Wisata di Cilacap, Teman Traveler pantang melewatkan kesempatan mampir ke Benteng Pendem. Destinasi sejarah populer ini berada tak jauh dari Pantai Teluk Penyu. Tempatnya sudah berusia ratusan tahun dan menyimpan banyak cerita sejarah yang bikin tercengang. Penasaran? Yuk, simak ulasannya.
Baca juga : Lembah Ramma, Wisata Indah dengan Jalur Penuh Perjuangan
Sejarah Singkat Benteng Pendem
Dibangun pertama kali pada 1816 dan selesai 18 tahun berselang, Benteng Pendem dulunya merupakan markas pertahanan militer Hindia Belanda. Tempatnya cukup megah, berdiri di kawasan dengan luas kurang lebih 6,5 hektar.
Dinamakan Pendem lantaran ketika sisa-sisa bangunannya ditemukan Pemerintah Kabupaten Cilacap pada 1986, hampir sebagian tertutup atau terpendam tanah pesisir pantai. Hingga kini kabarnya masih ada bekas bangunan yang belum tergali. Konon butuh dana lumayan besar jika ingin melanjutkan proses pengerukan.
Mengelilingi Benteng
Tiket masuk benteng ini dibanderol lumayan terjangkau, sekitar Rp7.500 per orang. Begitu tiket di tangan, Teman Traveler bisa langsung menjelajah area dalam. Kalian tinggal ikuti papan petunjuk yang tersedia. Dari gerbang utama, langsung belok kanan dan ikuti jalan setapak yang ada.
Di bagian kanan benteng, Teman Traveler akan mendapati kanal atau parit selebar kurang lebih lima meter. Sementara itu, di luar pagar pembatas di sisi kanan kalian akan melihat deretan kilang pengolahan minyak milik salah satu perusahaan negara. Ya, selain berdekatan dengan Teluk Penyu, destinasi sejarah ini juga dikelilingi wilayah kerja perusahaan tersebut.
Menjangan Park
Sebelum menjelajah bangunan Benteng Pendem, dari kanal tadi, Teman Traveler bisa mampir dulu ke penangkaran Menjangan Park. Di sini kalian bisa menjumpai rusa Sambar, spesies terbesar di antara rusa asli Indonesia seperti Timor, Bawean, dan Kijang.
Meski termasuk satwa dilindungi, fasilitas penangkaran Rusa Sambar di Benteng Pendem tampak kurang terawat. Area hutannya nampak sedikit kotor dan gersang. Barangkali karena musim kemarau. Terlihat banyak pohon dan rumput mati. Meski begitu, Teman Traveler bisa dengan mudah menjumpai deretan rusa di sini.
Sisa-sisa Bangunan Benteng
Usai menjelajah Menjangan Park, Teman Traveler bisa langsung mengikuti petunjuk jalan berikutnya untuk mengitari seluruh sudut Benteng. Sisa-sisa bangunan yang ada terlihat kokoh meski lama terpendam dan berusia ratusan tahun. Strukturnya dibuat dari batu bata merah yang disusun sedemikian rupa.
Semua sisa bangunan tersebar merata di bagian belakang. Masing-masing punya fungsi sendiri, mulai dari Ruang Barak, Ruang Penjara, Gudang Senjata, Ruang Klinik, Ruang Akomodasi, dan Ruang Amunisi.
Dari beberapa bangunan tersebut, barangkali Teman Traveler bakal terkesima dengan Ruang Penjara. Bentuknya hanya berupa ruangan sempit dengan kondisi pengap dan lembab. Konon sudut ini dulunya dihuni puluhan tahanan. Bisa dibayangkan betapa tersiksanya para tahanan tersebut?
Terowongan Bawah Tanah
Spot menarik lain di Benteng Pedem adalah terowongan bawah laut. Disebut demikian karena tempat ini diduga terhubung dengan gua-gua di sekitar Pulau Nusakambangan. Konon jalurnya kini sudah tertutup tanah dan tak bisa dilewati lagi.
Jembatan Kanal
Mengakhiri penjelajahan benteng, Teman Traveler akan keluar melalui sebuah tembok pengintai. Salah satu sisinya sengaja dijebol untuk dibangun jembatan membelah kanal yang sebelumnya kalian lewati di awal perjalanan.
Uniknya, bagian bawah jembatan biasanya dipenuhi anak-anak setempat yang berenang meminta saweran koin pada pengunjung. Mereka akan kompak memanggil dan bakal sangat antusias ketika ada wisatawan melempar uang recehan.
Nah, itulah ulasan singkat tentang wisata Benteng Pendem. Sebelum beranjak pulang, tak ada salahnya berbelanja aneka suvenir kerang di dekat pintu keluar. Jangan lupa mampir ke sini jika kalian sedang wisata ke Cilacap ya. Next