Ratusan warga negara Indonesia ( WNI) masih bertahan seiring merebaknya Virus Corona di Kota Wuhan, China. Mereka masih bertahan di Kota Wuhan karena Pemerintah China menutup daerah yang berada di Provinsi Hubei pada Kamis (23/1/2020). Bahkan, Pemerintah China menangguhkan pemberangkatan pesawat, kapal, kereta api, hingga kereta bawah tanah ke kota berpenduduk 11 juta jiwa tersebut. Di antara ratusan WNI yang masih mendiami Kota Wuhan, terdapat mahasiwa Indonesia yang tengah mengenyam pendidikan. Setelah tujuh hari Kota Wuhan ditutup, mahasiswa Indonesia sudah mendapat bantuan.
Baca juga : Tempat Menginap di Banyuwangi dekat Pantai Boom, Singgah Setelah Hadiri Festival Gandrung Sewu
Siagakan 3 Pesawat Evakuasi
Tentara Nasional Indonesia ( TNI) AU telah menyiagakan tiga pesawatnya guna melakukan penjemputan terhadap 240 WNI yang terkepung wabah virus corona di Wuhan, China. “Kita sudah siapkan pesawat (dua) Boeing 737 dan 1 C130 Hercules. Kita juga siapkan personel dari batalion kesehatan,” ujar Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU Marsma TNI Fajar Adrianto saat dikonfirmasi, Rabu (28/1/2020).
Fajar menjelaskan, keputusan menyiagakan tiga pesawatnya sudah berdasarkan hasil rapat antara Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Namun demikian, ketiga pesawat tersebut sifatnya masih siap siaga. Pesawat tersebut baru bisa diberangkatkan ke Negeri Tirai Bambu apabila sudah ada perintah dari Kemenlu. Sejauh ini terdapat 240 WNI yang berada di Kota Wuhan. Dari jumlah tersebut, Fajar memastikan bahwa ketiga pesawat masih mampu memulangkan semua WNI dari Wuhan.
Siapkan Lokasi Karantina
Tak hanya menyiagakan pesawat dalam misi evakuasi, TNI AU juga telah menyiapkan ruang karantina bagi petugas seusai mengevakuasi WNI yang terkepung Virus Corona di Wuhan, China. “(Sepulang dari China) dikarantina. Standarnya 28 hari, di RSPI Dr Suliyanti Jakarta,” ujar Fajar. Sebelum berangkat, para petugas akan mendapat obat anti-penularan, termasuk masker. Selain itu, petugas juga akan mendapat suplai makanan di bawah pengawasan ketat. Skema tersebut juga akan berlaku setibanya mereka di Tanah Air. Hal tersebut dilakukan supaya penjemput dipastikan tidak terpapar Virus Corona. Rencananya, pendaratan tiga pesawat yang akan membawa WNI akan dilakukan di Lanud Halim Perdana Kusuma.
Siap Evakuasi Kapan Saja
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayor Jenderal Sisriadi mengungkapkan, TNI siap diterjunkan dalam mengevakuasi WNI di Wuhan, China. Hal itu dilakukan sebagai upaya memulangkan WNI di wilayah yang dikepung wabah Virus Corona. TNI AU siap diberangkatkan kapan pun namun masih menunggu instruksi pemerintah untuk menerbangkan pesawat guna mengangkut WNI di Wuhan. Apabila sudah ada instruksi, kata dia, TNI akan langsung berangkat. Semua rumah sakit TNI disiagakan Sisriadi mengatakan, TNI menyiapkan semua rumah sakit TNI sebagai rujukan dalam penanggulangan Virus Corona. Tak hanya itu, TNI juga telah menyiapkan satuan kesehatan lapangan dan semua personel kesehatan TNI yang tersebar di seluruh penjuru Nusantara.
Pemerintah Indonesia sedang menyiapkan opsi pemulangan WNI yang masih bertahan di Wuhan. Evakuasi akan dilakukan sesuai koordinasi dengan pemerintah China, mengingat status kota Wuhan, Provinsi Hubei, dalam keadaan lock down atau diisolasi.
Pemerintah China mengisolasi Wuhan dengan melarang transportasi dari dan menuju luar Wuhan demi mengantisipasi penyebaran Virus Corona. Bahkan China belakangan memperluas area isolasi ke kota-kota lain. Hingga kini jumlah warga di China yang terinfeksi virus corona naik drastis menjadi lebih dari 4.000 orang. Sementara korban meninggal akibat Virus Corona di China per Rabu (29/1) mencapai 131 orang. Next