Di Indonesia, mandi jadi kegiatan yang masuk dalam rutinitas sehari hari. Lazimnya orang Indonesia itu mandi dua kali sehari, pagi dan sore. Malah mungkin ada yang lebih, mengingat negara kita termasuk negara tropis yang cuacanya bisa sangat panas dan bikin gerah. Makanya nggak heran kalau kita akan dianggap jorok setiap absen mandi pagi atau sore. Apalagi habis panas-panasan terus langsung gegoleran di sofa atau kasur, spontan diteriakin emak.
Baca juga : Pura Pucak Bukit Sinunggal, Wisata Spiritual Kian Khusyuk!
Tapi teman traveler perlu ketahui kalau kebiasaan mandi di setiap negara didunia itu pastinya berbeda beda. Salah satunya di negara Jepang. Mandi bukan suatu kegiatan yang perlu dilakukan setiap hari. Orang Jepang bahkan jarang banget mandi pagi. Bagi mereka, mandi itu dianggap sebagai penutup kegiatan seharian makanya lebih lumrah dilakukan malam hari. Selain itu, ada sejumlah fakta menarik lain terkait budaya mandi di Jepang, diantaranya:
Pertama, Beda sama kita yang mandi sebelum beraktivitas seharian, orang Jepang justru menganggap mandi sebagai kegiatan penutup dan dilakukan di malam hari.
Kedua, Mereka jarang mandi pagi karena nggak pernah berkeringat saat tidur malam hari. Jadi pas bangun masih segar. Beda sama kita yang biasanya tidur dalam kondisi berkeringat, jadi pas bangun bau asem.
Ketiga, Cara orang Jepang mandi juga beda sama kita. Mereka nggak kenal yang namanya gayung. Orang Jepang mandi dengan berendam dalam bak bernama ofuro yang diisi air hangat.
Keempat, Mereka juga kerap menambahkan semacam bubuk mandi yang bisa bikin air rendaman wangi. Bubuk ini tersedia dalam berbagai warna dan aroma.
Kelima, Meski terdengar agak jorok, tapi anggota keluarga di Jepang sering berendam dengan air rendaman yang sama lo. Jadi misal ibunya habis mandi, airnya nggak langsung dibuang karena bisa dipakai untuk suami atau anak-anaknya.
Keenam, Air bekas rendaman itu juga biasa dipakai buat mencuci baju lo. Soalnya sebelum berendam mereka sudah membasuh tubuhnya pakai shower dan sabun, baru membilasnya dengan cara berendam.
Ketujuh, Orang Jepang juga terbiasa meletakkan handuk kecil di atas kepala saat mandi. Handuk ini ternyata ada fungsinya lho. Saat musim dingin, mereka menaruh handuk hangat untuk menyeimbangkan suhu tubuh akibat perbedaan suhu luar dan suhu air hangat. Dengan begitu tekanan darah tetap stabil. Sebaliknya pada musim panas, berendam di air hangat terlalu lama bisa menyebabkan darah mengalir ke otak. Sehingga untuk menetralkan, mereka pakai handuk dingin di kepala.
Kedelapan, Di Jepang juga dikenal istilah sento (pemandian umum) dan onsen (sumber air panas alami). Mereka seneng banget menghabiskan waktu di tempat-tempat itu.
Kesembilan, Alih-alih dianggap nggak sopan, orang Jepang justru senang dan merasa terhormat kalau diajak berendam bareng di sento atau onsen. Ini justru jadi simbol bahwa mereka diterima dengan terbuka.
Itulah perbedaan tentang budaya mandi di Jepang. Namun seandainya kita hidup dinegara dingin mungkin akan melakukan hal yyang sama seperti kebiasaan di Jepang. Next