in

4 Filosofi Kuliner dalam Sesajen, Dari Pisang hingga Kelapa

Di daerahmu pakai yang mana?

Sesajen menjadi salah satu syarat untuk melakukan sebuah ritual tertentu. Biasanya, di dalam sesajen tersebut terdapat beberapa makanan yang memang wajib untuk disertakan. Ternyata, kuliner yang disajikan dalam sesajen mempunyai makna-makna penting di dalamnya. Kalau Teman Traveler ingin lebih jelas apa artinya, cari tahu lebih lanjut di bawah ini yuk. 

Baca juga : Menyusuri Kebun Teh Kertowono, Peninggalan Belanda di Lereng Semeru

Apem, Bisa Melindungi Roh Orang yang Sudah Meninggal 

kuliner sesajen
Kue Apem via facebook/Nanik Sjogren

Makanan pertama yang sering dijumpai di dalam sesajen adalah apem. Kue berbentuk bulat ini ternyata memiliki makna luar biasa ketika diletakkan dalam sesajen. Adalah sebagai payung untuk melindungi roh orang-orang yang sudah meninggal. Kemudian apem juga dipercaya sebagai pelebur dosa dan permohonan ampun dari orang yang telah meninggal.  

Pisang, Simbol Kemakmuran Warga 

kuliner sesajen
Pisang via instagram/jully1526_

Selanjutnya ada pisang yang kerap digunakan untuk sesajen pada ritual umat Hindu. Diletakkannya pisang di sesajen karena ada sebuah keistimewaan dari buah satu ini. Yaitu pohonnya tidak akan mati sebelum menghasilkan buah, sehingga pisang dikaitkan dengan simbol kemakmuran. Namun, untuk ritual, pisang yang digunakan berjenis mas. 

Kelapa, yang Juga Bisa Menjadi Simbol Kemakmuran 

Kelapa di dalam sesajen via instagram/afitmuhammad 

Sama halnya dengan pisang, kelapa juga dianggap sebagai simbol kemakmuran. Itu karena hampir semua bagian dari kelapa dapat dimanfaatkan bagi kebutuhan hidup. Mulai dari daun, batang, akar, buah hingga batok kelapanya pun berguna untuk kelangsungan hidup. 

Biasanya, kelapa juga kerap disajikan sebagai ubo rampe. Bernama cengkir, kelapa tersebut dihilangkan sabut bagian atasnya, lalu diberi hiasan tiga buah janur berbentuk spiral. Cengkir ini berjumlah dua buah dan masing-masing dibalut menggunakan kain sindur. 

Beras, Simbol Sumber Kehidupan 

Beras di sesajen via instagram/victor_ndut

Dalam beberapa upacara adat, terutama sebelum melaksanakan pernikahan, beras kerap dijadikan sebagai sesajen. Makanan pokok ini menjadi simbol sumber kehidupan manusia. Biasanya, beras yang digunakan dalam sesajen pernikahan adat Jawa tak ditentukan jenisnya. Tapi disarankan untuk memakai hasil panennya sendiri.

Kuliner yang disajikan dalam sesajen ternyata memiliki makna masing-masing. Mulai dari melindungi roh orang yang sudah meninggal sampai dengan simbol sumber kehidupan. Nah, selain di atas, apa ada kuliner lainnya yang kerap diletakkan di sesajen?  Next

ramadan

7 Spot Instagenic Pink Paradise Jakarta, Nuansa Tropical Penangkal Sebal

Museum Anti Mainstream di Dunia, Ada Museum Mabuk Hingga Nyamuk