Prestasi membanggakan kembali ditorehkan pariwisata Tanah Air. Mentri Pariwisata Arief Yahya belum lama ini menerima penghargaan Indonesia Destinasi Ramah Muslim ke-2 Sedunia. Kehormatan tersebut dicapai berdasarkan Global Muslim Travel Index (GMTI) 2018 yang digagas oleh Mastercard dan Crescent Rating.
Baca juga : Gampang Ditemui, Enam Kuliner Indonesia Ini Digilai Artis Luar Negeri
GMTI adalah sebuah sistem penilaian terhadap negara-negara di seluruh dunia. Dari situ kemudian ditentukan negara mana saja yang paling ramah pada turis muslim, berdasarkan kuantitas dan kualitas wisata halalnya.
Indonesia naik peringkat
Dalam GMTI 2018, Indonesia berhasil bercokol di peringkat dua dengan nilai 72,8 atau sama dengan Uni Emirat Arab. Prestasi ini cukup membanggakan karena tahun lalu kita berada di peringkat tiga besar.
Posisi pertama masih menjadi milik Malaysia. Negeri Jiran memang sudah lama menjadi rival berat Indonesia dalam mengembangkan wisata ramah muslim. Dalam delapan edisi terakhir pengumuman peringkat GMTI, negeri yang pernah dikuasai Inggris tersebut selalu keluar sebagai nomor satu.
Namun demikian, Indonesia tak perlu berkecil hati. Sebab saingan yang dikalahkan juga tidak kalah berat dan bahkan punya citra lebih kuat sebagai negara Islam. Sebut saja Turki (peringkat 4 – 69 poin), Arab Saudi (5-68,7), Qatar (6-66,2), dan Bahrain (8-65,9).
Di masa mendatang, rencananya gelar Indonesia destinasi ramah muslim bakal terus dipertahankan. Oleh karena itu, pemerintah berencana meluncurkan Indonesia Muslim Travel Index pada 2019 mendatang. Diharapkan prestasi yang sudah ada sekarang bisa dipertahankan, atau bahkan menjadi lebih baik lagi.
Turis muslim terus bertambah
Kehadiran turis muslim sama sekali tak bisa disepelekan terkait perkembangan wisata Indonesia, bahkan dunia. Menurut data yang dirilis GMTI, pada 2000 silam tercatat ada 25 juta turis muslim melakukan perjalanan di berbagai belahan bumi.
Nilai tersebut mengalami peningkatan drastis jika dibandingkan dengan data pada tahun 2017, di mana GMTI mencatat ada tak kurang dari 131 juta wisatawan muslim. Jika tren yang ada terus berlanjut, diperkirakan pada 2020 mendatang bakal ada lebih dari 220 juta turis muslim berkelana ke seluruh penjuru dunia. Angka yang sedemikian besar tentu tak bisa dipandang sebelah mata oleh Kemenpar.
Destinasi wisata religi di Indonesia
Sebagai negara dengan penduduk mayoritas muslim terbesar dunia, Indonesia punya sederet wisata religi yang siap memanjakan turis domestik maupun asing. Di Aceh, wilayah dengan julukan Serambi Mekkah, terdapat Masjid Agung yang masih kokoh berdiri meski sempat dihantam gelombang tsunami di 2004. Selain itu masih ada sejumlah situs peninggalan kerajaan bernafaskan Islam.
Beralih ke Jawa Tengah, terdapat daerah Demak yang memainkan peran vital dalam penyebaran agama Islam di Pulau Jawa. Masjid Agung Demak menjadi salah satu destinasi favorit para wisatawan di sana, di samping ziarah ke sejumlah makam wali maupun kiai besar yang berperan penting dalam perkembangan Islam di Indonesia.
Jika masih belum puas, masih ada Lombok yang dikenal dengan sebutan Pulau Seribu Masjid. Di sana terdapat Islamic Center dengan masjid megah layaknya di negara-negara Timur Tengah. Selain itu pemandangan alamnya juga elok karena dikelilingi banyak pantai dan perairan jernih.
Prestasi Indonesia destinasi ramah muslim tentunya harus disikapi sebagai sesuatu yang membanggakan. Terlepas dari keberagaman yang ada di Tanah Air, pastinya terasa membahagiakan jika negara kita dianggap punya daya tarik istimewa oleh wisatawan asing, khususnya turis muslim. Next