Pulau Dewata memang menjadi salah satu destinasi yang populer di kalangan wisatawan domestik dan luar negeri. Selain memiliki adat budaya yang kuat, Bali juga dianugerahi dengan pemandangan alam yang menakjubkan. Jika kamu suka berlibur ke pulau seluas 5636,66 kilometer persegi ini, tak lega rasanya kalau hanya mengunjungi obyek wisata yang itu-itu saja.
Baca juga : Pochajjang, Restoran All You Can Eat ala Korea di Jakarta Dibawah 100 Ribu!
Pantai Kuta? Nusa Dua? Semua tempat itu tentunya sudah terlalu mainstream untuk dikunjungi. Agar liburanmu di Bali terasa semakin seru, tak ada salahnya untuk mendatangi tempat-tempat baru yang belum pernah kamu kunjungi sebelumnya. Penasaran? Berikut adalah lima destinasi anti-mainstream yang wajib kamu kunjungi saat liburan ke Bali.
1. Desa Trunyan
Desa Trunyan menjadi salah satu obyek wisata di pulau Bali yang masih jarang dikunjungi. Sebagian orang mungkin masih menganggap tempat ini terlalu seram untuk didatangi. Ya, desa yang terletak di pinggir Danau Batur, Kintamani, ini memang menghadirkan suasana yang berbeda.
Di desa ini, para pelancong akan disuguhi pemandangan mayat-mayat yang dibiarkan begitu saja di atas tanah, baik itu dalam posisi bersandar atau tidur di dekat pohon. Namun anehnya, mayat-mayat itu tidak mengeluarkan bau busuk. Hal ini karena bau menyegat dari mayat-mayat itu telah dinetralisir oleh bau harum dari pohon Taru Menyan.
Dalam Bahasa Bali, kata Taru diartikan sebagai pohon, sedangkan Menyan berarti harum. Menariknya, pohon Taru Menyan ternyata cuma tumbuh di desa ini. Itulah yang kemudian membuat sebagian orang tertarik untuk pergi ke desa Trunyan dan menyaksikan sendiri fenomena langka tersebut.
2. Pura Pulaki
Kebanyakan orang mungkin lebih sering mampir ke Pura Besakih ketimbang Pura Pulaki. Padahal pura yang berada di Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, ini juga memiliki pemandangan alam yang sangat menakjubkan.
Berada di atas tebing berbatu yang langsung menghadap ke laut, pemandangan pesisir di sekitar pura ini sangatlah indah. Apalagi kita juga bisa menikmati keindahan bukit berbatu terjal yang menjadi latar belakang dari pura ini. Jika kamu kebetulan mampir ke Singaraja, Pura Pulaki berada sekitar 53 kilometer di sebelah barat kota tersebut.
Selain mempunyai pemandangan alam yang luar biasa, Pura Pulaki juga dilingkupi dengan aura religius yang kental. Selain digunakan sebagai tempat sembahyang umat Hindu, pura ini juga menjadi tempat pemujaan Sri Patni Kaniten. Usut punya usut, Sri Patni Kaniten rupanya berhasil mencapai moksa, sehingga dia lantas dianggap sebagai dewa. Dia pun mendapat julukan Bhatari Dalem Ketut.
3. Pantai Pemuteran
Pantai ini terletak di Desa Pemuteran yang berada di utara Bali, tepatnya di Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng. Pantai Pemuteran adalah tempat di mana kamu bisa mendapakan ketenangan, tanpa harus diganggu oleh suara gelak tawa yang telalu keras. Kamu juga tidak akan menemukan pedagang asongan apalagi suara musik keras yang saling bersahutan dari kafe-kafe di pinggir pantai.
Di pantai ini, wisatawan akan dimanjakan dengan pemandangan laut biru yang tenang dan hamparan pasir putih yang berkilau cantik. Semua itu akan terasa lebih lengkap, jika kamu juga menikmati aktivitas wisata bahari seperti diving, snorkeling, jet ski, dan masih banyak lagi.
Selain itu, destinasi ini juga sangat cocok bagi wisatawan yang berlibur dengan anak-anak. Karena Pantai Pemuteran berbentuk teluk, ombak di sana cenderung pelan. Jadi bisa dikatakan, para orang tua tak perlu khawatir untuk melepas anak-anak bermain di pantai.
Setiap malam, masyarakat adat juga akan menyuguhkan berbagai kesenian tradisional Bali. Hiburan itu tentunya bisa memberi kenangan yang lebih mendalam pada siapa saja yang berlibur ke Pantai Pemuteran.
4. Pantai Atuh, Nusa Penida
Liburan ke Bali tapi tidak mampir ke Nusa Penida? Kalau diumpamakan, itu seperti makan sayur tanpa garam. Hambar! Nusa Penida adalah sebuah pulau yang terletak di ujung tenggara pulau dewata. Destinasi ini menjadi bagian dari daerah Kabupaten Kelungkung.
Untuk sampai ke pulau ini, wisatawan bisa menumpang jukung (perahu kecil) yang disewa di Pantai Sanur. Dan jarak yang harus ditempuh untuk sampai ke Nusa Penida lebih kurang 90 menit. Sementara itu, untuk biaya sewa jukung, kamu cukup merogoh kocek sekitar Rp 40.000.
Sesampainya di Nusa Penida, wisatawan akan diajak berpetualang lagi dengan melewati jalan setapak yang menuju bukit. Setelah menuruni bukit dan melewati kebun warga, barulah kamu akan sampai di Pantai Atuh. Rasa lelah itu akan terbayar tuntas setelah kamu melihat betapa indahnya Pantai Atuh.
Kamu bisa menyusuri pinggiran pantai berpasir putih itu sambil menghirup udaranya yang segar. Kondisi alam Pantai Atuh bahkan masih sangat terjaga sebab destinasi ini memang cukup jarang dikunjungi.
5. Danau Tamblingan
Selain memiliki banyak pantai yang cantik, Bali juga dianugerahi dengan danau yang indah. Salah satunya adalah Danau Tamblingan. Usut punya usut, nama Tamblingan sendiri diambil dari kata tamba dan elingang. Dalam bahasa Bali, tamba berarti obat, sementara elingang berarti kemampuan spiritual. Menurut sejarah, air di Danau Tamblingan dahulu sering digunakan oleh orang suci untuk menyembuhkan wabah penyakit yang melanda daerah tersebut. Itulah mengapa kemudian banyak pura berdiri di sekitar danau ini.
Meski luas dari danau ini juga terbilang paling kecil dibanding danau-danau lain di Bali, keindahan alam Danau Tamblingan sangatlah elok. Semuanya masih serba tradisional dan alami. Kamu bahkan tidak akan menemukan perahu motor di danau ini. Tapi tenang, kamu tetap bisa berkeliling danau dengan menyewa perahu kecil milik warga.
Karena pulau dewata memiliki banyak tempat indah yang bisa dikunjungi selama liburan, tak ada salahnya untuk memilih destinasi-destinasi yang tidak mainstream. Dengan begitu, kamu pun bisa menikmati keindahan Pulau Bali secara utuh. Jadi, tunggu apalagi? Segera rencanakan liburan serumu ke Bali! Next