Pernah bayangkan mampir ke kedai kopi yang kental dengan sentuhan nuansa alam? Pastinya bakal jadi pengalaman ngopi yang beda ya? Nah, sensasi ini bisa Teman Traveler rasakan di Carik Cenik, sebuah coffee shop keren yang beralamat di Jalan Raya Slamet no. 86, Tumpang, Malang.
Baca juga : Gaya Asyik Pink Liburan di Bali, Blusukan ke Pasar Tradisional
Konsep Ngopi di Kebun
Kafe dengan konsep alam memang sudah bukan hal baru di Malang. Terhitung sudah ada beberapa tempat yang mengusung konsep serupa, mulai dari Gartenhaus, Madam Wang Secret Garden, dan masih banyak lagi. Namun sejak berdiri pada 2018, Carik Cenik mampu terus eksis hingga kini berkat pesona keunikannya.
Begitu masuk dalam kafe, Teman Traveler bakal langsung disergap suasana asri nan hijau. Sensasinya benar-benar beda karena pelanggan seolah-olah merasa seperti sedang berjalan di kawasan perkebunan. Apalagi sejumlah sudut kedai kopi ini dihiasi beragam tumbuhan, mulai dari kaktus, tanaman rambat, serta tanaman hias lain yang tak kalah cantik.
Filosofi Carik Cenik
Carik Cenik memiliki sebuah logo yang terinspirasi dari Epiphyllum Anguliger alias Bunga Wijayakusuma atau Wiku. Dalam budaya Indonesia, bunga ini lama dikenal sebagai lambang keunggulan dan keluhuran. Filosofi ini juga dipegang teguh oleh kafe di Tumpang ini, yang senantiasa memberikan performa terbaik dalam melayani pelanggan.
Tak Hanya Ngopi, Bisa Beli Tanaman Juga
Area kafe ini terdiri dari dua lantai. Lantai satu merupakan kebun yang berisi beragam jenis tanaman. Sementara kafe-nya sendiri ada di lantai dua. Meski demikian, di sini Teman Traveler masih bisa rasakan nuansa kebun lewat hadirnya beberapa tanaman hijau menyegarkan mata di sejumlah sudut ruangan.
Selain ngopi, Teman Traveler bisa lho beli tanaman di sini. Harganya cukup terjangkau, dibanderol sekitar Rp30.000 saja. Mahal murahnya tergantung jenis tanaman yang kalian pilih. Buat yang hobi berkebun, sangat disarankan mampir ke sini. Beres ngopi, bisa sekalian menambah koleksi tanaman anyar di rumah.
Menu Unik
Menu yang ditawarkan sebenarnya tak jauh beda dibanding kafe lain. Namun salah satu yang menarik perhatian saya adalah jemblem, jajanan pasar dengan isian gula merah cair yang belakangan sudah mulai jarang ditemukan.
Tak hanya itu, tempatnya yang terasa teduh dan nyaman juga menjadi nilai tambah tersendiri. Pengunjung dijamin betah berlama-lama di sini. Cocok untuk nongkrong seru bareng teman maupun keluarga. Lokasinya sendiri memang cukup jauh dari pusat kota, namun tetap mudah dijangkau.
Bagaimana Teman Traveler, tertarik mampir ke sini? Tapi jangan datang hari Kamis ya, karena kafe ini bakal tutup. Jika ingin tahu informasinya lebih lanjut, kalian bisa intip akun media sosial mereka. Selamat ngopi. Next