in ,

Camilan Tradisional Khas Palu, Ada yang Manis dan Gurih Lezat

fi camilan tradisional Palu

Saat datang ke kota Palu di Sulawesi Tengah, jangan lupa wisata kuliner mencoba berbagai makanan yang hanya ada di sana. Berikut camilan tradisional khas Palu, ada yang manis dan gurih lezat serta nikmat sebagai sajian bersama teh atau kopi. Yuk simak ulasan di bawah ini.

Baca juga : Mengenal Suku Bajau, Tak Punya Kewarganegaraan Hidup Bagaikan Ikan

1. Lalampa

lalampa
Ilustrasi via instagram culinary.story

Pertama ada Lalampa, sekilas mirip dengan lemper tetapi ukuran lebih panjang dan ramping. Berbahan dasar beras ketan putih, santan dan ikan bakar sebagai isian, digiling halus diberi berbagai macam bumbu. Lalu dibungkus dengan daun pisang setelah itu dibakar di atas arang. Memiliki cita rasa pedas dan gurih nikmat sebagai camilan di sore hari.

Teman Traveler dapat membeli di daerah Jalan Prof Muhammad Yamin, kota Palu, di sana banyak pedagang berjualan Lalampa. Atau Lalampa Narasa Ala Ibu Min berlokasi di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Palu, Sulawesi Tengah dengan satu bijinya dijual sekitar Rp 2.000. Jam operasional warung pukul 06.00-12.00 WITA, buka setiap hari.

2. Kacang Goyang

kacang goyang
Ilustrasi via instagram arinisoewarli

Berikutnya ada Kacang Goyang, diberi nama tersebut sebab proses pembuatannya harus digoyang-goyang pada bara api. Berbahan dasar kacang tanah sebelumnya disangrai terlebih dahulu, kemudian kacang ditempatkan di bawah lelehan gula berwarna-warni. Memiliki cita rasa manis dan gurih serta renyah, sangat cocok dijadikan camilan saat di perjalanan.

Teman Traveler dapat mencoba membelinya sebagai oleh-oleh di PJ Kacang Goyang Cap Tawon, satu pak dibanderol sekitar Rp 20.000 sampai Rp 35.000. Toko berlokasi di Jalan Kunduri, Balaroa, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah. Jam operasional toko pukul 07.00-23.00 WITA, buka setiap hari.

3. Labia Dange

labia dange
Ilustrasi via [image source]

Kemudian ada Labia Dange atau Sagu Dange, camilan populer yang terbuat dari sagu dimasak secara tradisional di atas wajan dan tungku tanah liat. Mempunyai rasa gurih dan bertekstur renyah, cara memakannya tinggal dinikmati bersama gula merah atau disantap seperti nasi dengan ikan serta lauk pauk lainnya. Teman Traveler dapat menemui pedagang Labia Dange di daerah Jembatan Kuning Ponulele, dibanderol dengan harga sekitar Rp 5.000 per porsi.

4. Kue Paranggi

kue paranggi
Ilustrasi via instagram paranggi_palu

Selanjutnya ada Kue Paranggi yang mirip seperti kue apem di Jawa ini terbuat dari campuran gula merah, tepung terigu, soda kue, dan minyak, kemudian dicetak menggunakan bentuk setengah lingkaran. Mempunyai rasa manis legit serta nikmat disantap bersama teh atau kopi. Kue ini banyak ditemui pada pasar tradisional di Palu, biasanya dibanderol sekitar Rp 1.500 per biji.

Demikian ulasan daftar camilan tradisional khas Palu, Sulawesi Tengah yang nikmat dan lezat untuk teman ngopi atau ngeteh Teman Traveler. Jangan lupa selalu menerapkan protokol kesehatan. Next

ramadan
fi desa ledok sambi

Berakhir Pekan Liburan ke Desa Ledok Sambi di Jogja, Suasana Pedesaan yang Asri

Tips Agar Buah Potong Tetap Segar dan Tak Kecoklatan