Jika sedang liburan di Jogjakarta, Teman Traveler bisa mengunjungi beberapa situs sejarah yang jadi saksi bisu kejayaan Kerajaan Mataram. Salah satunya adalah Candi Sambisari, warisan arsitektur kuno yang nampak seolah menyembul dari dalam tanah. Yuk, simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Baca juga : Vasa Ship Museum, Melihat Kapal Perang Kuno Seberat 1.300 Ton!
Perjalanan Menuju Candi
Cukup sulit mencari kendaraan umum untuk menuju sini. Jika ingin berkunjung Teman Traveler sebaiknya menyewa motor atau menumpang kendaraan pribadi.
Namun bila memang terpaksa, Teman Traveler bisa naik Trans Jogja dari kota ke arah Prambanan. Setelah itu kalian bisa lanjutkan perjalanan dengan naik ojek atau taksi.
Candi Sambisari sendiri masuk wilayah Desa Purwaomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Dari pusat kota jaraknya kira-kira 15 kilometer. Untuk masuk sini, Teman Traveler wajib membayar tiket sebesar Rp5.000. Tarif ini bakal naik dua kali lipat untuk turis mancanegara.
Sejarah Unik Penemuan Sambisari
Candi setinggi tujuh setengah meter konon ditemukan secara tak sengaja oleh Karyowinangun, seorang petani yang sedang mencangkul sawah pada 1966 silam. Tak lama berselang, Balai Arkeologi Yogyakarta melakukan ekskavasi lanjutan dan penelitian. Dari sinilah terungkap bahwa reruntuhan Sambisari terpendam oleh material letusan Merapi pada 1906 silam.
Tak heran ketika candi-candi lain sudah lebih dulu ditemukan, Sambisari seolah masih asyik tertidur dalam tanah. Proses ekskavasi dan pemugaran sendiri memakan waktu hingga 24 tahun, sebelum akhirnya rampung pada 1987. Ketika penggalian berlangsung, ditemukan sejumlah benda bersejarah seperti tembikar, emas, dan prasasti.
Bukti Kejayaan Mataram
Sambisari disebut-sebut sebagai bagian dari sisa peradaban Mataram Kuno. Dilihat dari struktur bangunannya, candi dibangun sekitar tahun 812 hingga 823 masehi, masih satu periode dengan Candi Prambanan.
Candi satu ini bercorak Hindu Siwa dan dikelilingi pagar batu berukuran 50×48 meter. Teman Traveler akan menemukan sejumlah relung tempat meletakkan patung. Kalian juga bakal melihat sosok perwujudan Dewi Durga, istri Dewa Siwa yang memiliki delapan tangan dengan persenjataan lengkap.
Melangkah lebih jauh, Teman Traveler akan melihat pula patung Dewa Ganesha, anak Dewi Durga. Sementara itu, di relung kanan dan kiri terdapat dua dewa penjaga pintu, Mahakala dan Nadisyawara.
Sama seperti Candi Sukuh di Karanganyar, Jawa Tengah, bagian utama candi ini juga memiliki lingga dan yoni besar. Kedua artefak ini merupakan perlambang kesuburan.
Buat Teman Traveler yang ingin mengetahui informasi lebih dalam tentang Candi Sambisari, jangan khawatir. Di sini kalian juga bisa mengunjungi museum mini berisi foto-foto proses penemuan hingga ekskavasi candi. Kalian juga bisa melihat arca serta beberapa prasasti peninggalan di sini.
Aktivitas Seru
Selain mengagumi warisan sejarah, banyak hal seru bisa Teman Traveler lakukan di Candi Sambisari. Salah satunya adalah berfoto ria. Jangan salah lho, sebab reruntuhan kuno ini punya banyak spot Instagenic. Mau adakan sesi foto pre-wedding di sini? Boleh-boleh saja.
Jika sudah lelah mengelilingi komplek candi, Teman Traveler bisa duduk santai, bercengkrama bersama keluarga maupun teman. Terdapat halaman luas dengan rerumputan hijau di sekitarnya. Kalian bisa rebahan atau duduk manis sembari menikmati bekal makanan di sini.
Tips Berkunjung
Buat Teman Traveler yang ingin mampir ke Sambisari, sebaiknya jangan berkunjung siang hari karena cuacanya lumayan terik. Sebisa mungkin mampirlah saat musim hujan karena hamparan rerumputan di sekitar sini bakal terlihat menghijau dan mempesona.
Selama jalan-jalan di sini jangan lupa jaga kebersihan ya. Jika sulit menemukan tempat sampah, sebaiknya bawa kantung plastik sendiri ya. Terakhir, jangan lupa menjaga kondisi candi. Jangan sampai melakukan vandalisme atau tindakan lain yang bisa merusak bangunan bersejarah ini.
Itulah sedikit ulasan mengenai Candi Sambisari, bukti kejayaan Kerajaan Mataram yang sempat tertidur lama di bawah tanah. Jika sedang menjelajah wisata Jogja, jangan lupa untuk sempatkan mampir ke sini ya. Next