Melancong ke Semarang tidak akan pernah membosankan karena wisata kulinernya yang menggoda. Berkunjung ke Semarang tidak lengkap jika belum mencicipi hidangan lezat Nasi Goreng Babat Pak Karmin.
Baca juga : Menjelajah Air Terjun di Aceh, Segarnya Bakal Bikin Terpesona
Selain rasanya yang unik dan lezat, Nasi goreng Babat Pak Karmin sangat melegenda. Warung ini sangat mudah ditemukan, jika Teman Traveler berada di Kota Lama Semarang, posisinya ada di pojok kanan jalan.
Nasi Goreng Babat yang Legendaris
Sesuai namanya, warung ini memang berlokasi di dekat jembatan Mberok Kota Lama Semarang. Nasi goreng ini sudah berdiri sejak tahun 1971 dan dikelola oleh Pak Sukarmin. Jika di hitung, kuliner yang satu ini sudah berusia 48 tahun lho!.
Pak karmin memulai usahanya sejak umur 22 tahun yang kala hanya berjualan dengan tenda sederhana di dekat Jembatan Mberok, namun hari demi hari Pak Karmin terus mengembangkan rasa dengan carac kerap membincangkannya dengan pelanggan, sehingga mulai berinovasi dengan babat gongso. Untuk Teman Traveler yang penasaran dengan hidangan nasi goreng babat ini bisa langsung datang ke samping jembatan Mberok, Kauman, Semarang Tengah, Kota Semarang.
Rela Antre Panjang
Nasi goreng babat pak karmin ini buka mulai jam 8 pagi hingga jam 10 malam. Rasa yang lezat dan menggoda membuat tak sedikit pengunjung yang rela antri berlama-lama kurang lebih 1,5 jam untuk mencicipi makanan di warung nasi goreng ini.
Nasi goreng legendaris ini hanya dibanderol dengan harga Rp20.000 saja. Meski sekarang Pak Karmin lebih banyak berada di meja kasir dan sudah tak secara langsung menjadi juru masaknya, proses memasak masih di pegang lansung oleh keluarga, sementara pegawainya hanya membantu proses mengaduknya saja, sehingga rasa nasi goreng babat ini masih terjaga hingga kini.
Cita Rasa yang Khas
Citra rasa nasi goreng babat ini tidak usah diragukan lagi. Demi menciptakan rasa yang lezat dan enak, daging babat yang mengandung banyak lemak dicuci oleh Pak Karmin dengan menggunakan air mengalir berkali-kali hingga bersih. Khusus dengan babat daging yang halus, di rebus selama 3 jam lamanya, sedangkan babat kasar di rebus selama 8 jam agar daging terasa empuk.
Bumbu yang digunakan masih sama seperti awal permbukaannya, bukan hanya bumbu rempah yang tetap dijaga, kualitas daging babat atau jeroan sapinya juga perlu di perhatikan. Hal itulah yang menjadi alasan mengapa nasi goreng ini selalu ramai dipadati pengunjung.
Buat pengunjung yang tidak suka babat, bisa menggantinya dengan daging ayam, ampela ati, telur atau lainnya, tentunya rasanya tidak kalah nikmat dengan nasi goreng babat yang menjadi andalanya. Bahkan jika kurang menyukai nasi goreng, Teman Traveler bisa memesan nasi putih dengan lauk babat gongso.
Sajian yang Sederhana
Penyajian nasi goreng babat ini tergolong sederhana. Tentu saja hidangan menu di sini memang sangat menggoda, dengan warna nasi goreng yang merah kecoklatan di tambah lagi gongso babatnya yang menggoda, isian babatnya pun banyak dan porsinya tergolong besar sehingga mengenyangkan perut.
Sepiring nasi goreng babat ini diisi dengan daging babat yang cukup banyak. Jika Teman Traveler merasa jumlah babatnya masih kurang, masih bisa memesan satu porsi penuh babat sebagai tambahan, tentunya dengan harga yang berbeda. Ciri khas lain dari nasi goreng ini adalah telur goreng yang selalu disajikan di atas nasi. Terlihat sangat menggiurkan bukan? Next