in , ,

Bahaya Gas Belerang di Gunung, Ini Penjelasan Ilmiah dan Cara Menghindarinya

menghindari gas belerang yang berbahaya

Di balik pesona gunung yang mengagumkan, ada bahaya yang mengancam. Salah satunya adalah gas beracun yang bisa menyebabkan kematian dalam sekejap. Sebut saja Gunung Ijen di Banyuwangi yang terkenal dengan blue fire. Lalu ada Kawah Putih Ciwidey. Bagaimana bahaya gas belerang dan efek yang ditimbulkan jika sampai keracunan? Yuk, simak ulasan berikut ini. 

Baca juga : Mbah Bayan Jogja, Sajikan Kuliner Sedap dan Spot Asyik di Tengah Pepohonan

1. Belerang Secara Ilmiah 

Gunung Ijen dan tambang belerang (c) Willy/travelingyuk
Gunung Ijen dan tambang belerang (c) Willy/Travelingyuk

Secara umum belerang memiliki warna kuning. Meski berbahaya, ternyata belerang sangat penting untuk kehidupan. Gas yang dikeluarkan pun sangat berbahaya apabila terhirup. Senyawa kimia yang disebut Belerang dioksida ini memiliki bau yang menyengat. 

Tembang belerang di Gunung Ijen (c) Willy/travelingyuk
Tembang belerang di Gunung Ijen (c) Willy/Travelingyuk

2. Efek Berbahaya Saat Menghirup Gas Belerang 

Wisatawan di daratan belerang Gunung Ijen (c) Willy/travelingyuk
Wisatawan di daratan belerang Gunung Ijen (c) Willy/Travelingyuk

Gas belerang adalah ancaman yang berbahaya dan tidak boleh diabaikan begitu saja. Saat menghirupnya, korban akan mengalami berbagai macam masalah kesehatan. Dalam keadaan paling parah bahkan bisa menyebabkan koma hingga kematian.

Efek ditimbulkannya adalah sesak nafas, mual, pusing, pandangan tidak jelas, hingga kehilangan kesadaran. Racun yang terkandung dalam gas bisa menyebabkan masalah pada tubuh.

Pengunjung di Tambang Belerang (c) willy/travelingyuk
Pengunjung di Tambang Belerang (c) willy/Travelingyuk

Dikutip dari Antaranews, sekitar bulan Maret 2018 ada 30 orang warga Bondowoso tepapar racun belerang Gunung Ijen yang terbawa angin. Bahkan untuk menghindari efek yang lebih parah, pemerintah setempat sampai mengevakuasi warga. Tahun 1976, ada 6 korban meninggal akibat gas belerang, kemudian lebih dari 30 orang mengalami koma. 

3. Manfaat Belerang untuk Kehidupan 

Belerang dijadikan sovenir (c) willy/travelingyuk
Belerang dijadikan sovenir (c) willy/Travelingyuk

Meski berbahaya dan baunya busuk, ternyata belerang memiliki banyak manfaat. Penggunaannya pun telah lumrah dilakukan di dunia industri maupun kesehatan. Agar berguna, unsur tersebut harus diproses terlebih dahulu.

Dalam pupuk misalnya, dengan metode pembakaran khusus, makan akan diperoleh bahan asam sulfat. Lalu dicampurkan dengan unsur lain hingga menjadi produk seperti  ammonium sulfat dan fosfat.

Penambang belerang (c) Willy/travelingyuk
Penambang belerang (c) Willy/Travelingyuk

Selain itu, asam sulfat juga bisa digunakan untuk bahan pembuatan zat pewarna. Dalam dunia kesehatan, bisa juga dimanfaatkan sebaga bahan kosmetik.

Kandungan di dalamnya terbukti bisa membunuh bakteri atau virus yang menyebabkan jerawat, termasuk masalah kulit lainnya. Kembang api dan korek api juga dibuat dengan memanfaatkan hasil penambangan belerang. 

4. Tips Agar Tidak Terpapar Gas Belerang Saat Mendaki 

Pendikan Gunung Ijen (c) Willy/travelingyuk
Pendikan Gunung Ijen (c) Willy/Travelingyuk

Kegiatan tambang di Gunung Ijen tentu sangat berbahaya. Namun hingga sekarang warga setempat masih rutin melakukan aktivitas tersebut. Kegiatan wisata pun juga tetap ramai.

Bahkan pengunjung mendekat ke arah kawah untuk menyaksikan secara langsung secantik apa fenomena blue fire. Jika Teman Traveler berencana untuk pergi ke Gunung Ijen atau tempat lain dengan ancaman belerang. berikut ini adalah tips yang perlu diperhatikan. 

  1. Gunakan Masker yang Aman 
  2. Membawa oksigen 
  3. Siapkan Perlata Pertolangab Pertama 
  4. Menggunakan Peralatan Pendakian yang standar 
  5. Badan harus fit 
  6. Membawa minuman dan makanan yang cukup 
  7. Dahulukan penambang dan ikuti peraturan
Gunung Ijen yang indah (c) willy/travelingyuk
Gunung Ijen yang indah (c) willy/Travelingyuk

Itulah beberapa hal tentang bahaya gas belerang yang perlu di waspadai. Tetaplah hati-hati saat mendaki gunung ya Teman Traveler. Next

ramadan

5 Wisata Religi Tertua, Keberagaman Agama di Indonesia

7 Jajanan Seru di Nishiki Market Kyoto yang Harus Dicoba