in ,

Spot Foto di Wisata Alam di Banyuwangi, Pepohonannya Bikin Suasana Seperti Negeri Dongeng

Wisata Alam Banyuwangi Dipenuhi Pepohonan Bak Dunia Dongeng

Hutan Mangrove Pulau Bama
Hutan Mangrove Pulau Bama

Banyuwangi, kota paling ujung di Jawa Timur ini memiliki banyak pesona. Berderet kuliner enak yang bikin kangen dengan daerah ini. Sebut saja sego tempong, pecel pitik, dan lainnya. Tenang saja, daftar wisata alam di Banyuwangi juga sangat panjang. Tak habis dikunjungi meski liburan lama di sini. Selain Puncak Ijen yang terkenal, ada apa lagi sih? Catat, ya.

Baca juga : Kisah Kakek Tolak Miliaran Rupiah Demi Jaga Hutan, Wisata Serupa Pun Bisa Kamu Lestarikan

De Djawatan

De Djawatan via Instagram @explore_banyuwangi
De Djawatan via Instagram @explore_banyuwangi

De Djawatan terletak di Desa Benculuk Kecamatan Cluring, berjarak kurang lebih satu jam perjalanan dengan kendaraan bermotor dari pusat kota Banyuwangi. Keunikan lokasi ini terletak pada pohon Trembesi yang sudah berumur setidaknya 100 tahun. Kehadiran pohon ini menambah suasana magis layaknya di film fiksi Harry Potter.

Kebanyakan pelancong memanfaatkan kawasan ini untuk foto baik pre-wedding maupun untuk selfie. Ada juga deretan pohon Jati, serta rumah pohon dibangun untuk spot berfoto. Teman Traveler perlu menyiapkan biaya setidaknya Rp2000 untuk memasuki destinasi wisata alam di Banyuwangi ini.

Hutan Pinus Suko

Hutan Pinus Sumbermanis via Instagram @explore_banyuwangi
Hutan Pinus Sumbermanis via Instagram @explore_banyuwangi

Wisata alam di Banyuwangi satu ini sebenarnya bernama Wana Wisata Sumber Manis, namun memang lebih dikenal dengan sebutan hutan Pinus Suko. Berlokasi di Lingkungan Suko Kelurahan Gombengsari Kecamatan Kalipuro Kabupaten Banyuwangi, berjarak kisaran 20 menit berkendara dari pusat kota. Kalau Teman Traveler ingin mendapatkan suasana layaknya hutan di cerita-cerita, sebaiknya datang saat sore hari.

Hutan Pinus diselimuti kabut tipis serta udara yang sejuk, berasa puas menghirup nafas dalam-dalam. Disediakan juga fasilitas pendukung, seperti warung makan, toilet, dan rumah Joglo. Dengan mengeluarkan kocek kisaran Rp3000, Teman Traveler sudah bisa merasakan pesona wana wisata Banyuwangi ini.

Pantai Pulau Merah

Pantai Pulau Merah via Instagram @explore_banyuwangi
Pantai Pulau Merah via Instagram @explore_banyuwangi

Pantai Pulau Merah yang berada di Desa Sumberagung Kecamatan Pesanggaran ini memiliki lautan dengan gulungan ombak besar yang banyak diburu oleh peselancar baik amatir maupun profesional. Tidak heran jika di pinggir pantai disediakan persewaan papan selancar, bagi Teman Traveler yang hendak mencoba untuk surfing.

Tiket masuk ke Pantai Pulau Merah sangat terjangkau, sekitar Rp10 ribu saja. Pengunjung juga bisa menikmati keindahan matahari terbenam yang sinarnya menembus melewati pepohonan yang menjulang tinggi di kawasan ini. Sunggu memesona!

Pantai Bama

Hutan Mangrove Pulau Bama via Instagram @explore_banyuwangi
Hutan Mangrove Pulau Bama via Instagram @explore_banyuwangi

Pantai Bama memiliki air jernih. Di sini juga terdapat pohon mangrove lebat. Teman Traveler harus melewati Taman Nasional Baluran sebelum dapat mencapai pantai yang merupakan habitat kera abu-abu ekor panjang. Secara administratif, Pantai Bama memang masuk dalam wilayah Situbond Namun harus tetap melewati taman nasional yang ada di wilayah Banyuwangi. Akan memakan waktu setidaknya 2 jam perjalanan dengan mobil. Namun semua itu terbayarkan setelah bisa merasakan keelokan pemandangan di kawasan ini serta mendapatkan foto yang instagenic untuk koleksi, hanya dengan merogoh kocek Rp20 ribuan.

Keindahan deretan wisata alam di Banyuwangi memang mampu menyihir, ya. Selain menikmati, sebaiknya juga turut serta menjaga kelestarian kawasan tersebut agar masih bisa dikunjungi hingga bertahun-tahun ke depan. Teman Traveler sudah pernah mengunjungi destinasi yang mana nih? Next

ramadan
Danau Maninjau

Pesona Danau Maninjau, Keindahan di Tanah Minangkabau yang Memukau

via Instagram/deena_hp

Nasi Bakar Sumsum Mang Puri, Hadirkan Kenikmatan Kuliner Khas Banten Sejak 1941