Dari puluhan destinasi situs purbakala berupa candi yang ada di Mojokerto, beberapa diantaranya terpisah dari lokasi pusat purbakala di daerah Trowulan. Salah satunya adalah Candi Bangkal. Meski begitu, candi ini masih termasuk peninggalan zaman Kerajaan Majapahit. Lalu, apa saja yang menarik tentang canid ini? Berikut ulasannya.
Baca juga : Jalur Pendakian Gunung Rinjani Dibuka 2020, Begini Kondisinya Pasca Gempa Lombok
1. Lokasi Candi Bangkal
Situs Candi Bangkal berlokasi di Dusun Bangkal, Desa Candiharjo, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto. Berada di daerah industri Ngoro tidak membuat candi ini tenggelam dengan bangunan-bangunan pabrik. Candi ini tetap berdiri tegak dan utuh di kawasan pedesaan.
Untuk mengakses Candi Bangkal ini sangat mudah, karena lokasinya tidak jauh dari jalan utama Mojokerto – Gempol. Hanya sekitar 15 menit dari pusat kota Mojosari dan juga 15 menit dari Gempol.
2. Sejarah Singkat Candi Bangkal
Sebenarnya tidak terlalu banyak catatan sejarah mengenai Candi Bangkal ini. Tapi yang jelas, Candi Bangkal ini diperkirakan dibangun pada abad ke 13 sampai 14 Masehi pada masa kejayaan Kerajaan Majapahit. Candi ini konon katanya dipergunakan sebagai tempat pemujaan dan juga pemuliaan untuk para leluhur. Bentuk bangunannya pun mengisyaratkan kalau Candi Bangkal ini adalah peninggalan agama Hindu pada masa itu.
3. Detail Bangunan Candi yang Menarik
Bangunan Candi Bangkal terbilang utuh, hanya beberapa bagian memang sudah keropos dan rusak/rontok batu batanya. Konon katanya, dulu pernah ada gempa yang merobohkan rumah penduduk tapi hanya candi ini yang masih berdiri kokoh tanpa retak. Hal yang membuat struktur bangunan Candi Bangkal (khususnya bagian bawahnya) masih berdiri kokoh kemungkin adalah penggunaan pondasi berupa batuan andesit.
Namun, di beberapa bagian badan candi ada batu bata yang sudah rontok dan terlepas. Bagian yang paling parah kerusakannya adalah sisi selatan candi dan tangga di depan candi. Meski begitu, tangga tersebut masih bisa dnaiki, tapi tetap harus berhati-hati agar tidak semakin merusak struktur bangunan yang sudah rapuh.
Untuk atapnya sangat mirip dengan beberapa candi lainnya di kawasan Trowulan. Struktur batu bata merah yang ada di atap candi juga masih membentuk sempurna, kecuali di bagian selatan, ada yang sudah rontok karena termakan usia.
4. Relief Dan Ornamen Candi
Di sekujur tubuh candi tidak ada relief berupa ukiran cerita yang tergambar jelas seperti situs bersejarah lainnya. Hanya ada ornamen dengan bentuk yang sama di sekeliling candi.
Melihat ke atas bagian pintu, ada 6 buah arca yang terbuat dari batu andesit dan menempel di tiap sisi candi. Satu buah arca Batara Kala besar menempel di atas pintu masuk. Lalu, di kanan dan kiri pintu serta sisi belakang terdapat arca dengan ukuran lebih kecil dari Batara Kala.
5. Ada sisa Bangunan Candi
Di bagian depan candi terdapat sebuah batu bata merah yang ditata menjadi bentuk persegi. Diperkirakan bangunan ini dulunya berupa altar pembuka dari candi utama. Sedangkan di bagian paling depan ada sisa pondasi bangunan pagar lengkap dengan sisa pintu gerbang yang sudah hancur dan tersisa bagian kakinya saja.
Itulah Candi Bangkal yang mungkin masih belum banyak orang tahu. Meski ukurannya kecil, namun ada banyak hal yang bisa Teman Traveler temukan di sana. Seperti kekokohannya hingga sisa-sisa bangunan yang masih ada hingga saat ini. Jadi, jangan lupa mampir ke sini ketika sedang berlibur di Mojokerto, ya. Next