Di dunia modern seperti sekarang masih ada sekelompok suku minoritas yang tetap teguh mempertahankan adat istiadat peninggalan leluhur dan menjauh dari invasi modernisasi. Jika di kabupaten Garut kita bisa menemukannya di Kampung Naga, ada juga Desa Penglipuran di Bali, sedangkan di Banten ada desa Wisata Kanekes yang dihuni oleh suku Baduy.
Baca juga : 5 Hotel Artsy dan Instagramable di Purwokerto, Liburan Maksimal Sambil Berburu Konten
Keberadaan Desa Wisata Kanekes ini telah dikenal tidak hanya masyarakat wisata Indonesia namun juga dunia. Kampung ini berada di kaki pegunungan Kendeng, kecamatan Leuwidamar, kabupaten Lebak, provinsi Banten. Masyarakat di sini masih sangat teguh memegang adat istiadat, budaya dan kearifan lokal para leluhurnya.
Inilah yang menjadi daya tarik utama saat berwisata budaya di Kampung Kanekes. Sejenak kita akan melupakan bagaimana kehidupan modern yang penuh kompetisi baik yang sehat maupun tidak dan beralih menikmati kehidupan sederhana nan damai yang diikat oleh berbagai aturan adat. Di sinilah traveler bisa belajar banyak mengenai kearifan lokal serta budaya dari Suku Baduy.
Desa Wisata Kanekes ini ditandai dengan papan pengumuman di pintu gerbang masuk desa. Setiap pengunjung sebaiknya didampingi oleh pemandu lokal yang merupakan anggota dari suku Baduy. Hal ini penting mengingat setelah masuk ke dalam wilayah ini wisatawan juga akan dikenakan berbagai aturan dan pantangan adat. Posisi pemandu adalah menjaga dan mengingatkan wisatawan terhadap hal-hal yang dilarang dalam Suku Baduy.
Untuk diketahui bahwa Suku Baduy sendiri dibagi menjadi dua yaitu Suku Baduy Dalam dan Suku Baduy Luar. Suku Baduy Luar lebih terbuka dengan kedatangan wisatawan dan memperbolehkan pengunjung untuk mengambil foto. Sedangkan Suku Baduy Dalam masih tertutup, pengunjung yang datang tidak diperkenankan memotret atau pun merekam video. Tinggalnya pun lebih terpencil dibanding perkampungan Suku Baduy Luar.
Keunikan Desa Wisata Kanekes juga bisa dilihat dari bentuk rumahnya yang seragam. Rumah adat khas sunda berupa rumah panggung berderet di sepanjang jalan kampung. Konon rumah suku Baduy ini harus menghadap selatan semua karena mereka masih memegang teguh keyakinan sunda wiwitan atau kiblat rumah suku Baduy.
Suku Baduy juga identik dengan baju berwarna putih dengan ikat kepala yang umumnya juga berwarna putih. Saat berkunjung ke desa wisata ini pengunjung akan belajar banyak hal mulai dari prinsip hidup sederhana, mempelajari adat istiadat suku Baduy dan segala aktivitas suku terpencil ini. Saat pulang jangan lupa membeli kerajinan tradisional yang dibuat oleh Suku Baduy seperti ikat kepala, kain jarok dan pernak pernik lainnya. Ayo rencanakan liburan ke Desa Kanekes! Next