Setiap orang tentu punya referensi wisata masing-masing. Ada yang hobi bermain di tempat-tempat dengan pemandangan indah seperti pantai maupun gunung. Namun ada juga yang lebih suka mendapat pengalaman bernuansa kelam dengan mengunjungi lokasi seperti Museum Taman Prasasti di Jakarta Pusat.
Baca juga : Nggak Sekedar Liburan, Coba Sehari Jadi Seniman di Kelas Kerajinan Bali
Tak seperti museum pada umumnya, Taman Prasasti ditata dengan konsep terbuka. Di lokasi seluas 1,5 hektar, pengunjung bisa melihat beragam koleksi nisan, patung, dan juga makam dengan desain khas Eropa. Semuanya diambil dari peninggalan Belanda semasa penjajahan.
Namun meski terkesan seram, Museum Taman Prasasti selalu ramai didatangi pengunjung. Selain lokasinya bagus untuk berfoto-foto, tempat ini juga menawarkan banyak cerita sejarah yang selalu menarik untuk disimak.
Berawal Dari Kuburan
Tak perlu heran jika melihat ada banyak nisan atau makam di Museum Taman Prasasti. Sebab dulunya tempat ini memang merupakan bekas kuburan Jahe Kober, dibangun untuk menggantikan kuburan di samping Gereja Nieuw Hollandsche Kerk (Museum Wayang) yang sudah penuh. Nisan yang ada di sini sebagian berasal dari Jahe Kober dan sebagian lagi adalah pindahan dari Hollandsche Kerk.
Luas pekuburan Jahe Kober sendiri awalnya mencapai 5,5 hektar. Namun sejak diresmikan pada tahun 1975 silam, luasnya kini hanya tinggal tersisa 1,5 hektar karena pembangunan dan perkembangan kota. Inisiatif untuk menjadikan lokasi ini sebagai museum muncul pada tahun 1977.
Sejak saat itu, pengunjung bebas datang ke sini untuk mengagumi beragam prasasti, nisan, dan makam yang terbuat dari perunggu, marmer, dan batu alam. Menurut data dari beberapa sumber, Museum Taman Prasasti memiliki tak kurang dari 1.372 koleksi.
Makam Orang Terkenal
Di antara seribuan lebih makam dan nisan yang ada di Museum Taman Prasasti, beberapa di antaranya menjadi tempat peristirahatan terakhir beberapa tokoh terkenal semasa Pemerintahan Belanda dan juga dari Indonesia. Salah satunya adalah makam keluarga A.J.W Van Delden, yang berbentuk seperti rumah. Van Delden sendiri diketahui pernah menjadi Ketua Perdagangan VOC dan juru tulis di Indonesia Timur.
Selain itu masih ada makam Olivia Mariamne Raffles. Dari nama belakangnya saja kita sudah bisa menebak bahwa beliau adalah istri Sir Thomas Stamford Raffles, seorang negarawan terkenal dari Inggris. Makam Olivia sendiri tampak mencolok karena terbuat dari batu andesit.
Nisan tokoh pemuda terkenal Indonesia, Soe Hok Gie, juga bisa ditemukan di sini. Penanda tempat peristirahatan terakhir alumnus Universitas Indonesia tersebut dihiasi dengan patung malaikat kecil. Selain itu masih ada makam Miss Riboet, yang konon merupakan salah satu artis opera terkenal di era 1930an.
Sering Jadi Tempat Foto-foto
Karena terdapat banyak nisan dan makam, dulunya sebagian orang menganggap Museum Taman Prasasti sebagai tempat angker. Padahal sebenarnya di lokasi ini sama sekali tidak ada tulang belulang maupun jenazah, yang tersisa hanya batu nisan saja.
Jumlah kunjungan kabarnya baru meningkat di tahun 2005, usai pengelola memutuskan untuk meruntuhkan tembok yang mengelilingi lokasi Museum Taman Prasasti. Kini orang yang ada di dalam masih bisa melihat keluar karena pembatasnya hanya berupa pagar transparan.
Orang-orang pun mulai lebih menghargai keindahan dan warisan budaya yang ada di tempat ini. Tak sedikit yang memanfaatkan Museum Taman Prasasti sebagai lokasi foto pre-wedding maupun hunting foto. Ada pula yang menggunakannya untuk syuting video klip.
Wisata malam hari
Museum Taman Prasasti juga pernah dijadikan sebagai lokasi menggelar kegiatan ‘Night at The Museum’, yang digagas oleh Komunitas Historia Indonesia. Dalam kesempatan ini para peserta diajak untuk berkeliling areal museum di malam hari. Tidak ada penerangan lain kecuali senter yang dibawa masing-masing peserta.
Namun kegiatan ini sengaja dilakukan di malam hari bukan untuk memberikan suasana mistis atau semacamnya. Sebab menurut panitia, para peserta justru akan lebih khidmat dan mendengarkan penjelasan historis soal Museum Taman Prasasti dengan cara ini.
Itulah tadi beberapa fakta dan kisah menarik yang ada di Museum Taman Prasasti, Jakarta Pusat. Jika ingin berkunjung, tak perlu takut karena lokasi ini dibangun bukan untuk memberikan aura mistis melainkan pengetahuan soal peninggalan sejarah dan arsitektur kolonial. Next