Jogja tidak akan pernah habis dijelajahi hanya dalam sehari dua hari. Apalagi buat Teman Traveler yang pengin merasakan langsung pengalaman seru terjun langsung melihat pembuatan gerabah otentik. Tepatnya di Desa Kasongan yang sudah eksis selama sekitar 80 tahun di Jogja. Selengkapnya, ikuti kisah perjalanan berikut.
Baca juga : Kelebihan Lewat Jalan Tol, Mulus Tanpa Hambatan Bisa Sampai Lebih Cepat
Sentra Gerabah Desa Kasongan
Desa Kasongan ialah sentra gerabah yang berada di Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Jogja. Untuk menuju lokasi Anda bisa menggunakan transportasi umum seperti Trans Jogja atau kendaraan pribadi.
Jika berkendara dari pusat kota maka akan memerlukan waktu sekitar 15 menit menuju barat daya kota melalui Jalan Bantul. Sampai di KM 6,5 Anda akan disambut oleh gerbang besar berwarna merah di kanan jalan. Sampailah di kawasan Desa Kasongan.
Gerabah sendiri merupakan perkakas terbuat dari tanah liat yang dibakar untuk kemudian dijadikan alat bermanfaat dalam kehidupan manusia. Seperti peralatan memasak, pertanian, dan alat rumah tangga.
Jika anda berkunjung ke Kasongan Anda akan menemukan sentra pembuatan gerabah yang sudah ada sejak tahun 1940an. Tempat ini pun mengalami perkembangan pesat pada tahun 1970an.
Mengunjungi Fiza Ceramic
Dari sekian banyak tempat pembuatan gerabah di Desa Kasongan, pilihan saya jatuh pada Fiza Ceramic. Sebab letaknya tidak begitu jauh dari jalan utama dan sudah lama berdiri serta pelayanannya memuaskan.
Di Fiza Ceramic saya berkesempatan untuk belajar sedikit tentang proses pembuatan gerabah dengan Ibu Ponijem ialah generasi ketiga pemilik tempat ini. Dulu Fiza Ceramic hanya melayani pembuatan perkakas dapur seperti keren, kendi, kwali, dan lain sebagainya. Namun kini telah berkembang melayani berbagai gerabah mulai dari barang fungsional hingga perhiasan.
Proses Pembuatan Gerabah
Bahan baku pembuatan gerabah adalah tanah liat. Namun tidak semua jenis tanah liat bisa digunakan, harus memenuhi kriteria tersendiri. Di Fiza Ceramic, bahan bakunya sendiri didatangkan dari Godean dan Moyudan yang letaknya masih di wilayah Jogja.
Proses pembuatan dimulai dengan mencampur tanah liat, selanjutnya adalah mengaduk bahan hingga kalis seperti menguleni adonan kue. Tujuannya untuk mendapatkan tekstur yang mudah dibentuk dan tidak gampang pecah saat dipanggang.
Setelah tanah liat siap, prosess selanjutnya adalah mulai membentuknya sesuai dengan keinginan. Seperti gentong, pot, maupun wuwung. Setelah dirasa cukup halus selanjutnya adalah proses penjemuran.
Penjemuran ini dilakukan di bawah terik matahari langsung hingga gerabah kering. Jika musim panas, penjemuran memerlukan waktu satu minggu. Sedangkan musim hujan akan memakan waktu yang lebih lama.
Setelah benar-benar kering, maka masuk pada proses pembakaran. Waktu yang dibutuhkan cukup lama yaitu sekitar sembilan hingga dua belas jam. Mulai dari menata gerabah hingga proses pembakaran usai.
Pertama diletakkan gerabah dengan ukuran yang besar, disela-selanya dimasukkan yang ukurannya lebih kecil sampai ruang penuh. Sumber api dari proses pembakaran ini adalah kayu bakar yang didatangkan dari Purworejo. Pada satu kali pembakaran bisa menghabiskan kayu sebanyak satu engkel.
Setelah dua belas jam maka gerabah dibiarkan dingin sendiri selama kurang lebih dua puluh empat jam. Bila sudah dingin, gerabah siap dibungkus kemudian dikirim ke alamat pemesan.
Dikirim Sampai Luar Negeri
Gerabah di Desa Kasongan Jogja ini bukan hanya dipasarkan di dalam negeri saja, bahkan sudah sampai manca negara seperti Jepang, Korea, dan lainnya. Kalau untuk lokal dikirim ke Jakarta, Surabaya, Kediri, Kupang, dan lain sebagainya.
Biasanya untuk pengiriman ke luar negeri bergabung dengan para perajin gerabah lainnya. Hingga mencapai kuota satu kontainer. Setiap barang dikemas dengan kayu dan disela-selanya diisi pohon padi yang telah kering agar tahan terhadap benturan.
Biasanya pemesan mengetahui informasi tentang Fiza Ceramic dari sosial media. Untuk harga sebuah gerabah sendiri tergantung dari ukuran, bentuk, dan tingkat kesulitan pembuatannya. Dari puluhan ribu rupiah hingga jutaan rupiah.
Bila berwisata ke Jogja sempatkan untuk mampir Desa Kasongan, ya. Bukan hanya jalan-jalan namun dapat menyaksikan langsung bagaimana gerabah dibuat dan tentunya memborong olahannya. Setuju, bukan? Next