Pernah mendengar ‘dark tourism‘? Istilah ini dipakai dalam menyebut tempat wisata untuk mengenang bencana alam atau tragedi kemanusiaan. Nah, ada banyak destinasi dark tourism terpopuler di Asia Tenggara yang harus Teman Traveler kunjungi mengingat fakta sejarahnya yang kelam. Berikut 5 di antaranya!
Baca juga : Kampung Mural Pulo Geulis Bogor, Paduan Sejarah, Kebudayaan, dan Pluralisme
1. Hanoi Hilton, Vietnam
Memiliki nama lain Hỏa Lò Prison, destinasi yang satu ini awalnya merupakan penjara yang dibangun pada tahun 1896. Di masa penjajahan Prancis, tempat ini digunakan sebagai tahanan politik para tokoh revolusioner Vietnam.
Kemudian pada masa Perang Vietnam di tahun 1970-an, penjara ini digunakan untuk menahan tentara Amerika Serikat. Julukan ‘Hanoi Hilton‘ pun muncul dari para warga Paman Sam ini. Mereka diperlakukan dengan kejam oleh tentara Vietnam, bahkan ada yang sampai meninggal di penjara ini.
Setelah tempat ini dibom pada tahun 1990, Hanoi Hilton diubah fungsinya menjadi museum sejarah. Meskipun demikian, sisa-sisa kengeriannya masih terasa hingga saat ini.
2. Bangkok Forensic Medicine Museum, Thailand
Sejak dibangun pada abad ke-19, destinasi ini hanya berfungsi sebagai rumah sakit dan pusat penelitian medis pada umumnya. Namun, mulai tahun 1972, tempat ini membuka aneka ruang pameran medis untuk umum.
Destinasi wisata ini aslinya bernama ‘Siriraj Medical Museum‘. Namun karena terkenal seram dan angker, tempat ini mendapat julukan sebagai ‘Museum Kematian’.
Salah satu ruangannya memamerkan mayat manusia yang sudah dimumikan dengan aneka bentuk dan rupa yang menyeramkan. Konon, jenazah yang dikumpulkan merupakan penjahat kelas kakap yang berhasil dilumpuhkan aparat Thailand di masanya. Mengerikan, bukan?
3. The Killing Fields, Kamboja
Kamboja pernah mengalami masa kelam di bawah rezim Khmer Merah. Sepanjang kekuasaannya dari tahun 1975 hingga 1979, tercatat jutaan warga sipil dibantai karena dianggap tidak mau tunduk pada pemerintah. Kebanyakan dari korban adalah kaum terpelajar beserta keluarganya yang dianggap menghalangi pemerintah saat itu.
Ketika Teman Traveler masuk ke dalam area Killing Field, kalian akan melihat sebuah monumen yang menyimpan puluhan ribu tulang korban pembantaian. Konon jumlahnya mencapai 20.000 jiwa! Tak jauh dari sana, terdapat situs pemakaman massal para korban dari berbagai macam usia, termasuk anak-anak kecil.
4. Penang War Museum, Malaysia
Museum ini awalnya didirikan di tahun 1930an sebagai benteng pertahanan oleh pemerintah Inggris. Pada masa pendudukan Jepang, bangunan ini terkenal karena dijadikan basis pertahanan terakhir oleh Sekutu dalam Perang Penang. Pertempuran dimenangkan Jepang, dan jutaan tentara Sekutu dibunuh di benteng ini.
Saat ini, bangunannya dipergunakan sebagai museum sejarah perang. Kalian bisa melihat bekas meriam dan menara pertahanan yang tersisa. Nuansa kelam dan horor masih sangat terasa, apalagi jika mengingat tempatnya pernah jadi ladang pembantaian tentara yang kalah.
5. Museum Tsunami, Indonesia
Tanggal 26 Desember 2004 dikenang sebagai peristiwa memilukan bagi warga Indonesia, khususnya yang bermukim di Aceh. Tsunami besar meluluhlantakkan sebagian pesisirnya, menyebabkan ratusan ribu jiwa menjadi korban dan menjadikannya sebagai salah satu bencana alam terburuk dalam sejarah Indonesia.
Untuk mengenang peristiwa tersebut, dibangunlah Museum Tsunami yang terletak di pusat kota Banda Aceh. Desainnya sengaja dibuat menyerupai ombak besar dengan hiasan-hiasan etnik khas Aceh.
Di dalamnya dipamerkan berbagai macam hal yang berkaitan dengan peristiwa tersebut. Mulai dari model diorama tsunami, barang-barang yang hancur terkena ombak, hingga daftar nama korban yang tersaji di dinding museum.
Itulah tadi daftar dark tourism terpopuler di Asia Tenggara yang bisa jadi rekomendasi wisata Teman Traveler. Dengan mengunjunginya, kita bisa menambah wawasan tentang sejarah kelam di masa lalu, kemudian mempelajarinya agar tak terulangi lagi di masa depan. Next