Teman Traveler termasuk pecinta seni dan berencana habiskan liburan akhir tahun di Jogjakarta? Well, ada banyak destinasi artsy Jogja yang bisa kalian kunjungi. Mulai dari komplek bangunan bersejarah hingga museum keren. Yuk, simak ulasannya satu persatu.
Baca juga : Pilihan Wisata di Karangasem Bali, Super Eksotis
Keraton Yogyakarta
Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat didirikan Sultan Hamengku Buwono I, beberapa bulan pasca Perjanjian Giyanti pada 1755. Berkat warisan budayanya yang begitu kaya, pada 1995 kawasan ini sempat diajukan sebagai salah satu calon Situs Warisan Dunia UNESCO.
Posisi Kraton cukup strategis dan mudah diakses karena berdekatan dengan beberapa objek wisata lain seperti Taman Sari, Alun-alun Kidul, dan Lor, Benteng Vredeburg, serta Malioboro. Teman Traveler bisa mengunjungi semuanya sekaligus hanya dengan berjalan kaki atau naik becak/andong.
Berada di dalam Kraton, Teman Traveler akan melihat banyak interior bangunan yang terkesan sangat artsy. Hampir setiap hari diadakan pertunjukan budaya berbeda, mulai dari karawitan, wayang golek, tembang macapat, dan masih banyak lagi.
Komplek Kraton bisa diakses lewat dua pintu. Pertama ada di dekat Alun-alun Lor dan satu lagi di sisi belakang bagian depan keraton. Sisi depan, atau dikenal dengan nama Siti Hinggil Pagelaran, mematok tiket masuk seharga Rp5.000 atau Rp2.000 untuk pengunjung yang membawa kamera. Sementara pintu satunya lagi disebut Tepas Pariwisata, dengan tiket berkisar antara Rp7.500 hingga Rp8.500, tergantung apakah kalian hendak memotret atau tidak.
Kraton Ratu Boko
Destinasi ini popularitasnya langsung meroket usai jadi lokasi syuting film ‘Ada Apa Dengan Cinta 2’. Lokasinya kurang lebih berjarak 17 km ke arah barat dari pusat kota Jogja.
Tiket masuknya dibanderol Rp.40.000, belum termasuk biaya parkir sebesar Rp3.000. Cukup mahal jika dibandingkan akses ke candi di sekitarnya. Namun jangan khawatir, semuanya bakal terasa worth it.
Hingga kini peneliti masih belum tahu secara jelas fungsi utama Kraton Ratu Boko, mengingat strukturnya berbeda jauh dari candi kebanyakan. Namun yang jelas, komplek bangunan kuno ini diperkirakan sudah digunakan sejak Abad ke-8 pada masa Dinasti Syailendra (Rakai Panangkaran).
Ratu Boko sendiri diduga merupakan ayah Loro Jonggrang, nama sebuah candi utama di komplek Candi Prambanan. Arsitekturnya sendiri terdiri dari bangunan utama, gerbang luar, gerbang dalam, candi pembakaran, dan sumur suci. Sebagai tambahan, pemandangan sunset di sini benar-benar luar biasa dan pantang untuk dilewatkan.
Museum Affandi
Jogja juga dikenal sebagai pusatnya seni. Jika Teman Traveler menyukai apresiasi lukisan dan karya seni lainnya, kalian bisa coba mampir ke Museum Affandi di Jl. Laksda Adi Sucipto, Kab. Sleman. Sesuai namanya, di sini kalian bisa melihat beberapa lukisan ekspresionis dan romantisme ciptaan sang maestro.
Museum ini dibangun sendiri oleh Affandi pada 1974 di atas lahan seluas 3.500 meter persegi. Bangunannya dibagi menjadi tiga galeri dengan total 300 karya seni yang dipamerkan.
Masuk sini Teman Traveler bakal dikenakan tiket sebesar Rp50.000, sudah termasuk suvenir berupa pouch bergambar Affandi. Selain itu masih ada kupon minuman bisa kalian tukarkan di kantin. Bagaimana, tertarik mampir?
Situs Warungboto
Tempat yang juga dikenal dengan nama Pesanggrahan Rejowinangun ini terletak di Desa Warungboto, Kec. Kotagede. Jaraknya sekitar 15 menit berkendara dari pusat kota.
Disebutkan bahwa situs ini dibangun pada masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwono I dan dilanjutkan Sultan Hamengkubuwono II pada 1785. Fungsinya diduga merupakan rumah peristirahatan bagi keluarga kerajaan. Tak heran jika di dalamnya terdapat kolam, taman, dan pemandian terbuka.
Tiket masuk menuju kawasan wisata ini gratis. Teman Traveler dibanderol Rp3.000 per kendaraan. Komplek ini bisa jadi alternatif jika kawasan Taman Sari sedang dipadati pengunjung.
Studio Alam Gamplong
Destinasi unik ini terletak di Desa Gamplong, Kec. Moyudan, Kab. Sleman. Tiket masuknya gratis, namun Teman Traveler bisa memberi sumbangan seikhlasnya untuk biaya pemeliharaan dan perawatan.
Dibangun pada akhir 2017 oleh Moeryati Soedibyo selaku pendiri dan pemilik Mustika Ratu Group, destinasi ini menempati lahan seluas dua hektar. Awalnya studio alam ini dibuat untuk keperluan shooting film ‘Sultan Agung The Untold Story’, namun selanjutnya jadi lokasi pengambilan gambar ‘Bumi dan Manusia’ dan ‘Habibie dan Ainun’
Selama berada di sini Teman Traveler bakal menikmati replika konstruksi bangunan pada zaman kolonial Belanda dari era 1600 hingga 1700, lengkap dengan pendopo dan Benteng Batavia. Bagaimana, bikin penasaran bukan?
Itulah 5 destinasi artsy Jogja yang bisa Teman Traveler sambangi di akhir tahun ini. Semoga bisa jadi inspirasi buat kalian yang ingin menjelajah wisata Jogja dalam waktu dekat. Next