in , ,

5 Alasan Kenapa Perempuan Pecinta Alam Adalah Calon Istri Impian

Alasan peremmpuan pecinta alam adalah istri idaman

Traveling memang kegiatan yang sangat menyenangkan. Namun, akan menjadi berkali-kali lipat bahagianya jika bisa dilakukan bareng pasangan resmi, nih. Wanita yang ayu, feminin, setia dengan makeup dan sepatu hak tinggi memang memesona, tapi yang selalu dekat dengan alam juga tak kalah menggoda. Apalagi, tipe yang seperti ini bisa dibilang cocok disebut sebagai calon istri impian, lho. Tak percaya? Ini dia sifat-sifat oke dari perempuan pecinta alam.

Baca juga : Nikmat 5 Olahan Nasi Goreng Populer di Jakarta

Tidak Manja dan Mandiri

Nadine tidak manja dan mandiri
Nadine tidak manja dan mandiri [image source]
Perempuan pecinta alam biasanya akan lebih memilih menghabiskan waktu di pegunungan atau pantai. Meski harus mendaki ke puncak dan memasak dengan bahan, juga peralatan seadanya tak apa. Hiking berarti juga harus membawa sendiri beban di pundak. Selain tidak manja, wanita yang punya hobi begini sudah pasti mandiri. Kamu tak perlu khawatir, karena tahu bagaimana menjaga diri sendiri. Keren, kan?

Pendaki cantik tidak rewel
Pendaki cantik tidak rewel [image source]

Tidak Mudah Menyerah

Pendaki cantik
Pendaki cantik [image source]
Sudah bukan rahasia, untuk bisa sampai di titik tertinggi suatu gunung, ataupun menuju air terjun terpencil membutuhkan perjalanan yang luar biasa, dengan medan yang tak biasa. Namun, demi bisa sampai di tujuan, mereka sebagai pendaki cantik tidak akan mudah menyerah. Mungkin tenaganya tidak sebesar pria, meski harus kelelahan dan istirahat beberapa kali, mereka berkeras harus sampai di tempat yang dimaksud. Yang begini harus kamu pertahankan. Demi kebahagiaan berdua, si cantik tidak akan gampang putus asa.

Traveler cantik di Nusa Penida
Traveler cantik di Nusa Penida [image source]

Tangguh dan Anti Rewel

Pendaki cantik yang tangguh
Pendaki cantik yang tangguh [image source]
Tahu kan kalau cuaca di pegunungan selalu berubah-ubah? Bisa jadi panas dan sinar yang terang saat berangkat, namun menjadi mendung dan tiba-tiba turun hujan dengan derasnya di tengah perjalanan. Perempuan pendaki gunung tidak akan terkejut dengan perubahan cuaca mendadak seperti ini. Pun jika hal serupa terjadi pada komitmen yang sedang dijalani. Model begini akan tetap tangguh dan tidak tumbang hanya karena satu atau dua permasalahan yang menghadang. Bonusnya juga, sifat mandirinya akan membuat mereka anti rewel. Kamu pun bisa tenang kalau harus berjauhan.

Traveler cantik di Air Terjun Imogiri
Traveler cantik di Air Terjun Imogiri [image source]

Cinta Alam

Pendaki cantik anti rewel
Pendaki cantik anti rewel [image source]
Daripada ke mall, pecinta alam pastinya akan lebih semangat kalau diajak menjelajah hutan atau berpindah dari pantai yang satu ke lainnya. Alam sekitar saja begitu dicintainya. Bisa dijamin, rumahmu nanti akan hijau dan asri. Kebersihan pun akan dijaganya. Cewek seperti ini juga sadar akan kesehatan diri dan lingkungan. Seru kan kalau punya calon istri yang sudah pintar dan tahu benar harus bagaimana menjaga tempat tinggal juga penghuninya?

Traveler cantik
Traveler cantik [image source]

Pemberani

Pendaki cantik pemberani
Pendaki cantik pemberani [image source]
Alam bebas kadang bukanlah tempat yang ramah bagi perempuan. Panas yang bikin kulit hitam, angin yang membuat wajah dan bibir kering, dan banyak lagi lainnya. Belum lagi resiko kecelakaan yang bisa saja terjadi saat menuju puncak gunung, atau bahkan diving untuk melihat keindahan bawah laut. Namun, semua itu tak membuat mereka gentar dan berhenti menjelajah bumi dan seisinya. Wah, super berani. Kebayang kan kalau tipe begini dijadikan istri? Hutan keras saja bisa ditaklukkan, apalagi mertua galak?

Yuki Kato
Yuki Kato [image source]
Nah, yang punya kekasih dengan tipe-tipe di atas boleh bangga. Buruan lamar sebelum diambil orang yang lebih berani dari kamu. Yakin mau kehilangan calon istri idaman? Next

ramadan
Liburan ke Jepang

Liburan ke Jepang, Sembunyikan Tatomu Sebelum Diusir!

Soto Pak Simon

Hangatnya Soto Pak Simon, Melepas Lelah Saat Pulang ke Bandung