Jalan-jalan ke berbagai istana, kediaman para raja yang tersebar di Indonesia akan membuatmu lebih mengenal tentang beragam budaya yang ada di Tanah Air. Perbedaan-perbedaan indah yang terlihat dari arsitektur dan semacamnya akan menjadi pemandangan yang super menarik, dan tentu saja cantik. Ini dia istana-istana Raja yang ada di Nusantara.
Baca juga : Rekomendasi Bubur Gudeg di Jogja, Citarasanya tak Kalah Menggoda dari Kuliner Lainnya
Istana Maimun, Medan
Istana Maimun ini merupakan kediaman Sultan Deli, Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah. Sultan Deli sendiri lah yang merancang dengan bantuan arsitek dari Italia. Nuansa melayu yang dipadu dengan Islam sangat kental di setiap sudutnya. Kemegahan kerajaan ini merupakan bukti kesejahteraan era Kesultanan Deli. Sayang banget kalau tak menyempatkan menginjakkan kaki di kediaman megah itu. Tidak cuma melihat-lihat, kamu juga bisa menyewa baju dan berfoto ala putri raja di depan singgasana Sultan Deli. Seru, ya!
Istana Kerajaan Siak Sri Indrapura
Merupakan kediaman Sultan Syarif Hasyim di Riau. Istana Sri Indrapura juga kediaman resmi Sultan Siak berdiri sejak tahun 1889. Salah satu peninggalan penting dari kerajaan Melayu Islam. Kerajaan yang satu ini juga dikenal dengan sebutan Istana Matahari Timur. Lokasinya yang mudah dijangkau dengan kendaraan umum maupun pribadi, membuat Istana Siak menjadi wisata favorit para turis lokal maupun yang datang dari jauh.
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Keraton Ngayogyakarta adalah istana yang didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1755. Merupakan tempat tinggal pribadi sultan dan rumah tangganya. Menyuguhkan arsitektur jawa asli yang terbaik di zamannya hingga sekarang. Dan keraton ini masih menjadi tempat tinggal keturunan Sultan dan masih menjalankan tradisi kesultanan. Sebagian dari keraton digunakan sebagai museum untuk memamerkan peninggalan raja, termasuk Taman Sari yang dulunya digunakan sebagai pemandian keluarga Kesultanan. Interior keraton pun masih sangat terjaga dan terlihat jelas kecantikan ukirannya. Pada event-event tertentu, kamu juga bisa menikmati pertunjukan sendra tari tradisional.
Istana Silinduang Bulan
Istano Silinduang terletak di Tanah Datar, Sumatera Barat. Nama Silinduang Bulan diberikan oleh Daulat Yang Dipertuan Raja Gamuyang Sultan Bakilap Alam (Sultan Alif Kalifatullah Johan Berdaulat Fil’Alam I) setelah dipindahkan ke Balai janggo tahun 1550. Bangunan istana tak hanya sekali mengalami kebakaran. Pada jaman Pedang Pederi, istano ini juga kena imbasnya dan terbakar habis. Di tahun 2010 pun, mengalami kebakaran. Namun, cepat kembali direnovasi karena menjadi salah satu ikon dari provinsi Sumatera Barat. Nikmatilah gambaran rumah gadang asli yang khusus untuk para raja, dengan ciri khas mempunyai 7 buah gonjong yang seakan menembus langit.
Istana Pagaruyung Batusangkar
Serupa dengan Istano Silinduang Bulan, Pagaruyung juga berkali-kali terbakar. Istana yang sekarang berdiri merupakan replika dari aslinya yang terbakar habis di sebuah kerusuhan di tahun 1804. Setelah kembali didirikan, Istana terbakar kembali di tahun 1966. Renovasi Istana yang kabarnya menelan biaya 20 Miliar itu kembali kebakaran hebat di tahun 2007, karena petir yang menyambar salah satu puncak istana. Istana tersebut dulunya merupakan kediaman raja Paraguyung dan merupakan rumah adat khas Minangkabau.
Keraton Puro Mangkunegaran, Solo
Puro Mangkunegaran merupakan kediaman resmi dari Sri Paduka Mangkunagara di Surakarta. Puro ini dibangun setelah tahun 1757, dengan model keraton yang lebih kecil. Arsitektur Puro Mangkunegaran masih serupa dengan keraton pada umumnya, dengan bagian pendopo, kaputran, dalem, yang dikelilingi dinding juga pilar yang kokoh. Berkunjung ke Puro Mangkunegaran, kamu akan disuguhi potret lawas keluarga kerajaan dari masa ke masa. Ajak salah satu pemandu dan mereka akan menceritakan sejarah Puro beserta riwayat raja-rajanya dengan senang hati.
Istana Sayap – Kerajaan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan
Kerajaan Pelalawan adalah salah satu era yang membawa pengaruh melayu dan islam di Riau. Dulu, daerah ini bernama Kerajaan Tanjung Negeri yang diperintah oleh Raja bergelar Tengku Besar, Maharaja Dinda II. Ada dua istana kecil di samping kanan dan kiri dari bangunan induk. Karenanya lah akhirnya disebut Istana Sayap Pelalawan. Istana ini terbakar pada tahun 2011, dan baru kembali direnovasi pada tahun 2016 lalu.
Istana Raja Gowa
Istana Gowa didirikan pada tahun 1936 oleh I Mangngi Mangngi Daeng Mattutu, yang saat itu merupakan Raja Gowa ke 31. Kini, istana yang bergaya khas rumah Bugis ini sudah dijadikan museum dan sebagai tempat menyimpan pusaka dan juga barang-barang bersejarah dari para Raja Gowa. Dulunya, Istana ini merupakan kediaman resmi dari para raja Gowa. Di tahun 1973, pada akhir jabatan Raja Gowa terakhir, Andi Idjo Daeng Mattawang Karaeng Lalolang Sultan Muhammad Kadir Aidir, memutuskan untuk menjadikannya museum.
Istana Raja Ali, Tanjung Pinang
Bintan ternyata punya pesona lain selain pantai dan angin lautnya yang segar. Terletak di Pulau Penyengat, bagian tengah, terdapat Istana Raja Ali. Tak jauh dari sini, kamu juga akan dibuat terpesona pada kecantikan masjid Raya Sultan. Arsitektur istana terlihat jelas mengandung gaya Belanda yang kental dengan dua benteng di bagian depan. Di sekitaran istana ini juga ada makam-makam raja dan keluarga yang juga bisa kamu kunjungi.
Keraton Sumenep
Tak jauh dari Surabaya, tepatnya di Sumenep, Madura juga ada peninggalan bersejarah yang kental dengan budayanya. Keraton Sumenep merupakan kediaman resmi para adipati juga raja-raja. Keraton itu bisa dibilang kerajaan kecil, karena pada saat itu, raja Sumenep masih harus membayar upeti pada raja-raja besar Singasari, Mataram, juga Majapahit. Ada mitos seru di lingkungan keraton. Air pada pemandian puteri keraton dipercaya bisa bikin awet muda, lho. Hingga sekarang mitos ini masih dipercaya, karenanya pengunjung masih banyak yang menyempatkan diri untuk membasuh muka di pemandian.
Jalan-jalan sambil menambah pengetahuan tentang sejarah bangsa sendiri tentu akan membuat acara travelingmu menjadi lebih berkesan. Ajak sahabat, atau bisa juga sang kekasih untuk explore kerajaan-kerajaan di Nusantara. Bagaimana, Istana mana saja nih yang pernah kamu singgahi? Next