Sajian mie merupakan menu yang wajib ada di tempat makan yang menahbiskan diri sebagai khas Indonesia. Mulai dari warung pinggir jalan hingga restoran sekelas bintang lima menawarkan hidangan mie dengan berbagai variasi. Bahkan olahan mie ada yang begitu melegenda, salah satunya mie Belitung. Tidak hanya bercitarasa sedap, namun semangkuk mie ini menyimpan perpaduan budaya 3 negara. Yuk disimak ulasan tentang asal-usul kuliner dari Belitung ini.
Baca juga : Catat! Ini 5 Agenda Wisata Seru yang Akan di Gelar di Berbagai Tempat di Indonesia Bulan September-Oktober
Berawal dari Pertambangan Timah
Imigran Tionghoa datang ke Indonesia karena tertarik akan kekayaan timah di Belitung. Di pertambangan timah inilah terjadi interaksi antara imigran Tionghoa dengan suku lain di Belitung. Kuliner Belitung pun terpengaruh oleh cara memasak dan unsur kuliner Tiongkok lainnya, salah satunya adalah kuliner mie dan cara memasak dengan cara ditumis. Nah, salah satu kedai mie Belitung tersohor dikelola oleh keluarga Atep.
Perpaduan Budaya Tionghoa, Belanda, Indonesia
Mie Belitung Atep berlokasi di Jalan Sriwijaya Nomor 27 Tanjung Pandan, Belitung, telah hadir semenjak tahun 1973. Hidangan mie Atep jika dilihat memang tampak sederhana, dilengkapi dengan udang, potongan kentang rebus, tahu, dan emping. Namun setelah mencicip, Teman Traveler bisa merasakan cita rasa manis, gurih, sedikit asin, dan pedas. Selain rasanya, semangkuk mie ini mewakili budaya dari 3 kawasan.
Mie sendiri berasal dari budaya Tionghoa, tambahan irisan kentang merupakan khas Belanda, kemudian rasa manis yang bisa ditemukan pada beberapa masakan di Indonesia. Beberapa waktu lalu pun, mie Atep Belitung resmi mendapatkan sertifikasi halal dari LPPOM MUI Belitung. Sehingga Teman Traveler Muslim tidak perlu khawatir kalau mencicip kuliner lezat ini.
Tidak Hanya Sekedar Makan, Melainkan Budaya Warga Keturunan Tionghoa
Makan mie tidak hanya sekedar mengisi perut hingga kenyang, namun terkandung budaya di dalamnya, salah satunya adalah tradisi makan mie ketika berulang tahun.
Satu helai mie dimakan tidak boleh sampai putus, menandakan sesuatu yang baik. Bahkan hingga kini, tradisi penuh makna ini tetap dijalankan oleh mereka.
Mie Lezat Dibuat dengan Cara Unik
Mesin pembuat mie memang muncul untuk memudahkan produsen dalam mengolah adonan tepung menjadi semangkuk mie. Namun terdapat beberapa kedai yang menggunakan cara tradisional, seperti ketika menggepengkan mie memanfaatkan batang bambu yang diduduki. Hal tersebut konon berpengaruh pada tekstur mie.
Kalau Teman Traveler ingin menjajal mie legendaris ini, bisa di kedai mie Atep Belitung yang berada di Pasar Modern BSD Tangerang Selatan. Tidak usah khawatir akan keotentikan rasanya, karena yang mengelola adalah anak kandung dari Bu Atep. Resepnya pun sama, menggunakan bahan-bahan yang dikirim langsung dari Belitung. Teman Traveler yang sudah pernah menyantap makanan ini boleh share ceritanya di kolom komentar ya? Next