Menjadi tuan rumah Asian Games, merupakan impian Indonesia sejak ajang olahraga ini digelar pertama kali tahun 1951 di India. Untuk mencapai hal tersebut bukan hal yang mudah. Berkali-kali Indonesia dipandang sebelah mata oleh negara lain. Karena memang pada saat itu infrastruktur nusantara sendiri belum cukup memadai. Namun di tahun 1962, impian itu tercapai. Presiden Soekarno segera membangun segala fasilitas di Ibukota. Mulai dari akses jalan, stadion, hingga akomodasi. Hingga saat ini, Teman Traveler masih dapat menemukan warisan Asian Games 1962.
Baca juga : Penumpang KA Ribut karena Vaksin Booster, Ini Syarat Perjalanan Jarak Jauh
Patung Selamat Datang
Patung Selamat Datang sendiri merupakan monumen yang dibangun untuk menyambut kedatangan tamu internasional dalam rangka menyambut Asian Games. Mendapat instruksi dari Presiden Soekarno, patung ini dirancang oleh Henk Ngantung yang saat itu menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Tinggi patungnya saja mencapai 7 meter dan dibangun oleh pemahat Edhi Sunarso.
Stasiun Televisi Pertama
Tak hanya mengembangkan dalam aspek infrastruktur, Asian Games juga berdampak pada perkembangan media di Indonesia. Sebagai bagian dari persiapan, Indonesia membuat stasiun televisi pertama di Indonesia. Karenanya saat itu TVRI dibentuk untuk menyiarkan ajang olahraga terakbar di Indonesia. Bahkan TVRI juga mengudara pertama kali saat hari pertama pembukaan Asian Games.
Hotel Indonesia
Hotel Indonesia memang sengaja didirikan dalam rangka menyambut rangkaian Asian Games IV 1962. Dengan begitu, hotel ini turut memperkenalkan wajah Indonesia kepada dunia. Saat itu, Hotel Indonesia sendiri merupakan salah satu dari empat proyek raksasa yang dibuat oleh Soekarno dalam rangka mempersiapkan Asian Games IV. Seperti Monas, Gelora Bung Karno, dan Jembatan Semanggi. Warisan Asian Games yang satu ini bertahan hingga kini dikenal sebagai salah satu hotel termewah di Indonesia.
Stadion Gelora Bung Karno
Setelah kunjungannya ke Uni Soviet pada tahun 1956, Presiden Soekarno mendapat inspirasi untuk membangun Gelora Bung Karno. Pembangunan GBK sendiri dimulai pada tahun 1959 dan melibatkan 40 tenaga ahli teknik dan 12 ribu pekerja sipil di Indonesia. Pembangunan GBK ini sendiri selesai tak lama sebelum Asian Games berlangsung. Hingga saat ini, GBK yang menjadi impian Bung Karno masih berdiri dan sering menjadi lokasi untuk laga bergengsi.
Jembatan Semanggi
Terletak di persimpangan Jalan Sudirman dan Gatot Subroto, Jembatan Semanggi juga merupakan warisan dari Asian Games 1962. Pembangunan jembatan ini sendiri merupakan usulan dari Ir. Soetami, Menteri Pekerjaan Umum, pada tahun 1961. Tujuannya, Jembatan Semanggi diharapkan dapat mengurai kemacetan yang timbul menjelang Asian Games 1962. Pembangunan jembatan ini pun bersamaan dengan dibangunnya Tugu Monas, Hotel Sarinah, dan Gelora Bung Karno.
Hingga saat ini, beberapa tempat tersebut merupakan peninggalan Asian Games 1962 yang masih dapat ditemukan. Tak hanya menjadi warisan Asian Games tersebut juga menjadi ikon Ibukota Jakarta. Next