Setelah meletus pada tanggal 21 November 2017 lalu, Gunung Agung masih menyemburkan asap hingga setinggi 3.000 meter. Aktivitas gunung berapi tersebut mengakibatkan kelumpuhan penerbangan baik menuju maupun dari Bali. Dilansir dari Detik (28/11), penutupan Bandara I Gusti Ngurah Rai bahkan diperpanjang hingga 24 jam ke depan. Lalu, tahukah jika ada banyak hal yang membuat pesawat dilarang terbang di kawasan letusan gunung. Berikut alasannya!
Baca juga : Panyaweuyan Hill, the Most Instagramable Hill in West Java
Kabut Masuk dalam Kabin
Partikel abu sangat mudah untuk melewati mesin ke jaringan ventilasi. Hal ini pula yang bisa membuat kabin akan mengalami kabut. Bahaya, keadaan kabin akan kehilangan tekanan sehingga penumpang harus menggunakan masker oksigen.
Jarak Pandang Pilot Terganggu
Abu gunung berapi tidak hanya mengganggu jarak pandang di darat, tapi di udara. Parahnya lagi, abu silika dengan kontur tajam yang ditabrak dengan kecepatan tinggi membuat kaca kokpit tergores. Hal tersebut membuat pandangan pilot makin terganggu.
Mesin Turbin Pesawat Mati
Yang paling membuat penerbangan di kawasan letusan gunung berbahaya adalah matinya mesin pesawat. Dilansir dari Kompas, abu vulkanik yang masuk ke mesin akan merusak bilah turbin. Abu yang awalnya meleleh akan membeku dan menggumpal di bilah. Akibatnya, gumpalan tersebut menghalangi aliran udara normal dan mesin kehilangan tenaga atau mati.
Sensor Suhu Bahan Bakar Error
Selain matinya mesin, gumpalan abu vulkanik yang melapisi sensor suhu bahan bakar juga memberikan informasi palsu. Indikator salah akan menyatakan mesin dalam kondisi dingin. Padahal, terjadi kenaikan panas karena pemakaian bahan bakar. Akhirnya berujung pada kerusakan turbin dan kematian mesin.
Bahaya penerbangan di kawasan letusan gunung berapi ini juga berakibat kecelakaan fatal seperti pesawat jatuh. Apalagi belum ada alat yang dapat mendeteksi adanya kandungan abu vulkanik di dalam badan pesawat. Bagaimana, sudah tahukan alasan mengapa penerbangan ditunda bahkan dibatalkan saat ada gunung berapi meletus? Next