Paspor biasanya dibuat untuk keperluan bepergian ke luar negeri. Entah untuk urusan pekerjaan atau liburan. Tetapi bagaimana jika untuk jalan-jalan atau bepergian ke negeri sendiri, Teman Traveler harus membuat paspor karena alasan tertentu? Hal ini dialami oleh warga Kota Serambi Mekkah.
Baca juga : Lontong Medan, Sajian Khas yang Punya Cita Rasa Gurih dan Nikmat
Ramai-ramai, warga Aceh membuat paspor untuk bepergian ke Jakarta dan Pulau Jawa. Kejadian ini tentu langsung menjadi fenomena. Lalu, apa penyebabnya? Mengapa ke negeri sendiri harus pakai paspor? Berikut informasi yang dirangkum dari berbagai sumber.
1. Disebabkan Harga Tiket Domestik yang Mahal
Kejadian fenomenal ini, tentu bukan tanpa sebab. Dilansir dari berbagai sumber, diketahui bahwa penyebab warga Aceh membuat paspor untuk terbang ke Jakarta dan Pulau Jawa adalah mahalnya tiket domestik dari Aceh menuju kota-kota tersebut.
Perbandingannya cukup signifikan. Diketahui bahwa tiket pesawat domestik dari Aceh menuju Jakarta harganya bisa mencapai Rp3 juta, sementara tiket pesawat dari Aceh ke Jakarta melalui Kuala Lumpur, harganya tidak sampai Rp1 juta.
2. Warga Aceh Memilih Terbang ke Jakarta dan Pulau Jawa Melalui Malaysia
Harga tiket domestik yang mahal tersebut, membuat warga Aceh akhirnya memilih untuk terbang ke Jakarta melalui Kuala Lumpur. Meski menurut beberapa cerita, warga sering dicurigai ketika pemeriksaan di imigrasi, langkah ini dinilai tetap lebih murah. Biaya untuk terbang ke Jakarta atau kota-kota lain di Pulau Jawa bisa dihemat hingga 70% dengan cara ini.
3. Harga Tinggi Merupakan Dampak Permintaan yang Masih Tinggi
Keputusan warga Aceh membuat paspor untuk terbang ke Jakarta dan kota-kota lain di Pulau Jawa menjadi alternatif di tengah tingginya harga tiket domestik. Harga tiket domestik yang tinggi tersebut, dilansir dari berbagai sumber, menurut Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia merupakan dampak dari permintaan yang masih tinggi setelah periode high season yang berlangsung akhir tahun lalu.
Diproyeksikan bahwa dampak ini masih akan terus dirasakan hingga 14 Januari 2019. Ditambahkan Rudiana, selaku Wakil Ketua Asosiasi Travel Agent Indonesia, polemik harga tiket domestik yang tinggi ini terjadi karena maskapai sedang mencapai titik keseimbangan harga.
4. Berdampak pada Pariwisata
Harga tiket yang tinggi, sehingga membuat warga Aceh membuat paspor ini dinilai bisa mengancam arus pariwisata. Sebagian besar calon wisatawan pada akhirnya lebih memilih liburan ke negara-negara tetangga, seperti Malaysia daripada ke dalam negeri. Dengan harga tiket yang perbedaannya cukup terasa, pariwisata dalam negeri bisa terkena dampaknya.
Fenomena warga Aceh membuat paspor untuk ke Jakarta ini tidak terjadi tanpa sebab. Semoga, pihak maskapai dan pihak-pihak terkait lainnya dapat segera mengupayakan harga tiket domestik yang lebih terjangkau. Sehingga, warga Aceh dan sekitarnya tidak seperti tamu di negaranya sendiri. Next