Pendaki disabilitas asal Solo, Sabar Gorky (49) berhasil mendaki puncak Gunung Carstensz Pyramid di Papua, Kamis (5/10/2017) lalu. Puncak itu merupakan salah satu yang tertinggi di dunia (4.884 mdpl). Hebatnya dia mendaki dengan pen yang masih terpasang di bahu kanan setelah kecelakaan. Simak ulasan kisah.
Baca juga : Nongkrong Kekinian dan Nyaman ala Janji Jiwa Kopi
Nama Pemberian Berbahasa Rusia
Pria asal Solo ini bernama asli Sabar, sedangkan Gorky adalah julukan yang diberika oleh staf Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Indonesia untuk Federasi Rusia, Hamid Awaludin ketika berhasil mencapai puncak Gunung Elbrus 17 Agustus 2011. Nama “Gorky” diambil dari bahasa Rusia yang berarti “pahit” karena Sabar merupakan pendaki tunadaksa pertama di Asia yang mencapai puncak setinggi 5.642 mdpl itu.
Kaki Kanan Diamputasi
Pada 5 April 1985, Sabar jatuh dari kereta api. Saat itulah, dia harus merelakan kaki kanannya. Dia sempat terpukul dan tidak keluar rumah satu tahun setelah kecelakaan itu. Namun hidup terus berlanjut hingga setelah itu ia mencoba mendaki gunung Lawu, dan berhasil sampai puncak. Setelah itu, Sabar terus mendaki gunung-gunung. Ia telah menaklukkan 15 gunung di Indonesia, dan empat gunung di luar negeri.
Rencana Pendakian Tidak Berjalan Mulus
Pendakiannya bersama tim Ekspedisi Bhinneka Tunggal Ika dimulai Sabtu (30/9/2017). Hari kelima pukul 12.30 WIT, Sabar bersama sembilan pendaki melangkah dari basecamp ke Lembah Kuning. Perjalanan ditempuh sekitar 2,5 jam dengan melewati tanjakan ‘Aduh Mama’ kemudian medan menurun, tanjakan tebing lagi hingga tiba di titik camp sebelum memulai summit pada tengah malam. Namun rencana tidak berjalan mulus karena hujan turun tanpa henti sehingga summit diundur mulai pukul 15.00 WIT. Dan dengan cuaca langit mendung, Sabar bersama enam pendaki yang sudah dilengkapi harnes mememanjat tebing Carstensz Pyramid. Bagi dia tidak mudah menuju summit ridge karena membutuhkan skill panjat dengan memakai tali.
Diguyur Hujan Es
Rintangan seakan tidak pernah berhenti menyertai pendakian Sabar. Begitu sampai di summer ridge hujan kembali mengguyur dan tidak lama berganti hujan es setelah menyebrangi tyrolian. Ia berupaya melawan rasa dingin dengan terus bergerak. Kaki yang diamputasi tidak kaku tetapi terasa sangat dingin karena uratnya masih bisa bergerak. Tak jarang dia membolak-balikkan badan untuk menahan rasa dingin. Sesekali juga memanjat mundur menggunakan pantat untuk menjaga keseimbangan, bagi dia tidak sulit tetapi cara itu tidak nyaman.
Nyaris Menyerah
Kondisi cuaca ekstrim dengan hujan es setebal kristal secara terus-menerus membuatnya nyaris menyerah ketika sampai sekitar 50 meter dari puncak. Apalagi suhu mencapai tiga derajat celcius disertai angin kencang yang membuat jalan tidak stabil. Setiap melangkah dia harus memecahkan bunga salju yang menutupi jalan agar tidak tergelincir. Namun dia dengan kaki kanan yang sudah kedinginan berpikir kapan lagi berkesempatan mendaki puncak tertinggi ini. Begitu tanjakan akhir sebelum summit, terlihat anggota tim lain yang sudah tiba lebih dulu. Akhirnya Sabar bisa sampai puncak Carstensz pukul 13.45 WIT.
Tak Kuasa Menahan Haru
Sabar mengaku tak kuasa menahan haru ketika berhasil menjejalkan satu kakinya di salah satu puncak gunung tertinggi di dunia setelah gagal 2015 lalu. Perasaannya sangat bahagia karena tidak mudah mendaki Carstensz. Pertama karena medan, kedua cuaca tidak menentu. Hitungan bukan hari atau jam tapi menit. Menit ini reda, sepuluh menit kemudian hujan. Itulah Carstensz.
Mimpi Mendaki Tujuh Puncak Tertinggi di Dunia
Tidak berhenti sampai di situ saja, Sabar Gorky pun berencana menyelesaikan misinya untuk menggapai tujuh puncak tertinggi di dunia. Tiga di antaranya saat ini sudah berhasil didaki, yaitu Gunung Kilimanjaro (5.895 mdpl) pada 13 November 2011, Gunung Elbrus (5.642 mdpl) pada 17 Agustus 2011, dan Gunung Cartenz (4.884 mdpl) pada Agustus 2015 lalu. Dia juga pernah mendaki Gunung Aconcagua di Argentina.
Sabar Gorky membuktikan bahwa dengan satu kaki pun ia bisa mendaki puncak-puncak tertinggi dunia. Semoga kisahnya menginspirasimu. Next