Dieng Culture Festival (DCF) adalah acara untuk menghormati “anak gembel” atau rambut gimbal. Biasanya, keinginan sang anak harus dituruti tanpa terkecuali. Di acara DCF biasanya akan mengundang para entertainer untuk memeriahkan acara tersebut.
Baca juga : Menelusuri Indahnya Minahasa Selatan, dari Bawah Laut Hingga Atas Awan
Acara puncak DCF biasanya dilakukan dengan menerbangkan lampion. Sembari menunggu acara puncak, kamu bisa berkeliling di sekitar Dieng Plateu sembari menikmati kendaraan.
Beberapa wisata yang bisa kamu kunjungi adalah Batu Ratapan Angin Dieng atau Kawah Sikidang. Kamu bisa puas menikmati pemandangan dan berfoto ria.
Karena cuaca disana mendekati 0 derajat, jangan meremehkan membawa jaket tebal saat ingin mengikuti festival ini. Cuaca ekstrem di Dieng sangat berbeda dengan kebanyakan daerah lain.
Tak hanya pertunjukan yang menghibur, kamu juga bisa menikmati santapan hangat di tengah dinginnya cuaca Dieng. Contohnya sate yang dijual di sepanjang jalan ke Dieng Plateu. Selain rasanya nikmat dan nagih, harganya pun cukup murah, sekitar Rp5.000 per porsi.
Biasanya, DCF akan menyediakan api unggun yang bisa menghangatkan. Di puncak acara, kamu akan bisa melihat indahnya lampion yang beterbangan di gelapnya malam. Perasaan yang tak bisa terungkapkan akan kamu rasakan saat melihat indahnya momen ini.
Kemudian jika kamu beruntung, kamu akan melihat momen-momen lucu di sekitarmu saat menerbangkan lampion. Ada yang terbakar sebelum terbang, arah terbang lampion tidak sesuai keinginan, dan masih banyak lagi keseruannya. Next