Kurang sempurna jika berlibur tanpa berswafoto. Apalagi dengan adanya sosial media sebagai wadah, segala foto dan video saat traveling bisa diunggah. Ini juga yang akhirnya mendorong kebanyakan traveler berusaha mendapatkan gambar terbaik. Tak jarang, mereka pun menghalalkan segala cara.
Baca juga : Kota Mini Lembang, Wisata ala Eropa di Bandung
Dilansir Shanghaiist.com, sekelompok turis dari Cina harus mempertanggungjawabkan pelanggarannya saat berlibur di Tibet. Demi mendapatkan gambar yang sempurna, mereka memaksa memasuki area cagar alam yang sebenarnya tertutup untuk umum.
Mereka melakukan hal terlarang tersebut demi berada sedekat mungkin dengan antelop Tibet, sejenis rusa yang keberadaannya sudah hampir punah. Dengan mobil offroad-nya, sekelompok turis nakal ini mengejar para antelop.
Salah seorang pejabat kehutanan Tibet menjelaskan bahwa hal tersebut bisa mengakibatkan kematian bagi rusa Tibet tersebut karena kelelahan harus berlarian. Karena pelanggaran yang dilakukan, ketujuh wisatawan tersebut didenda masing-masing 15 ribu yuan, total 105.000 yuan atau lebih dari 215 juta rupiah.
Meski denda tersebut terbilang mahal, mereka masih beruntung sebab tidak ada antelop yang terluka atau mati. Bukannya tak mungkin angka denda semakin membengkak jika ada rusa yang menjadi korban.
Turis mengejar antelop [image source]
Ini bukan kasus pertama yang melibatkan turis dari Negeri Tirai Bambu. Sudah bukan rahasia kalau tidak sedikit wisatawan Cina yang berkelakuan tak masuk akal dan merugikan daerah yang dikunjunginya.
Kasus ini bisa menjadi pelajaran bagi traveler lainnya. Mengabadikan momen dan tempat indah saat traveling boleh saja, namun jangan sampai melanggar peraturan setempat. Terlebih lagi membahayakan orang atau ekosistem yang ada. Next