Gunung Butak adalah salah satu gunung merapi yang tidak aktif di Pulau Jawa. Gunung ini berada di antara perbatasan Kabupaten Malang dan Blitar. Lokasinya berderet dengan Gunung Panderman, Gunung Kawi, dan pegunungan di sekitarnya, sehingga jika dilhat dari kejauhan terlihat seperti wanita yang sedang tidur dengan berbaring. Warga Malang menyebutnya dengan Gunung Putri Tidur, dengan Gunung Panderman sebagai kakinya, Gunung Kawi berbentuk tubuh manusia dan Gunung Butak adalah kepalanya.
Baca juga : Fakta Coban Baung Purwodadi yang Mencengangkan!
Gunung ini mempunyai ketinggian 2686 mdpl. Gunung Butak memang tidak terlalu tinggi di bandingakan dengan Gunung Semeru, Arjuno, dan gunung lainnya, akan tetapi gunung ini mempunyai trek yang jauh, panjang, dan banyak tanjakan. Begitu menantang, tapi pastinya rasa lelah akan terbayar lunas setelah sampai di puncak.
Keindahan yang Ditawarkan Pada Jalur dan Puncaknya
Peluh lelah terbayar dengan hamparan ciptaan Tuhan yang indah di Gunung Butak. Untuk mencapai puncak gunung ini, ada 5 jalur yang bisa dilalui. Di antaranya adalah pendakian jalur via Kencong, Princi, Pasarean, Pracet, dan Panderman. Kali ini, akan dibeberkan jalur pendakian Gunung Butak via Panderman. Basecamp pendakian Gunung Butak via Panderman berada di Desa Dukuh Toyomerto. Sementara persyaratan untuk melakukan pendakian di gunung butak adalah dengan membayar biaya retribusi seharga Rp7.500.
Jalur Pendakian yang Menantang Juga Keren
Pendakian menuju puncak dengan melewati jalur Panderman, akan melewati 4 pos pendakian yang kemudian berjumpa dengan sabana. Sepanjang perjalanan akan disuguhi oleh pemandangan yang bervariasi, di antaranya adalah hutan lumut, hutan hujan tropis, vegetasi terbuka, dan selanjutnya akan dihadang oleh tanjakan PHP yang merupakan pintu hutan belantara. Tanjakan PHP sebagai pengantar memasuki hutan Gunung Butak yang didominasi oleh pepohonan yang diselimuti lumut dan akar pohon yang menghiasi jalur pendakian.
Hamparan Sabana yang Luas Beserta Edelweisnya
Salah satu hal yang membuat Gunung Butak spesial ialah dengan adanya sabana dengan ukuran yang sangat luas, panorama rumput yang indah, panorama perbukitan di sekelilingnya dan juga bunga edelweis yang memesona.
Tanah yang datar, membuat sabana ini kerap digunakan sebagai kawasan istirahat dan berkemah para pendaki. Selain itu, juga terdapat sumber air bersih yang dapat digunakan untuk mengisi kembali amunisi air yang telah di gunakan selama treking.
Matahari Terbit dan Samudera Awan Menyapa
Setelah melewati berbagai rintangan yang cukup melelahkan, sesampainya di puncak, akan disuguhi pemandangan alam yang sangat elok. Di arah timur, terlihat puncak Gunung Semeru dan di arah barat terlihat Gunung Wilis, Gunung Lawu, dan Gunung Kelud yang bak menyapa dari kejauhan. Penampakan sabana pun bisa terlihat dari puncak.
Waktu yang paling tepat untuk berada di puncak Gunung Butak ialah pagi
hari. Karena dapat melihat fenomena matahari terbit dan puncak gunung
ini merupakan spot terbaik untuk bisa menikmatinya. Menantang tapi memesona, itulah Gunung Butak mengingat keindahan alam yang ditawarkan. Rasanya setimpal dengan rintangan yang ditemukan menuju puncaknya.
Estimasi Waktu Pendakian Gunung Butak Via Panderman
Pada umumnya, para pendaki akan menghabiskan waktu sekitar 9 jam saat mendaki ke puncak dan 4 jam saat menuruninya. Dengan catatan, perjalanan dilakukan dengan lancar, tidak ada kendala, dan masalah yang berat Next