Kalau mendengar kata Bukittinggi, sebagian dari kita akan terpikirkan tentang Jam Gadang dan Ngarai Sianok yang populer di Indonesia. Nah, ada salah satu kabupaten yang bersebelahan dengan Bukittinggi yaitu Agam, memiliki desa yang terkenal dengan kuliner tradisionalnya disebut nasi kapau. Teman Traveler yang sedang berada di daerah ini bisa melipir ke Nasi Kapau Uni Lis. Penasaran lauk apa saja yang bisa dipilih? Simak ya ulasan berikut!
Baca juga : Potret Keeksotisan Festival Lembah Baliem 2018, Ramahnya Bumi Cendrawasih
Gulai Tambusu
Lauk satu ini cukup unik, karena terbuat dari usus sapi diisi dengan adonan telur ayam atau telur bebek. Dalam membuat tambusu harus berhati hati agar usus sapi bersih sempurna. Setelah itu, adonan telur dimasukkan ke dalam usus yang berukuran panjang itu lalu direbus sampai matang. Bentuk tambusu mirip dengan sosis. Jadi semacam sosis khas Kapau ya?
Gulai Kapau
Gulai khas Kapau ini biasanya berisi kol, nangka muda, dan kacang panjang yang dimasak dengan rempah-rempah racikan penduduk Kapau. Proses pemasakan gulai yang memakan waktu cukup lama membuat sajian ini memiliki citarasa yang ‘tebal’ dan sedap. Teman Traveler bisa menjajal gulai khas ini di warung Nasi Kapau Uni Lis.
Gulai Tunjang
Tunjang adalah daging dan tulang lunak bagian kaki sapi, atau bisa juga disebut kikil. Kaki sapi ini dimasak dengan durasi cukup lama sampai lunak sehingga memudahkan dalam mengunyah gulai ini. Gulai tunjang memiliki tekstur empuk dan kenyal dengan citarasa gurih pedas khas gulai.
Dendeng Balado
Dendeng adalah daging sapi yang dipotong tipis lebar kemudian dikeringkan dan digoreng garing. Balado sendiri merupakan teknik memasak khas Minangkabau yaitu menumis cabai giling dengan berbagai macam rempah. Sehingga dendeng balado memiliki citarasa pedas gurih yang menggugah selera makan.
Kalau mampir ke warung nasi kapau, Teman Traveler akan merasakan serunya mengambil lauk menggunakan sandua yaitu sendok kayu berukuran hingga 80 centimeter. Wah selain makanannya enak, ada keunikan juga ya. Harus banget dicoba apalagi jika makan langsung di kawasan Kapau. Bagaimana, apakah Teman Traveler tertarik mencoba? Next