Selasa (2/10/2018) merupakan Hari Batik Nasional yang dirayakan segenap masyarakat Indonesia. Batik sendiri merupakan kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dilakukan dengan menuliskan atau meneteskan malam pada kain. Berbicara masalah batik, banyak sekali jenisnya di Indonesia. Sebelum menjurus lebih jauh lagi, yuk ulas sejarah batik di Indonesia.
Baca juga : Rekomendasi Sate Kambing di Jakarta, Manjakan Lidah Saat Libur Idul Adha
Sejarah Batik di Indonesia
Melansir Wikipedia pada Selasa (1/10/2018), batik di Indonesia ini terkait erat dengan perkembangan Kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Pulau Jawa. Dalam beberapa catatan yang berbeda, pengembangan batik ini dilakukan pada zaman Kesultanan Mataram lalu berlanjut pada zaman Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Jogjakarta.
Awalnya batik ini merupakan salah satu kebudayaan keluarga kerajaan dan hanya digunakan oleh keluarga keraton. Batik digunakan untuk pakaian para raja dan keluarga pemerintah serta pembesar. Namun dalam perkembanganna, kesenian batik ini juga ditiru oleh masyarakat luas.
Penetapan Hari Batik Nasional
Penetapan Hari Batik Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Oktober ini ternyata tidak terlepas dari pengakuan batik Indonesia sebagai salah satu warisan dunia. Singkat cerita, dengan perjuangan yang keras selama bertahun-tahun, akhirnya pada tanggal 2 Oktober 2009, UNESCO menetapkan batik sebagai salah satu Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non-bendawi. Maka dari itulah setiap tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Batik Nasional.
Banyak Motif Batik Populer, Salah Satunya Lasem
Indonesia memiliki beragam jenis batik yang bisa dipilih. Beberapa contoh motif batik yang populer antara lain Batik Parang, Batik Sekar Jagad, Batik Mega Mendung, Batik Truntum dan tak ketinggalan juga ada Batik Lokcan atau yang lebih populer disebut dengan Batik Lasem. Ini merupakan batik yang terkenal dari Kabupaten Rembang.
Batik ini memang terkenal memiliki kerumitan yang cukup tinggi, tak heran jika seringkali diburu para kolektor dan kalangan kelas menengah ke atas. Motif Batik Lasem ini identik dengan perpaduan antara Buadaya Chinese dan Jawa.
Batik Lasem atau yang kerap juga disebut sebagai Lokcan ini ornamen utamanya adalah burung phoenix. Meski ada beberapa yang dimodifikasi dengan motif burung kecil seperti halnya walet, juga sriti. Motif ini selanjutnya digabungkan dengan pattern flora dan fauna. Selain memiliki nilai artistik yang tinggi, Batik Lasem juga mempunyai makna filosofis yang kental. Burung Phoenix ini dilambangkan sebagai kebajikan, prestasi, dan juga keabadian.
Batik sekarang ini sudah sangat populer dan bahkan sudah diakui oleh dunia. Maka dari itulah kita sebagai generasi muda perlu untuk semakin melestarikannya dan bangga mengenakannya. Selamat Hari Batik Nasional Teman Traveler. Next