Hari ini umat Islam merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW 12 Rabiul Awal 1443 H, biasanya di berbagai daerah Nusantara akan merayakan selamatan atau tradisi yang berbeda-beda dengan menghadirkan masakan atau kue tradisional. Berikut kuliner khas saat Maulid Nabi Muhammad SAW di Indonesia. Yuk simak daftar di bawah ini.
Baca juga : Ronde Alkateri, Kuliner Malam Bandung yang Menghangatkan
1. Kuah Beulangong
Pertama ada Kuah Beulangong masakan khas dari Aceh yang biasa dijadikan sajian dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Masakan ini sejenis gulai dengan kuah merah, berbahan dasar daging kambing atau sapi dan nangka muda. Proses masak menggunakan kuali besar disebut beulangong sesuai namanya, masakan khas ini juga dihadirkan dalam perayaan besar seperti pernikahan, lebaran, tahun baru islam, dan Maulid Nabi Muhammad SAW.
2. Wadai Kararaban
Berikutnya ada Wadai Kararaban berasal dari Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan, kue tradisional salah satu hidangan di rumah-rumah untuk perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW dan bulan Ramadhan. Terbuat dari santan, tepung, adas manis sangrai, kayu manis, dan gula merah yang memiliki cita rasa manis legit bertekstur agak kasar karena perpaduan rempah adas dan santan kepala. Uniknya ada perbedaan tingkat ketebalannya untuk Maulid Nabi lebih tipis dari bulan Ramadhan.
3. Kue Kolombengi
Kemudian beralih ke Sulawesi Utara tepatnya di daerah Gorontalo ada makanan tradisional Kue Kolombengi yang menjadi salah satu sajian dalam merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Biasanya ada di dalam tolangga sebuah wadah bersama kue lainnya yang dibentuk menjadi menara. Berbahan dasar tepung terigu, telur ayam, vanili, gula dan sebagainya, berbentuk lonjong seperti kerang. Tolangga ini akan diarak dari rumah-rumah menuju masjid dengan berbagai kendaraan, ada yang dipikul oleh sejumlah orang.
4. Nasi Suci Ulam Sari
Selanjutnya menuju ke Jawa Timur ada masakan khas saat Maulid Nabi Muhammad SAW di Pacitan yaitu Nasi Suci Ulam Sari, ada dua elemen diantaranya nasi uduk dan ayam tukung. Dibentuk menjadi tumpeng dan di atasnya ditaruh ayam tukung, memiliki makna masyarakat Pacitan memohon agar dijaga dan dijauhkan dari mara bahaya serta diberkahi oleh Allah SWT. Tumpeng ini akan dibawa oleh setiap kepala keluarga ke rumah tokoh masyarakat atau masjid kampung untuk kemudian dinikmati bersama-sama.
Demikian ulasan daftar kuliner khas saat Maulid Nabi Muhammad SAW di Indonesia. Apa tradisi di daerah Teman Traveler? Next