Bukan rahasia betapa dahsyatnya ombak tsunami yang menerjang Aceh tahun 2004 silam. Gelombang sebesar 9,3 skala Richter tersebut telah mampu memporak-porandakan seluruh Bumi Serambi Mekkah. Ratusan korban pun berjatuhan dan banyak yang kehilangan harta dan keluarga dalam tragedi yang memilukan tersebut. Dibalik tragedi tersebut, ada beberapa peninggalan pasca tsunami yang menjadi destinasi hits untuk wisata di Aceh. Berikut cerita dari Kontributor Travelingyuk, Bang Harlen tentang peninggalan Tsunami yang bisa dipelajari sambil lburan.
Baca juga : Best Hotel in Lovina Beach under 250K
Museum Tsunami Aceh
Museum Tsunami Aceh juga merupakan destinasi yang wajib dikunjungi di Banda Aceh. Letaknya sangat dekat dengan Masjid Raya Baiturrahman. Monumen simbolis ini dibangun untuk mengenang tragedi tsunami yang menimbulkan banyak korban. Selain itu museum yang dirancang oleh Bapak Ridwan Kamil ini juga digunakan sebagai pusat pendidikan dan perlindungan darurat seandainya tsunami terjadi lagi. Yakin mau melewatkan wisata di Aceh yang satu ini.
Tidak perlu membayar tiket untuk masuk ke dalam Museum yang dibangun tahun 2009 ini, kita hanya perlu membayar uang parkir saja. Bangunan yang terdiri dari 4 lantai ini memiliki desain yang sangat unik. Pengunjung akan masuk melalui sebuah lorong sempit dan gelap yang diapit dua buah dinding air yang tinggi. Suasana mencekam langsung terasa saat melewati lorong ini. Saat masuk, seakan terdengar suara takbir, teriakan para korban, dan suara ombak yang begitu nyata. Seolah kita dibawa kembali pada suasana kepanikan saat tsunami terjadi.
Di wisata Aceh yang satu ini juga terdapat sebuah ruangan khusus yang bernama Ruang Sumur Doa..Di dalamnya diperdengarkan lantunan ayat-ayat suci Alquran. Pada dindingnya terukir nama ratusan ribu korban yang meninggal saat tragedi mengenaskan tersebut. Suasana di dalam ruangan berbentuk lingkaran ini juga membawa diri kembali mengingat kematian yang bisa datang kapan dan di mana saja.
Disini juga disediakan sebuah ruangan audiovisual bagi pengunjung yang ingin menonton video kompilasi kejadian-kejadian saat tsunami terjadi. Kemudian terdapat juga sebuah ruangan tempat menyimpan memorabilia dan miniatur-miniatur bangunan dan situasi yang menggambarkan keadaan Aceh yang telah porak-poranda.
Hal lainnya yang menjadi magnet tersendiri dari Museum Aceh Tsunami adalah pameran yang berisi foto dan informasi-informasi terkait proses terjadinya tsunami, seperti kisah para korban. Maka dari itu, berkunjung ke Museum Aceh Tsunami adalah pilihan wisata di Aceh yang tepat untuk menambah wawasan bagi anak-anak, remaja, atau dewasa sekali pun.
Museum PLTD Apung
Ada lagi tempat wisata bersejarah yang harus kamu kunjungi saat berlibur di Banda Aceh, yaitu Museum PLTD Apung. Tsunami yang menerjang Aceh begitu besar dan Kapal PLTD Apung adalah saksi bisu bagaimana dahsyatnya gulungan ombak yang terjadi 14 tahun silam itu.
Sesuai dengan namanya, kapal PLTD Apung adalah sebuah armada yang berfungsi sebagai pembangkit listrik tenaga diesel. Kapal milik PLN ini telah berlayar ke berbagai tempat di Indonesia, pertama kali digunakan di Pontianak pada tahun 1997. Kapal yang mampu memasok listrik sebesar 10,5 mW ini telah menorehkan berbagai prestasi seperti mengatasi krisis kelistrikan di Pontiakan pada tahun 1997, mengatasi krisis listrik di Bali akibat gangguan kabel bawah laut pada tahun 1999, berhasil mengatasi krisis kelistrikan di Madura pada tahun 2000, dan Pada tahun 2003 berlabuh di Tanah Rencong sebagai pemasok aliran listrik.
Awalnya, keberadaan Kapal PLTD Apung ini di banda Aceh adalah untuk memperbaiki gangguan listrik yang terjadi akibat seringnya kontak senjata antara pemerintah RI dan Gerakan Aceh Merdeka ( GAM ) yang dulu sempat memanas. Konflik ini mengakibatkan robohnya banyak pembangkit listrik dari PLN yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab sehingga menyebabkan pasokan listrik di Aceh terganggu.
Pada saat tsunami tahun 2004 lalu, tidak ada yang menduga bahwa gelombang yang tinggi mampu menyeret kapal seberat 2.600 ton ini sejauh 5 km ke pusat kota Banda Aceh. Menurut saksi mata, kapal PLTD Apung ini juga sempat dijadikan sebagai tempat berlindung saat gelombang kedua datang. Banyak yang mencoba naik ke dalam kapal. Banyak yang selamat meski tidak sedikit juga yang meregang nyawa.
Kini Kapal PLTD Apung ini dijadikan sebagai situs bersejarah yang ada di Banda Aceh. Tidak berbeda jauh dengan Museum Tsunami Aceh, Teman Traveler juga bisa melihat pameran yang berisi informasi-informasi terkait kapal PLTD Apung, foto-foto, dan kesaksian para korban yang selamat pada peristiwa mengerikan tersebut. Menurut warga sekitar, di bawah kapal ini masih tersimpan banyak mayat para korban yang ikut terseret.
Masjid Raya Baiturrahman
Kita semua pasti sependapat jika gelombang tsunami yang menghantam Aceh 2014 silam begitu besar dan ganas. Gedung-gedung roboh, rumah warga hancur berantakan, pepohonan dan kendaraan yang ada di jalan semuanya ikut terseret tsunami yang sangat mengerikan itu. Namun ombak raksasa tersebut tidak merusak beberapa Masjid yang ada di Aceh. Salah satunya adalah Masjid Raya Baiturrahman, banyak warga yang menjadikanya sebagai tempat berlindung kala itu.
Sudah 14 tahun berlalu, kini Masjid Baiturrahman telah berubah menjadi salah satu tempat wisata di Aceh yang menyimpan banyak sejarah. Tidak sedikit wisatawan yang datang berkunjung setiap harinya, baik lokal maupun mancanegara. Bangunan ini pun semakin dipercantik di setiap sudutnya dengan penambahan infrastruktur dan arsitektur yang indah.
Pengunjung pun sudah difasilitasi basement untuk parkiran lengkap, dengan eskalatornya. Hamparan rumput yang dulu menutupi halaman Masjid, sudah diganti dengan lantai marmer dan dipasang 12 payung elektrik yang menjadi daya tarik tersendiri karena kemiripannya dengan Masjid Nabawi yang ada di Madinah. Wisata di Aceh yang satu ini cocok untuk kunjungan religi saat bertandang ke Serambi Mekkah.
Ketiga tempat wisata di Aceh yang bersejarah dan hits di atas adalah saksi bisu keganasan gelombang tsunami. Jadi bagaimana, mana yang belum Teman Traveler kunjungi ? Next