in , ,

Pesona Danau Maninjau, Keindahan di Tanah Minangkabau yang Memukau

Danau Maninjau, Destinasi Eksotis di Tanah Minangkabau

Danau Maninjau
Danau Maninjau

Bercerita tentang alam Minangkabau, memang tidak akan ada habisnya. Belum lagi soal budaya dan kulinernya. Begitu banyak hal menarik dan mengagumkan yang bisa dikunjungi di Ranah Minang. Salah satunya keindahan adalah Danau Maninjau dengan pesona memukaunya. Ingin menikmati panorama alam di sini? Simak ulasan dari Kontributor Travelingyuk, Zenith Halalan berikut ini yuk!

Baca juga : Lontong Kari Langganan, Kuliner Minggu Hits di Gasibu Bandung

Akses Menuju Destinasi Eksotis di Sumatera Barat

Danau Maninjau (dok.pribadi)
Danau Maninjau (c) Zenith Halalan/Travelingyuk

Danau Maninjau terletak di jantung Kabupaten Agam. Berada di ketinggian 450 mdpl, tempat wisata di Sumatera Barat ini memiliki luas kira-kira 105 meter persegi dengan kedalaman rata-rata 150 meter. Untuk bisa menikmati keindahannya, ada dua opsi yang bisa dipilih. Pertama, Teman Traveler berangkat dari kota Padang dan membutuhkan waktu sekitar 2 jam. Sedangkan pilihan kedua, berangkat dari Bukittinggi yang memakan waktu selama 1 jam perjalanan. Keduanya menawarkan pemandangan alam menakjubkan di sepanjang perjalanan. Ada ngarai, hamparan sawah, hingga kelok 44.

Sejarah dan Legenda Terbentuknya Danau Maninjau

Kawasan perumahan masyarakat maninjau (dok.pribadi)
Kawasan perumahan masyarakat Maninjau (c) Zenith Halalan/Travelingyuk

Menurut para ahli, Danau Maninjau terbentuk karena letusan sebuah gunung berapi yaitu Gunung Sitinjau sekitar puluhan ribuan tahun lalu. Akibat letusan tersebut, tanah terjatuh dan membentuk seperti wajan berukuran besar yang disebut kaldera. Di balik cerita tersebut, ada legenda yang beredar secara turun menurun di masyarakat. Konon, legenda bernama Bujang Sembilan tersebut menceritakan sepuluh orang kakak beradik yang salah satu dari mereka adalah gadis.

Eksotisnya Hutan di Danau Maninjau (c) Zenith Halalan/Travelingyuk
Eksotisnya Hutan di Danau Maninjau (c) Zenith Halalan/Travelingyuk

Dalam kisah tersebut, sang gadis menjalin hubungan dengan pemuda bernama Sigiran. Sayang, hubungan tersebut tidak direstui oleh kesembilan saudara laki-lakinya. Bahkan mereka menuduh bahwa hubungan tersebut melanggar batas norma masyarakatnya. Sang gadis dan Sigiran akhirnya membuktikan kesucian hubungan mereka dengan melompat ke kawah gunung Sitinjau. Jika mereka melompat dan gunungnya tidak meletus maka keduanya bersalah. Namun, jika gunung meletus berarti keduanya tak bersalah. Cinta mereka terbukti dengan meletusnya gunung dan membentuk Danau Maninjau.

Keindahan Alam Maninjau di Balik Legendanya

Para Penggiat para layang sedang berlatih di puncak lawang (dok.pribadi)
Penggiat paralayang di puncak lawang (c) Zenith Halalan/Travelingyuk

Cerita legenda yang beredar di masyarakat sekitar memang menarik. Namun, pemandangan yang ditawarkan juga bikin jatuh cinta. Apalagi jika melihat danau dari Puncak Lawang. Dari sini, Teman Traveler bisa melihat keseluruhan Danau Maninjau. Tempat sempurna untuk menikmati panorama alam, apalagi ditambah udara sejuk khas pegunungan.

Sawah-sawah warga dengan background awan-awan yang turun ke danau (dok.pribadi)
Sawah-sawah warga (c) Zenith Halalan/Travelingyuk

Di Puncak lawang juga terdapat berbagai wahana dicoba. Ada tempat outbound hingga naik paralayang. Bergeser ke bawah puncak, ada kelok berjumlah 44 yang yang menakjubkan. Di kawasan ini pula, banyak kedai dengan langsung menghadap ke danau. Sepanjang kelok Teman Traveler juga bisa melihat hijaunya persawahan warga yang tersusun rapi di lereng bukit.

Aktivitas Seru di Sekitar Danau

Perlombaan menghiasi perahu (dok.pribadi)
Perlombaan menghiasi perahu (c) Zenith Halalan/Travelingyuk

Masih di sekitar danau, ada kebudayaan yang tak boleh terlewatkan. Salah satunya “Rakik-Rakik”, perlombaan yang diadakan sekali setahun ketika malam takbir. Warga di tepian Danau akan berlomba-lomba membuat perahu dan hiasan cantik. Beberapa dari mereka juga membuat versi mini rumah gadang, mesjid, dan lain-lain.

Proses pembuatan kacang goreng (dok.pribadi)
Proses pembuatan kacang goreng (c) Zenith Halalan/Travelingyuk

Tak hanya tradisi yang masih kuat dipertahankan, kuliner di tepi danau juga tak boleh dilewatkan. Salah satunya mencoba jajanan dari rinuak, jenis ikan kecil yang hanya ada di Manijau. Biasanya, ikan ini diolah menjadi kerupuk, pepes rinuak dan juga digoreng. Jangan lupa pula mencoba pensi atau mirip dengan kerang air tawar berukuran kecil. Biasanya, pensi dimasak dengan cara direbus dengan bumbu khas.

Nah, itulah ulasan tentang Danau Maninjau dan hal menarik lain yang bisa ditemukan di destinasi Kabupaten Agam. Bagaimana dengan Teman Traveler? Berminat untuk liburan ke sini kan? Next

ramadan

Written by Zenith Halalan

Penulis adalah kontributor lepas di travelingyuk.com

Eksotisnya Spanyol ala Intramuros di Filipina, Libur Tahun Baru Keliling Kota Tua Negara Catriona Grey Miss Universe 2018

Hutan Mangrove Pulau Bama

Spot Foto di Wisata Alam di Banyuwangi, Pepohonannya Bikin Suasana Seperti Negeri Dongeng