Kawasan wisata Kaliurang memang dikenal memiliki beberapa unit rumah tua peninggalan kolonial. Hampir setengah dari areanya banyak ditemukan bangunan berumur. Beberapa rumah masih tampak terawat , tapi ada juga yang telah rusak karena lama ditinggalkan penghuninya.
Baca juga : Lima Kuliner Aceh Unik dan Khas Ini Bisa Dijadikan Oleh-oleh Menarik
Melihat rumah terbengkalai selalu menimbulkan pertanyaan, bagaimana cerita yang pernah terjadi di tempat itu? Seperti sebuah properti di sisi kanan loket Gua Jepang. Bangunan dua lantai yang megah namun temboknya telah banyak dijalari tumbuhan, begitupun dengan bagian atas genteng.
Sekitar tahun 1953, bangunan ini merupakan rumah milik seorang guru besar UGM, Professor Soedomo. Namun kini telah berpindah kepemilikan menjadi milik Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. Tempatnya cukup nyaman, di balik rumah ini terdapat bukit dengan pohon pinus yang menjulang tinggi. Ketika turun kabut, tempat ini menjadi semakin mistis.
Belakangan, rumah terbengkalai ini menjadi sorotan publik di media sosial. Konon, banyak generasi millennial yang menganggap tempat ini instagenic. Memang di satu sisi bangunan ini terkesan horror, apalagi dengan pohon yang daunnya telah habis berguguran di bagian muka rumah ini. Namun dengan arsitektural eropa yang eksotis juga bukit pinus di belakangnya, membuat properti ini memiliki nilai lebih.
Memang kesan horor masih kental terasa. Apalagi beberapa bagian bangunan ini telah hancur. Karena terkena dampak dari erupsi Gunung Merapi pada tahun 1994. Setelah itu, belum tersentuh rekonstruksi sama sekali. Tidak hanya instagenic, mungkin pesanggrahan taman siswa kaliurang juga memiliki potensi untuk pembuatan klip dari soloist Sarasvati ya? Next