Teman Traveler generasi 90-an pasti pernah merasakan masa-masa ngadem dengan es jadul. Rasanya belum lengkap jika pulang sekolah tanpa membeli deretan es lawas yang murah meriah, tapi nyegerin. Bahkan sampai sekarang pun masih bisa menikmatinya, lho. Di bawah ini adalah pilihan es jadul yang rasanya mengingatkan pada kenangan masa kecil. Mana nih favoritmu?
Baca juga : Kebiasaan Buruk Wisatawan yang Merugikan
Es Drop cap Burung Betet
Generasi 90an, kalau bepergian menggunakan bus pasti akan menemui bapak yang membawa termos besar yang menjajakan es drop. Es jadul satu ini banyak ditemui di Blitar. Sebagian dari Teman Traveler mungkin mengenal es ini dengan sebutan es betet. Diambil dari merk es drop yang memang paling populer, merk Burung Betet. Es drop terbuat dari santan dicampur dengan gula merah. Bahan sederhana bercitarasa luar biasa. Keistimewaan es drop terletak pada kemasannya yang terbuat dari kertas. Pecinta kuliner masih bisa mencicipi es drop khususnya di Blitar, bisa juga datang langsung ke pabrik es drop di Jalan Anggrek.
Es Lilin Berbagai Rasa
Mana nih Teman Traveler yang selalu mampir ke warung untuk beli es lilin? Kelegitan rasa es lilin memang tidak bisa dipungkiri, membuat selalu ingin menikmatinya setiap hari. Apalagi tersedia berbagai macam rasa, seperti kacang hijau, nanas, susu, dan masih banyak lainnya. Kekhasan es lilin terlihat dari bentuknya yang kecil tapi padat dibungkus plastik dan diikat karet gelang. Pecinta kuliner yang ingin menikmati es lilin bisa membuat sendiri, bahannya sederhana cukup sediakan air, gula, dan rasa yang diinginkan misalnya kacang hijau. Bisa juga membeli es jadul di toko-toko kelontong, bahkan beberapa dijual secara online.
Es Gabus Pelangi
Es jadul berbentuk kotak berwarna pelangi ini menjadi camilan segar generasi 90an. Keunikan es gabus adalah pada penggunaan tepung honkwe dari kacang hijau yang memberikan tekstur lembut. Kini terdapat inovasi pada penyajian es gabus, diberi taburan mesis atau disiram susu coklat. Bahkan bisa juga dipesan melalui aplikasi belanja online. Jadi lebih mudah untuk mengenang rasa masa lalu melalui es gabus ini.
Es Puter
Pedagang es puter biasa menggunakan gerobak, berkeliling mencari pelanggan sembari memukul gong kecil berbunyi “tong tong tong”. Inilah yang menyebabkan sebagian dari penikmat es puter lebih sering menyebutnya es tong tong. Satu porsi es puter biasanya berisi potongan agar-agar, mutiara, roti tawar yang dipotong dadu, dan diatasnya diberi es krim jadul ini. Dahulu pedagang es puter menyajikan es puter pada gelas bening berbentuk bundar yang menjadi ciri khas. Namun sekarang banyak yang menggunakan kemasan plastik, karena dinilai lebih praktis. Walau masih tetap ada yang menggunakan gelas ini sekalipun tidak banyak.
Es Wawan
Anak kecil berbondong-bondong ke warung demi kotak gabus, yang berisi es wawan. Berbagai rasa es wawan, seperti coklat, stroberi, jeruk, membuat es ini masih tetap diburu oleh pecintanya hingga kini. Ciri khas es wawan terletak pada bentuk kemasannya. Seperti dua kemasan es yang dijadikan satu. Sungguh mengingatkan pada zaman kecil. Berbagi es wawan dengan teman sebaya. Pecinta kuliner bisa menjajal es wawan di toko konvensional dan beberapa sudah bisa dipesan online.
Wah, deretan es segar di atas langsung bikin nostalgia, ya. Adakah pecinta kuliner yang masih sering menjajal es jadul? Mana nih favorit Teman Traveler? Next