Menyebutkan nama Blitar, sebagian besar Teman Traveler mungkin langsung teringat soal keberadaan Makam Bung Karno. Namun selain itu, Kota Koi miliki beragam kuliner menarik untuk dicicipi lho. Salah satunya adalah es pleret yang legendaris. Sajian khas ini berikan sensasi segar yang dijamin bakal bikin kalian ketagihan. Yuk, simak ulasannya.
Baca juga : Wisata La Paz Bolivia, Ada Pasar Benda Sihir!
Sejarah Nama Pleret
Sebutan pleret konon berasal dari kata Bahasa Jawa ‘diplereti’, yang menggambarkan proses pembuatan sajian ini. Berawal dari tepung
beras yang dibentuk bulatan, kemudian dikukus hingga tanak. Setelah itu
dihaluskan dan diletakkan di potongan bambu berlapis daun
pisang.
Berikutnya, adonan ditekan dan digulung menggunakan ibu jari
hingga membentuk semacam bulatan berongga. Seluruh proses ini dikenal dengan istilah ‘diplereti’. Istilah yang cukup unik ya Teman Traveler?
Menggunakan Bahan Alami
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat es ini semuanya benar-benar alami. Mulai dari tepung beras, santan kelapa, gula merah, daun pandan, dan beberapa komponen lainnya. Meski pembuatan dan bahannya terkesan sangat tradisional, hal ini justru suguhkan keunikan serta sensasi kenikmatan tersendiri bagi para penggemarnya.
Sensasi Khas Tak Terlupakan
Es Pleret biasanya disajikan dalam gelas panjang. Seporsinya terdiri dari pleret, potongan serabi, cendol, serta siraman kuah santan, dan gula merah cair. Benar-benar sebuah paduan sempurna untuk dinikmati di tengah panasnya cuaca Blitar.
Soal rasa, sajian tradisional ini cenderung gurih dan manis. Hal tersebut berkat hadirnya kombinasi santan dan gula merah cair. Begitu mengunyah bola-bola pleret, Teman Traveler bakal rasakan sensasi unik dalam mulut. Hampir seperti bulatan berisi air yang pecah seketika. Mencoba hidangan khas ini bakal jadi pengalaman kulineran tak terlupakan deh.
Mudah Ditemukan
Penjual es ini bisa Teman Traveler temukan di hampir seluruh penjuru Blitar. Selain sekitar Aloon-aloon, kalian juga bisa menikmatinya di sekitaran Makam Bung Karno, area Pusat Informasi Pariwisata dan Perdagangan (PIPP), serta Kebon Rojo.
Salah satu penjual yang cukup terkenal ada di Jalan Anjasmoro. Dulunya gerai es sederhana ini sering mangkal di depan Bank BNI Jalan Kenanga. Namun dalam sejak beberapa bulan belakangan tempatnya pindah ke Jalan Kartini. Sebenarnya lebih strategis sih, jadi mudah dijangkau dari segala arah.
Sajian es satu ini bisa Teman Traveler cicipi mulai pukul 09.00 hingga sore. Namun jangan datang terlalu larut ya, bisa-bisa kalian kehabisan. Bukan apa-apa, pasalnya penggemar sajian menyegarkan ini lumayan banyak.
Harga Ramah Kantong
Teman Traveler tentu penasaran dengan harga segelas es khas Blitar ini. Jangan khawatir, sangat ramah kantong kok. Segelasnya dibanderol Rp5.000-an saja. Benar-benar murah dan wajib dicoba jika kalian sedang jalan-jalan di wisata Blitar. Jangan lupa juga cicipi camilan kacang goreng, yang biasanya dijual Rp1.000-an per bungkus.
Bagaimana Teman Traveler, tertarik mencicipi Es Pleret Blitar? Yuk, segera agendakan liburan ke Kota Koi dan buktikan sendiri kelezatannya. Next