Kabupaten Malang memang populer dengan banyak candi di dalamnya. Salah satunya adalah Candi Jago yang konon didirikan pada masa Kerajaan Singhasari. Kalau kalian ingin lebih tahu tentang candi satu ini, bisa intip di ulasan berikut.
Baca juga : 5 Kuliner Khas Rembang, Enaknya Selalu Terkenang
1. Lokasi Candi Jago
Candi Jago terletak di Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, tepatnya di belakang Pasar Tumpang. Untuk mencapai lokasi, kalian memerlukan waktu sekitar 20-25 menit perjalanan dari pusat Kota Malang. Rute jalan yang diambil dari Kota Malang adalah jalur arah Tumpang atau Gunung Bromo. Sampai di Pasar Tumpang kita cukup mengikuti petunjuk arah yang tertera saja, atau bertanya pada warga sekitar.
2. Arca dan Benda di Sekitar Candi
Sekitar 5 m di utara candi utama terdapat arca kalamakara setinggi kurang lebih 1 m. Pada bagian atas kepala dihiasi pahatan ukiran yang sangat menarik perhatian. Selain itu muka seram dan matanya yang melotot membuat siapapun akan takut menatap kepala arca ini.
Di sisi barat halaman candi terdapat arca Amoghapasa berlengan delapan. Sedangkan pada bagian belakangnya ada singgasana berbentuk kepala raksasa yang saling membelakangi. Namun sayangnya, keindahannya pudar karena kepala arca hilang dan ada lengan yang patah.
Lalu, di tengah pelataran depan Candi Jago, terdapat sebuah batu besar yang dipahat menyerupai bentuk tatakan arca raksasa. Batu ini memiliki diameter sekitar 1 m. Sementara itu di puncaknya terdapat pahatan bunga padma berbentuk melingkar yang menjulur dari bonggolnya. Bentuknya menyerupai singgasana para budha dan juga dewa-dewi pada film Kera Sakti.
3. Kondisi Candi yang Tidak Utuh
Kalau Teman Traveler naik ke atas candi, kalian akan melihat pecahan batu yang sudah hancur beberapa bagiannya. Bahkan terkadang saat menginjaknya, batu akan mengalami pergeseran. Walaupun begitu para pengunjung masih diperbolehkan naik ke atas candi.
Hal serupa juga akan kita temukan di bagian depan, belakang dan tengah candi. Melihat kondisi ini, kemungkinan besar para pengunjung tidak diperbolehkan lagi untuk naik ke puncak.
4. Puncak Candi yang Paling Menarik Perhatian
Hal yang paling menarik dari Candi Jago ini adalah bagian atasnya. Walaupun atap candi sudah hilang, tapi ada sebuah bekas bilik candi yang hanya menyisakan sebuah pintu. Pintu bilik candi ini masih berdiri kokoh ditopang struktur dinding candi yang kuat di samping kanan-kirinya.
Untuk naik ke puncak, kalian harus melewati 2 buah anak tangga yang ada di dasar candi. Anak tangga itu berada di sisi depan pada bagian kiri dan kanan candi. Disarankan untuk naik melalui tangga candi bagian kiri karena dirasa lebih kokoh dan utuh struktur bebatuannya.
5. Relief Candi Jago
Relief yang ada pada Candi Jago mengandung ajaran Hindu maupun Buddha. Ajaran Buddha tercermin pada relief cerita Tantri Kamandaka dan cerita Kunjarakarna yang terpahat pada teras paling bawah. Pada dinding teras kedua candi ada pahatan cerita Kunjarakarna dan kisah Mahabarata yang memuat ajaran agama Hindu.
Sedangkan di teras ketiga, dindingnya dipenuhi dengan relief lanjutan cerita Arjunawiwaha yang ada di teras kedua. Dinding tubuh candi juga dipenuhi dengan pahatan relief cerita Hindu, yaitu tentang peperangan Krisna dengan Kalayawana.
Itu tadi sekelumit info dari Candi Jago yang berada di Kabupaten Malang. Setiap sudutnya memiliki banyak cerita, sehingga Teman Traveler bisa sekaligus menambah ilmu di sana. Jadi, jangan lupa berkunjung ke sini ya ketika sedang berada di Malang. Next