in , ,

Monas Tetap Idaman Walau Jakarta Bukan Lagi Ibukota

Masih tetap menyimpan pesona walau sudah berusia puluhan tahun

Berita pemindahan ibu kota Indonesia ke Kalimantan Timur masih menjadi cukup hangat untuk dibahas hingga saat ini. Banyaknya ulasan yang membahas calon ibukota baru membuat kita bertanya-tanya, bagaimana dengan Jakarta? Bagaimana dengan Monas? Apakah masih diminati wisatawan? Berikut ulasan saya yang membuktikan bahwa Jakarta dan Monas tetap idaman dan dicintai seluruh masyarakat Indonesia.

Baca juga : Wisata Budaya di Toraja, Kaya Adat yang Istimewa

Ikon Jakarta, Bahkan Indonesia

lrm_export_369748897687166_20190924_173943868_rGH.jpeg
Monumen Nasional (c) Yudi Rahmatullah/Travelingyuk

Saat ini, Monumen Nasional (Monas) merupakan ikon DKI Jakarta dan bahkan ikon nasional karena lokasinya yang berada di Jakarta sebagai ibukota negara. Dengan begitu, banyak orang yang menganggap, belum lengkap rasanya kalau ke Jakarta belum melihat Monas.

Embel-embel ini mungkin masih akan terus melekat walau Jakarta tidak lagi menjadi ibukota negara Indonesia. Dengan demikian, Monas tetap idaman Indonesia!

lrm_export_374007918226062_20190924_195323257_3i4.jpeg
Museum Sejarah Jakarta (c) Yudi Rahmatullah/Travelingyuk

Monas sendiri dibangun pada masa pemerintahan Presiden Soekarno dengan peresmian batu pertamanya tanggal 17 Agustus 1961. Tujuannya adalah untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan.

Dengan mendatangi Monas, kamu juga menghormati perjuangan rakyat Indonesia dan jasa para Bapak Bangsa. Dua hal ini yang pastinya menjadi alasan utama kenapa banyak orang masih datang ke Monas.

Titik Melihat Lanskap Jakarta

lrm_export_364961871072013_20190924_153726218_EQQ.jpeg
Monumen Nasional (c) Yudi Rahmatullah/Travelingyuk

Jika Teman Traveler ingin melihat dan menikmati pemandangan ibukota Jakarta dengan jangkauan 360 derajat, kamu bisa naik ke puncak Tugu Monas yang ketinggiannya mencapai 132 meter.

Di pelataran puncak Monas, Teman Traveler bisa menggunakan teropong untuk melihat panorama Jakarta lebih dekat dan jelas. Sekadar info, pelataran Monas hanya dapat menampung sekitar 50 orang saja. Maka untuk menuju puncak, kamu harus rela antre dengan sabar.

Sebelum naik ke puncak, Teman Traveler bisa mampir ke museum sejarah Jakarta yang menampilkan sejarah Indonesia sejak masa prasejarah hingga masa Orde Baru. Jadi, pengetahuan kamu juga akan bertambah, ya!

Adanya Hutan Kota

lrm_export_371359949701655_20190924_181117618_AlF.jpeg
Lingkungan Luar Monas (c) Yudi Rahmatullah/Travelingyuk

Ada hutan di tengah Jakarta? Ya, secara khusus pepohonan yang terletak di pinggir Monas ini sengaja diperbanyak dan dilestarikan dengan tujuan sebagai sumber oksigen sekaligus menyerap polusi udara. Pepohonan ini juga bisa menambah keindahan jalanan, Teman Traveler.

lrm_export_373699224808576_20190924_194814564_Z3o.jpeg
Lingkungan Dalam Monas (c) Yudi Rahmatullah/Travelingyuk

Kalau tidak percaya, coba datang ke sisi Monas pada bagian Jalan Medan Merdeka Barat. Lingkungan hutan yang teduh dan hijau sudah sangat terasa di sana, Bahkan, di luar pagar, Tugu Monas yang dibangun di area seluas 80 hektar ini tidak terlalu jelas kelihatan karena terhalangi oleh rimbunnya pepohonan yang tinggi.

Di sekitar pepohonan yang menyerupai hutan kota ini, suasananya cocok untuk dijadikan tempat beristirahat sejenak dari kepenatan dan hiruk pikuk suasana perkotaan.

Taman Bermain dan Event Jakarta

lrm_export_370253442767963_20190924_174808413_Jcz.jpeg
Tempat Event Di Monas (c) Yudi Rahmatullah/Travelingyuk

Monas dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975 oleh Presiden Soeharto. Di sini, bukan hanya ada Museum Sejarah Jakarta atau pelataran puncak tugunya saja yang menjadi daya tarik, melainkan juga taman-tamannya yang ditata dengan rapi, lengkap dengan kolam air mancur, lapangan terbuka, serta taman bermain sebagai tempat rekreasi. 

lrm_export_373885299813244_20190924_195120639_6Ku.jpeg
Taman di Monas (c) Yudi Rahmatullah/Travelingyuk

Bahkan, banyak event daerah dan yang bertaraf nasional diadakan di sini yang pastinya dapat menarik banyak wisatawan untuk datang. Untuk event terakhir di bulan ini saja, Monas mengadakan Konser Akbar Musik Orkestra. Ada juga Festival of Light dan Pameran Hologram pada bulan lalu, serta acara pentas seni yang secara reguler diadakan di lingkungan Monas. 

Rute Menuju Monas

lrm_export_373491854333603_20190924_194447191_WXg.jpeg
Halte Monas (c) Yudi Rahmatullah/Travelingyuk

Untuk mengunjungi Monas, Teman Traveler bisa menggunakan Bus Transjakarta dengan turun di Halte Monas atau Halte Balai Kota. Jadi, dari manapun arahnya, kamu bisa turun di kedua halte ini. Untuk kamu yang menggunakan Kereta Api atau KRL, stasiun terdekat adalah Stasiun Gambir. Dari sini, kamu hanya tinggal berjalan sekitar 20 menit atau bisa juga menggunakan Bus Transjakarta. 

lrm_export_376104653214950_20190924_212837352_4Q8.jpeg
Jalan Medan Merdeka (c) Yudi Rahmatullah/Travelingyuk

Ada banyak hal yang bisa kamu dapatkan ketika mengunjungi Monas. Dengan tiket masuk Rp.20.000 untuk dewasa dan Rp 10.000 untuk anak-anak, serta jam buka dari jam 9 pagi sampai jam 4 sore, kamu sudah bisa merasakan banyak keseruan di sini.

Nah, itulah alasan kenapa Monas masih mempunyai daya tarik walau nantinya Jakarta tidak lagi menjadi ibukota negara. Monas tetap idaman semua kalangan dan akan selalu ramai dikunjungi wisatawan. Yuk, Teman Traveler, kita datang ke Monas! Next

ramadan

Written by Yudi Rahmatullah

Penulis adalah kontributor lepas di travelingyuk.com

Jelajah Pemandian Kendedes, Bekas Tempat Mandi Ratu Kerajaan Singhasari

Es Pisang Ijo di Cilacap, Nikmat Disantap Siang-Siang