dikenal luas terletak di Kabupaten Bandung
Barat, tepatnya di Kecamatan Cililin. Wajit Cililin bisa didapatkan di beberapa gerai oleh – oleh yang tersebar di kota Bandung. Namun, yang ingin mendapatkan Wajit Cililin yang asli dengan cita rasa yang khas terjaga, Teman Traveler wajib datang langsung ke daerah Cililin.
Sejarah Wajit Asli Cililin “Cap Potret” Hj. Siti Romlah
Pada tahun 1936, seorang ibu bernama Irah membuat inovasi hasil
dari resep dan pengetahuan yang diturunkan tentang wajit dari Juwita, ibunya. Ketika itu Wajit hanya bisa dikonsumsi oleh kalangan kelas atas
dan menengah. Namun, Irah mulai memperluas penjualannya ke semua lapisan kalangan masyarakat.
Hasil dari kegigihan Irah semenjak usia 10 tahun mendalami semua
hal tentang Wajit, membuat konsumen dari berbagai daerah mulai menyukainya. Momentum tersebut dimaksimalkan dengan baik, untuk memudahkan konsumen mengenal produk miliknya. Caranya dengan melabeli nama “Wajit Asli” untuk produknya.
Menghasilkan Buah Manis Meski Hadapi Kegagalan
“Wajit Asli” juga pernah mengalami masa sulit, terutama ketika
masa pendudukan Jepang dan awal kemerdekaan. Namun, perusahaan ini tetap berjalan meskipun lambat. Bahkan dari hasil kerja kerasnya tersebut pada tahun 1950, Irah bisa menunaikan ibadah haji.
Sepulangnya dari tanah suci, Irah mengganti namanya menjadi Siti Romlah, kemudian menjalankan kembali usahanya yang sempat terhenti. Sejak saat itu nama “Wajit Asli” berganti dan bertahan hingga saat ini menjadi “Wajit Asli ‘Cap Potret’ Hj. Siti Romlah.
Itulah perjalanan berdirinya Wajit Asli Cililin yang kini populer di kawasan Bandung. Ternyata, perjalanannya sangat tidak mudah, sampai pernah merasakan kerugian. Namun, itu semua terbayar karena sang pemilik tidak menyerah begitu saja. Jadi, bisa dicontoh nih kegigihan dari si empunya Wajit Asli ini. Next