Kebanyakan orang dulunya khawatir jika harus traveling sendirian karena berpotensi tersesat. Namun dengan adanya teknologi GPS dan smartphone, hal tersebut bisa diminimalisir. Namun bagaimana jadinya jika tersesat tanpa dua alat tersebut? Tenang, ada beberapa trik navigasi praktis untuk traveler yang bisa dipratekkan.
Baca juga : Panas-panas Minum Es Jomblo, Santapan Kekinian di Sukoharjo
Tanpa perlu mengandalkan alat modern, sobat traveler masih bisa kembali ke tempat asal dengan selamat. Coba manfaatkan beberapa fenomena alam dan niscaya akan bisa menemukan jalan pulang. Berikut adalah beberapa trik navigas praktisi untuk traveler.
1. Manfaatkan Matahari
Dengan melihat posisi matahari, terutama ketika Sang Surya sudah cukup tinggi, kita bisa menentukan arah mata angin dengan lebih mudah. Namun patut diingat bahwa posisi matahari tidak selalu konsisten dari musim ke musim. Selain itu juga akan ada perbedaan, tergantung di negara mana sobat traveler berada.
Contoh ekstremnya, di seperti kutub atau arktik matahari bahkan bisa tidak muncul selama enam bulan. Oleh karena itu sebaiknya sobat traveler mempelajari kondisi cuaca dan musim tempat yang akan didatangi untuk berjaga-jaga.
2. Melihat Posisi Bintang
Matahari mungkin bisa sangat membantu di siang hari, namun begitu memasuki malam bintang yang akan jadi mata para sobat traveler. Dengan memahami konstelasi bintang, para pelancong bisa menentukan arah lebih mudah. Sangat berguna untuk mencari rute pulang jika sewaktu-waktu tersesat di tempat terpencil.
Beberapa konstelasi bintang yang umumnya dimanfaatkan untuk mencari arah adalah polaris dan orion. Sobat traveler bisa mempelajari lebih dalam tentang posisi dua rasi bintang tersebut sebelum melakukan perjalanan ke lokasi seperti hutan atau gunung.
3. Membuat Penanda Tempat
Jika merasa tersesat, jangan bergerak hingga tahu benar di mana posisi kalian. Semakin berjalan tanpa arah, biasanya sobat traveler akan semakin menjauh dari pemukiman terdekat. Cara termudah adalah membuat penanda jalur.
Ada beberapa cara, namun yang paling praktis adalah menciptakan guratan atau meninggalkan pita maupun tali di batang pohon. Selain memudahkan mencari jalan pulang, juga membantu orang yang mungkin mencoba menemukan posisi sobat traveler.
4. Ikuti Aliran Air
Pemukiman penduduk biasanya terletak tak jauh dari sumber air. Seandainya sobat traveler tersesat di hutan dan sedang tak membawa kompas atau tak bisa mengakses GPS, sebaiknya berjalan mengikuti aliran air. Kemungkinan besar kalian akan menemukan desa atau pemukiman terdekat.
Opsi lain adalah bergerak ke tempat tinggi dan mencari tanda-tanda kehidupan. Contohnya saja, meski sedang berada hutan lebat, setidaknya ada satu wilayah yang jarak antarpohonnya lebih renggang. Hal tersebut biasanya disebabkan oleh jalan, jalur kereta api, atau kabel listrik.
Itulah tadi beberapa tips navigasi praktis untuk traveler. Jika ada di antara sobat traveler yang berencana jalan-jalan atau mengeksplorasi gunung maupun hutan dalam waktu dekat, sebaiknya perhatikan dulu semua tips ini agar tak sampai tersesat. Next