in , ,

Benteng Pendem Cilacap, Tetap Kokoh Meski Berusia Ratusan Tahun

Menjelajah Sudut Historis Benteng Pendem Cilacap

Benteng Pendem Cilacap
Benteng Pendem Cilacap (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Wisata di Cilacap, Teman Traveler pantang melewatkan kesempatan mampir ke Benteng Pendem. Destinasi sejarah populer ini berada tak jauh dari Pantai Teluk Penyu. Tempatnya sudah berusia ratusan tahun dan menyimpan banyak cerita sejarah yang bikin tercengang. Penasaran? Yuk, simak ulasannya.

Baca juga : Lembah Ramma, Wisata Indah dengan Jalur Penuh Perjuangan

Sejarah Singkat Benteng Pendem

img_20190922_121605_mS2.jpg
Benteng Pendem Cilacap (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Dibangun pertama kali pada 1816 dan selesai 18 tahun berselang, Benteng Pendem dulunya merupakan markas pertahanan militer Hindia Belanda. Tempatnya cukup megah, berdiri di kawasan dengan luas kurang lebih 6,5 hektar.

Dinamakan Pendem lantaran ketika sisa-sisa bangunannya ditemukan Pemerintah Kabupaten Cilacap pada 1986, hampir sebagian tertutup atau terpendam tanah pesisir pantai. Hingga kini kabarnya masih ada bekas bangunan yang belum tergali. Konon butuh dana lumayan besar jika ingin melanjutkan proses pengerukan.

Mengelilingi Benteng

img_20190922_121757_qtX.jpg
Belok ke kanan (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Tiket masuk benteng ini dibanderol lumayan terjangkau, sekitar Rp7.500 per orang. Begitu tiket di tangan, Teman Traveler bisa langsung menjelajah area dalam. Kalian tinggal ikuti papan petunjuk yang tersedia. Dari gerbang utama, langsung belok kanan dan ikuti jalan setapak yang ada.

img_20190922_122221_8ml.jpg
Kanal berukuran lebar (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Di bagian kanan benteng, Teman Traveler akan mendapati kanal atau parit selebar kurang lebih lima meter. Sementara itu, di luar pagar pembatas di sisi kanan kalian akan melihat deretan kilang pengolahan minyak milik salah satu perusahaan negara. Ya, selain berdekatan dengan Teluk Penyu, destinasi sejarah ini juga dikelilingi wilayah kerja perusahaan tersebut.

Menjangan Park

img_20190922_123441_4XJ.jpg
Pintu masuk Menjangan Park (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Sebelum menjelajah bangunan Benteng Pendem, dari kanal tadi, Teman Traveler bisa mampir dulu ke penangkaran Menjangan Park. Di sini kalian bisa menjumpai rusa Sambar, spesies terbesar di antara rusa asli Indonesia seperti Timor, Bawean, dan Kijang.

img_20190922_123347_WOy.jpg
Dua ekor rusa Sambar (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Meski termasuk satwa dilindungi, fasilitas penangkaran Rusa Sambar di Benteng Pendem tampak kurang terawat. Area hutannya nampak sedikit kotor dan gersang. Barangkali karena musim kemarau. Terlihat banyak pohon dan rumput mati. Meski begitu, Teman Traveler bisa dengan mudah menjumpai deretan rusa di sini.

Sisa-sisa Bangunan Benteng

img_20190922_123536_L49.jpg
Ruang Barak (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Usai menjelajah Menjangan Park, Teman Traveler bisa langsung mengikuti petunjuk jalan berikutnya untuk mengitari seluruh sudut Benteng. Sisa-sisa bangunan yang ada terlihat kokoh meski lama terpendam dan berusia ratusan tahun. Strukturnya dibuat dari batu bata merah yang disusun sedemikian rupa.

img_20190922_130601_QWO.jpg
Deretan Ruang Amunisi (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Semua sisa bangunan tersebar merata di bagian belakang. Masing-masing punya fungsi sendiri, mulai dari Ruang Barak, Ruang Penjara, Gudang Senjata, Ruang Klinik, Ruang Akomodasi, dan Ruang Amunisi.

img_20190922_125418_66s.jpg
Bagian luar Ruang Penjara (c) Intan Deviana/Travelingyuk
img_20190922_125454_gQB.jpg
Bagian dalam Ruang Penjara, berani masuk? (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Dari beberapa bangunan tersebut, barangkali Teman Traveler bakal terkesima dengan Ruang Penjara. Bentuknya hanya berupa ruangan sempit dengan kondisi pengap dan lembab. Konon sudut ini dulunya dihuni puluhan tahanan. Bisa dibayangkan betapa tersiksanya para tahanan tersebut?

Terowongan Bawah Tanah

img_20190922_124536_oh1.jpg
Pintu masuk terowongan (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Spot menarik lain di Benteng Pedem adalah terowongan bawah laut. Disebut demikian karena tempat ini diduga terhubung dengan gua-gua di sekitar Pulau Nusakambangan. Konon jalurnya kini sudah tertutup tanah dan tak bisa dilewati lagi.

Jembatan Kanal

img_20190922_130713_MMv.jpg
Tembok Pengintai dan jembatan (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Mengakhiri penjelajahan benteng, Teman Traveler akan keluar melalui sebuah tembok pengintai. Salah satu sisinya sengaja dijebol untuk dibangun jembatan membelah kanal yang sebelumnya kalian lewati di awal perjalanan.

Uniknya, bagian bawah jembatan biasanya dipenuhi anak-anak setempat yang berenang meminta saweran koin pada pengunjung. Mereka akan kompak memanggil dan bakal sangat antusias ketika ada wisatawan melempar uang recehan.

img_20190922_131236_7g1.jpg
Deretan toko suvenir (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Nah, itulah ulasan singkat tentang wisata Benteng Pendem. Sebelum beranjak pulang, tak ada salahnya berbelanja aneka suvenir kerang di dekat pintu keluar. Jangan lupa mampir ke sini jika kalian sedang wisata ke Cilacap ya. Next

ramadan

Kultura.ID Jogja, Tempat Ngopi dan Meditasi

Mengamati benda langit di Planetarium Jakarta

Planetarium Jakarta, Serunya Kagumi Magis Benda Langit