in , , , , , ,

3 Lokasi Menginap di Melbourne, Pastikan Sesuai dengan Tujuan Berliburmu

Tentukan Lokasi Menginap berdasarkan Tujuan Liburan

Laneway Khas Melbourne (c) Zhifa/Travelingyuk

Banyak cafe, ruang publik gratis, bahkan festival dan pagelaran seni pun sering diadakan tanpa biaya yang mahal. Transportasi publik di kota ini juga lebih murah dibanding Sydney. Melbourne punya segudang kedai kopi dan pastry yang enak! Berbeda dengan tren di Indonesia meskipun banyak kedai kopi lokal bermunculan, banyak yang lebih memilih untuk nongkrong di kedai kopi luar negeri yang terkenal. Teman Traveler berencana ke Melbourne? Tapi masih bingung mau tinggal di daerah mana? Liburan senang, istirahat nyaman. Yuk simak beberapa tipsnya.

Baca juga : Telaga Dringo, Telaga Tertinggi di Jawa Tengah dan Miniatur Ranu Kumbolo

Survey Budget

Spot Menikmati Senja (c) Zhifa/Travelingyuk

Sebelum memastikan mau tinggal dimana, rajin-rajinlah survey penginapan dua bulan atau sebulan sebelum keberangkatan. Ini untuk mengantisipasi kalau nantinya sasaran penginapan Teman Traveler full-booked atau lebih tinggi harganya. Sekarang platform yang menyediakan fitur full refund atau bayar DP terlebih dahulu sudah banyak. Teman Traveler bisa memilih untuk tinggal di rumah atau apartemen, agar kesan live like locals-nya dapet! 

Harga kamar di Melbourne tidak terlalu mahal. Harganya mulai dengan $20 atau Rp 200,000. Kembali lagi ke budget Teman Traveler. Nah, sekarang tinggal sortir lokasi distrik seperti apa yang mau Teman Traveler tinggali.

1. Central Business District Melbourne

Stasiun pusat di Melbourne, Flinders Station, terletak di area CBD (c) Zhifa/Travelingyuk

Jika perjalanan Teman Traveler penuh dengan kegiatan belanja, lebih baik cari penginapan di sekitar CBD. Selain hotel dan apartemen, ada banyak hostel dan dormitory yang diisi oleh backpacker. Dua diantaranya adalah menginap di serviced apartment yang memiliki 3 kamar tidur di Franklin Street dengan budget $300 per malam dan yang kedua dormitory, 1 ruangan berisi 6 bunkbed dengan budget $30 saja per malam. Sensasi menginapnya memang beda! Di dormitory, Teman Traveler memang ‘dipaksa’ untuk lebih toleran kepada traveler yang berasal dari Eropa atau Amerika yang tinggal di dormitory selama satu bulan. Kalau menginap di apartemen, tentu lebih nyaman dan tidak perlu takut ganggu satu sama lain. Ada harga ada rupa, lah.

Kalau menginap di CBD, Teman Traveler bisa keliling wilayah kota naik trem tanpa dipungut biaya. Ini karena CBD masuk ke dalam wilayah Free Tram Zone. Area CBD itu mencakup apa aja sih? CBD dan Free Tram Zone menjangkau destinasi-destinasi utama Melbourne, seperti Victoria Market, National Gallery of Victoria, Flinders Station dan sekitarnya.

Pemandangan dari Balkon Apartemen (c) Zhifa/Travelingyuk

Restoran dan toko di Melbourne umumnya tutup pada pukul 6 sore. Namun, sebagian besar restoran di area CBD sering buka sampai jam 10 malam terutama di akhir pekan.

Mungkin, kekurangan tinggal di CBD adalah aktivitas Teman Traveler akan terpusat hanya di kota. Padahal, Melbourne punya distrik-distrik dan wisata alam menarik seperti Kebung Anggur di Lembah Yarra, St. Kilda yang sering menjadi pusat pertunjukan musik dan spot melihat penguin, atau Pantai Brighton. Selain itu, CBD kurang pas bagi Teman Traveler yang ingin mencari ketenangan karena kota ini sangat sibuk, ramai dan padat pengunjung. 

2. Northcote & Fitzroy

Ciri Khas Kafe (c) Zhifa/Travelingyuk

Northcote dan Fitzroy adalah distrik yang bersebelahan. Fitzroy lebih banyak memiliki cafe, bar, dan restorannya didominasi oleh makanan vegetarian. Area ini sering menjadi tujuan traveler muda, yang mencari tempat ngobrol jauh dari hiruk pikuk kota. Banyak cafe-cafe edgy, thriftshops atau toko barang bekas, dan lebih banyak lagi sudut instagrammable yang belum terekspos sosial media. Ibaratnya, Fitzroy adalah tempat cool kids berkumpul.

Tipe Pemukiman Northcote (c) Zhifa/Travelingyuk

10 menit ke arah utara ada Distrik Northcote. Area ini sedikit lebih tenang daripada Fitzroy, dengan pemukiman yang didominasi warna putih. Kebanyakan yang tinggal di daerah ini adalah penduduk yang berasal dari Yunani dan Italia. Selain itu, banyak musisi dan pekerja seni. Jadi tidak heran, Teman Traveler bisa menemukan banyak galeri kecil atau showroom di sepanjang jalanan Northcote.Oh iya, rumah-rumah di area ini ukurannya kecil sampai medium karena mayoritas penduduknya adalah keluarga muda.

3. Prahran – St. Kilda – Brighton

whatsapp_image_2019_08_29_at_12_REM.jpeg
Penginapan Homey di Prahran (c) Zhifa/Travelingyuk

Sekitar 30-45 menit dari kota, tiga distrik ini benar-benar menawarkan kehidupan lokal yang lebih santai dan tenang karena dekat dengan pantai dengan ukuran rumah yang jauh lebih besar. Wow! pasti seru banget.

Nah, bedanya ada di gaya perumahannya. Di Prahran, Teman Traveler akan menemukan banyak rumah dengan batu bata merah yang menghiasi eksteriornya, ditambah lagi pagar-pagar kayu rendah berwarna netral. Prahran (dibaca Prähn) lebih dekat ke South Yarra, dimana dua distrik ini dikelilingi oleh sungai Yarra yang membelah Melbourne.

Tipe Perumahan di Sub-urb Melbourne (c) Zhifa/Travelingyuk

Di St. Kilda dan Brighton, rumah-rumah penduduknya lebih besar dan mewah. Semakin mendekat ke pantai, sepertinya memang status sosial penduduknya lebih tinggi. Warna yang mendominasi pemukiman dua distrik ini adalah putih. Lengkap dengan pagar-pagar tinggi dan pepohonan yang menyembunyikan bangunan asli rumah. Brighton cenderung lebih sepi dibandingkan St. Kilda yang punya Luna Park dan Penguin Spot

Suasana di St. Kilda (c) Zhifa/Travelingyuk

Dua lokasi ini tidak jauh dari kota, hanya 15 menit menuju ke stasiun kereta. Dibandingkan Prahran, opsi transport ke kota lebih banyak tersedia di distrik ini. Kalau ingin tinggal di St. Kilda, jangan lupa cek jadwal-jadwal festival musik disana ya. Selamat memilih penginapan! Next

ramadan

Kelingking, Pantai di Nusa Penida Ini Bikin Pangling

Mendaki Gunung Kelud

Mendaki Gunung Kelud, Iceland van Java yang Eksotis