Selamat Datang di Jolotundo (c) Trisia Widya Marthalina/Travelingyuk
Baca juga : Indahnya Bangunan Tua di Indonesia, Tak Selalu Angker Namun Juga Memukau
Gunung Penanggungan selain terkenal dengan keindahannya, ternyata juga menyimpan jejak-jejak sejarah masa lampau. Salah satu jejak sejarah yang berada di lereng gunung ini adalah Petirtaan Jolotundo. Tak hanya menyimpan sejarah, tempat ini juga memiliki mitos yang dipercaya banyak orang. Seperti apa sih? Simak ulasan selengkapnya.
Sejarah Singkat Petirtaan Jolotundo
Petirtaan Jolotundo (c) Trisia Widya Marthalina/Travelingyuk
Petirtaan Jolotundo merupakan sebuah kolam yang dibuat oleh Raja Udayana yang dipersembahkan untuk kelahiran putranya, yaitu Prabu Airlangga. Petirtaan ini diperkirakan dibangun pada 889 Saka atau 997 Masehi, merujuk dari angka tahun yang terpahat di sisi petirtaan. Situs bersejarah berbahan bebatuan andesit ini, memiliki dasar bangunan persegi berukuran sekitar 16,7 meter x 12 meter.
Kolam air yang cukup luas (c) Trisia Widya Marthalina/Travelingyuk
Lokasi Petirtaan Candi Jolotundo
Tumpukan batu-batu Candi Jolotundo (c) Trisia Widya Marthalina/Travelingyuk
Petirtaan ini berada di Biting, Seloliman, Trawas, Mojokerto, Jawa Timur. Teman Traveler bisa menggunakan bantuan Google Maps untuk menuju ke sini. Tiket masuk ke Petirtaan Jolotundo cukup murah. Tiket untuk dewasa sebesar Rp10.000 per orang, sedangkan untuk anak-anak Rp7.500.
Akses Jalan yang Baik
Jalanan menuju ke Petirtaan Jolotundo sudah beraspal, jalannya bagus dan halus. Sepanjang perjalanan, Teman Traveler akan disuguhi pemandangan yang indah. Karena lokasi candi ini berada di gunung, jadi jalan menuju ke sana pun berkelok-kelok dan naik turun.
Jalan sudah beraspal (c) Trisia Widya Marthalina/Travelingyuk
Pastikan kendaraan Teman Traveler dalam kondisi prima ya, selalu cek kendaraan sebelum bepergian. Di sekitar lokasi juga beberapa kali ada pohon yang tumbang, jadi Teman Traveler harus waspada akan hal ini. Pastikan cuaca sedang dalam keadaan baik saat akan berkunjung ke Petirtaan Jolotundo.
Air yang Dipercaya Membuat Awet Muda
Tidak hanya di hari libur saja, di hari kerja pun tempat ini selalu dikunjungi wisatawan. Selain untuk kegiatan religi bagi yang beragama Hindu, pengunjung juga banyak yang ke tempat ini hanya untuk sekedar mandi dan berendam. Beberapa pengunjung percaya jika air di tempat ini bisa membuat awet muda.
Airnya mengandung banyak mineral (c) Trisia Widya Marthalina/Travelingyuk
Selain itu, air di tempat ini disebut-sebut sebagai air terbaik di dunia setelah air zam-zam. Kandungan mineral airnya sangat tinggi, hal ini dikarenakan lokasinya yang berada di kaki pegunungan vulkanik. Wisatawan yang ingin berendam di sini dilarang menggunakan sabun, sampo, pasta gigi, dan lain-lain.
Ikan-ikan yang hidup di kolam petirtaan (c) Trisia Widya Marthalina/Travelingyuk
Banyak pengunjung yang membawa pulang air dari sini dengan jeriken. Jeriken bisa dibeli di sekitar pertitaan maupun membawa dari rumah. Jika Teman Traveler ingin mengambil air dari tempat ini, Teman Traveler bisa membeli jeriken yang dijual di area parkiran. Air di tempat ini tidak pernah surut, bahkan di musim kemarau sekalipun.
Fasilitas Petirtaan Jolotundo
Situs kuno yang terawat (c) Trisia Widya Marthalina/Travelingyuk
Di Petirtaan Jolotundo ini Teman Traveler tak hanya bisa berendam, tapi juga bisa bersantai menikmati pemandangan sekitar yang indah nan asri. Teman Traveler bisa bersantai di tempat yang telah disediakan oleh pengelola. Pihak pengelola telah menyediakan gazebo-gazebo yang bisa digunakan untuk bersantai menikmati pemandangan di tempat ini. Selain itu, Teman Traveler juga bisa berfoto-foto di sini.
Hijau dan asri (c) Trisia Widya Marthalina/Travelingyuk
Tak perlu khawatir untuk yang mencari toilet, karena juga telah disediakan oleh pengelola. Teman Traveler yang berendam, bisa berganti pakaian di tempat yang telah disediakan. Tempat parkir di Petirtaan Jolotundo cukup luas. Tarif untuk parkir mobil sebesar Rp10 ribu.
Di sini Teman Traveler tidak perlu khawatir kelaparan karena banyak warung makan di sekitar petirtaan ini. Selain itu, Teman Traveler juga bisa membeli oleh-oleh di toko-toko terdekat.
Bagaimana, enarik bukan? Kapan nih Teman Traveler mau ke sini? Next