Aral Sea yang membentang dari Kazakhstan dan Uzbekistan merupakan danau terbesar keempat di Dunia. Tetapi danau ini mengalami penyusutan secara drastis, kering tanpa air sejak tahun 1960an. Penasaran apa yang terjadi? Yuk simak penjelasan di bawah ini.
Baca juga : Cara Mendapatkan Travel Umroh & Haji yang Murah dan Anti Ketipu
Danau yang Bernama Laut
Meskipun menggunakan istilah laut dalam namanya, nyatanya Laut Aral merupakan sebuah danau yang memiliki luas 67.500 kilometer persegi. Terletak pada tengah-tengah padang pasir di Asia Tengah, bagian utara danau berlokasi di Kazakhstan sedangan bagian selatan berada di Uzbekistan.
Danau ini mengalami penyusutan secara drastis dalam kurun waktu 40 tahun semenjak 1960an. Pada tahun 2014 luas Laut Aral tersisa hanya 10 persen dari ukuran awal, terbelah menjadi badan air yang terpisah.
Penyebab Penyusutan Air
Kemudian apa penyebab penyusutan air ini? Sumber utama air danau adalah dari sungai dan hujan. Aliran sungai utama tersebut yaitu sungai Amu Darya dan sungai Syr Darya, terletak di utara dan selatan Laut Aral.
Saat itu danau masih masuk wilayah Uni Soviet, lalu Pemerintah Soviet mengalihkan aliran dua sungai utama ke wilayah gurun di sekitar Laut Aral. Untuk mengairi sistem irigasi, demi menghidupkan pertanian kapas dan gandum.
Membawa Dampak Negatif
Selanjutnya pengalihan aliran sungai utama membawa dampak negatif, pada awal tahun pertama proyek irigasi, jumlah air yang masuk ke danau mulai berkurang drastis. Selain itu proyek juga tidak berjalan efisien, air sungai terbuang sia-sia 25-75 persen. Sebab air terserap ke dalam pasir gurun dan proses evaporasi selama perjalanan mengairi lahan.
Tidak berhenti di situ saja, berkurangnya air danau menyebabkan kandungan garam yang disebut salinitas dalam air meningkat. Tercatat, tahun 2014 kandungan garam meningkat lebih dari 100 gram per liter, melampaui batas rata-rata.
Kondisi Saat Ini
Dahulu Laut Aral merupakan perairan yang kaya akan ikan dan pelabuhan ramai, sekarang kondisinya menjadi gurun kering. Pada bagian barat yaitu perairan dangkal telah diperkirakan akan menghilang selama beberapa tahun mendatang. Semakin miris, juga menjadi kuburan kapal-kapal berkarat.
Meskipun begitu banyak turis lokal maupun asing tertarik mendatangi lokasi danau ini, banyak trip wisata untuk mendatangi Aral Sea. Biasanya mereka akan mengabadikan momen pada kapal berkaratnya atau off road adventure di sekitar gurun.
Demikian penjelasan Aral Sea di Asia Tengah yang mengalami penyusutan air karena kerusakan alam. Next