in , ,

Keindahan Lereng Arjuno dari Kebun Teh hingga Wisata Budug Asu

wisata lereng arjuna
wisata lereng arjuna

Pegunungan selalu membawa kesan dan keindahan tersendiri, dari tanaman sampai medan pendakiannya. Di Jawa Timur ada gunung tertinggi ke-4 di Pulau Jawa namanya Gunung Arjuno. Gunung yang punya ketinggian 3.339 Mdp ini berlokasi di perbatasan Kota Batu, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Malang. Untuk mencapai puncak gunung ini pun juga bisa melalui tiga wilayah tersebut. Kali ini yang kita bahas bukan tentang pendakian Gunung Arjuno, tapi kita mencoba mencari spot-spot keindahan di kaki Gunung Arjuno.

Baca juga : Menyusuri Kebun Teh Kertowono, Peninggalan Belanda di Lereng Semeru

1. Kebun Teh Wonosari

Sesuai namanya Kebun Teh Wonosari ada di wilayah Wonosari, Kecamatan Lawang Kabupaten Malang. Untuk datang ke lokasi ini rutenya sangat mudah karena ada petunjuk yang jelas di jalan poros Surabaya-Malang, jadi kita juga bisa naik transportasi umum dan kemudian naik ojek atau taksi ke tujuan. Tepat di pertigaan dekat stasiun Lawang ada pertigaan dan kita cukup belok ke barat lalu ikuti jalan saja sampai ke atas. Ketinggian yang mencapai 1.250 Mdpl membuat suasana khas perkebunan teh ini memang sangat sejuk dan cocok untuk kita berwisata.

Berwisata di Kebun Teh Wonosari biasanya dilakukan oleh keluarga, perkumpulan organisasi, atau komunitas tertentu. Ini karena di lokasi kebun teh juga disediakan penginapan sejenis vila yang bisa kita sewa. Tapi buat yang cuma ingin pergi sendiri atau bersama pasangan tempat ini cukup menenangkan untuk dinikmati dengan sekedar berjalan di antara tanaman teh, atau berfoto ala petani teh.

Setelah kita bosan atau capek berjalan menyusuri perkebunan, kita bisa beristirahat di taman yang disediakan di tepian kebun teh. Ada tempat duduk, mainan anak-anak, kantin, lapangan bola kecil, dan toilet semuanya tersedia lengkap disini. Bukan hanya fasilitas umum itu saja yang bisa kita temukan, beberapa view point untuk mengawasi kebun teh dari atas juga ada. Yang bisa kita coba juga adalah papan climbing yang bisa kita gunakan untuk bermain memanjat dinding bersama teman-teman.

Selain sebagai tempat wisata, pusat pengolahan hasil perkebunan teh juga ada di lokasi yang sama di tempat ini. Itu mengapa kita tetap dituntut menjaga kebersihan di area Kebun Teh Wonosari.

2. Pesona Bukit Kuneer

Bosan berjalan di antara perkebunan teh tapi kita masih ingin mencari spot terbaik untuk mengambil foto?, jangan sedih karena jika kita mau sedikit berjalan jauh sekitar 2 km kita akan menemukan spot tertinggi di bukit kebun teh ini, namanya Bukit Kuneer. Cukup mengikuti tanda yang ada dari kebun teh kita akan berjalan menyusuri jalan setapak yang mulai cukup menanjak karena letak destinasi selanjutnya ada di dataran yang lebih tinggi.

Bukit Kuneer ini sendiri baru ada mulai sekitar tahun 2016. Tracking dengan perjuangan karena lumayan jauh tidak akan sia-sia karena kita disuguhi spot kekinian berlatar perkebunan teh dan pegunungan Arjuno-Welirang yang menyembul dari kejauhan. Di Bukit Kuneer ini kita bisa naik ke jembatan kayu yang dibangun di atas tanaman teh dan mengambil foto, atau juga bisa sekedar menikmati suasana karena disediakan tempat duduk di atasnya.

3. Tracking Menantang Menuju Budug Asu

Untuk kita yang sudah puas manikmati indahnya kebun teh dan bukit Kuneer tapi masih punya tenaga ekstra, boleh kita coba untuk tracking naik ke atas Budug Asu. Mengapa namanya Budug Asu?, warga sekitar mengatakan kalau dulu jaman penjajahan banyak ditemukan Anjing yang terkena penyakit di perkampungan setempat. Sangat sesuai dengan Budug yang berarti “penyakitan”, dan Asu Yang berarti “Anjing”. Itu kenapa sampai sekarang kalau kita berjalan menuju Budug Asu akan banyak kita temui anjing liar, tapi jangan kuatir mereka tidak menyerang.

Saran terbaik ke Budug Asu adalah kita khusus datang ke tempat ini, bukan setelah bermain di kebun teh. Karena kita butuh stamina yang full untuk melalui jalur trackingnya. Jalur yang terus berbatu dan menanjak sepanjang perjalanan membuat kita lelah, tapi banyak pepohonan pinus yang rindang menghindarkan kita dari panas sinar matahari. jalan setapak yang lumayan luas disertai pepohonan pinus di kanan kirinya menjadi spot favorit juga buat para pejalan yang datang.

Saat jarak sudah tidak terlalu jauh dari puncak bukit Budug Asu, kita disediakan 2 pilihan jalur. Yang pertama adalah tanjakan ekstrim bahkan lebih dari 55 derajat kemiringannya, tapi melalui tanjakan ini memang cepat sampai ke atas puncak bukit karena merupakan jalan pintas yang sering pendaki lalui. Sedangkan yang kedua ada jalur yang lebih landai tapi harus mengitari punggung bukit dulu dan sampai di atas Budug Asu disisi sebelahnya. Jalur kedua yang lebih landai ini jalannya masih berbatu, tapi mendekati puncak berubah menjadi pasir berdebu.

4. Ekstrimnya Tanjakan Akhir Tracking Di Budug Asu

Jalur pilihan lain yang bisa kita pilih adalah jalan pintas dengan tanjakan ekstrim yang memacu adrenalin. Pastikan jika ke Budug Asu perut kita tidak kekenyangan dan juga tidak kosong, karena perut kita akan mual saat mendaki bukit ini. Medan yang amat sangat curam mendekati puncak cocok kita jadikan latihan mendaki gunung yang sebenarnya. Tapi buat kita yang agak kuatir dengan medannya jangan takut, karena ada tali pegangan yang dipasang ditrack ini. Kalau kita sudah berada diposisi atas kita bisa memandang sekeliling dengan pemandangan hijau dimana-mana.

5. Menikmati Pemandangan Lereng Gunung Arjuno

Lokasi Budug Asu yang berada di lereng Gunung Arjuno juga memberikan keindahan tersendiri. Tepat di ujung bukit ini kita dihadiahi pemandangan dinding gunung yang indah berwarna hijau berpadu dengan bebatuan yang kecoklatan. Padang rerumputan dan ilalang juga terhampar di tepiang ujung bukit dan terus terhampar ke bawah jurang. Di tempat ini kita bisa berfoto di bibir bukit tapi diharapkan tidak terlalu menepi, karena jurangnya lumayan dalam dan curam.

Bukan hanya Bukit Kuneer yang menyediakan view point untuk melihat hamparan perkebunan teh, di atas puncak bukit Budug Asu juga disediakan area view point yang sangat khas sekali. Bangunan papan kayu yang tinggi, dan di ujungnya ada papan berbentuk kepala anjing dengan pohon tinggi yang teduh disisinya. Ini adalah spot yang ikonik dan wajib kita pakai berfoto saat datang ke Budug Asu. Tentunya pemandangan yang ditawarkan masih pemandangan Gunung Arjuno.

Pilihan lain kalau kita datang ke Budug Asu, kita bisa mendaki agak sore dan camping di atas puncak bukit. Menikmati udara sejuk malam hari bersama teman-teman ditemani api unggun kecil pasti akan sangat menyenangkan. Tapi untuk yang tidak ingin camping kita cukup berangkat di pagi hari dan bisa turun di siang hari. Jangan kuatir lapar kalau kita datang ke sini saat akhir pekan, karena ada warung yang menyediakan makanan dan minuman. Tapi perlu diingat kalau hari biasa warung ini tidak akan buka. Next

ramadan
fi akar langit

Akar Langit di Ungaran, Ngopi di Tepi Sungai

Candi di Mojokerto

4 Candi di Mojokerto, Jejak Kajayaan Nusantara