Berdiri di lahan seluas 43.000 kaki persegi dan menampilkan bakat lokal dan internasional, Museum Macan menjadi satu-satunya galeri yang menampilkan karya seni modern dan kontemporer. Sebagian besar karya seni berasal dari koleksi pribadi Haryanto Adikoesoemo, seorang kolektor sekaligus pengusaha. Pameran Yayoi Kusama, seniman senior asal Jepang, menjadi salah satu galeri yang menarik untuk dikunjungi dan berhasil menduduki peringkat ke 8 tempat terbaik versi Time Magazine.
Baca juga : 5 Makanan Setan Ini Terancam Ganti Nama Pasca Fatwa MUI
Museum Seni Modern dan Kontemporer Pertama di Indonesia
Sebuah angin segar bagi para penggiat seni di Indonesia datang pada tahun 2017. Khususnya bagi penganut genre kontemporer. Museum Macan direncanakan akan dibuka pada bulan Maret 2017. Namun karena satu hal, pembukaan museum seni kontemporer pertama di Indonesia ini terpaksa mundur dan baru saja dibuka pada November 2017. Berbeda dengan museum lain yang menampilkan karya-karya seni tradsional, di Museum Macan Teman Traveler dapat menemukan karya seni modern dan kontemporer yang unik.
Infinity Mirrored Room Karya Seniman Jepang
Museum Macan tak hanya berisi seni-seni kontemporer yang luar biasa, namun juga beberapa karya instalasi. Seperti I Want to Love On The Festival Night, sebuah ruangan kaca yang berisi lampu. Serta Infinity Mirrored Room, Brilliance of the Souls adalah karya Yayoi Kusama yang paling populer. Tak hanya itu, Teman Traveler bisa datang dan menikmati pameran karya seniman Jepang tersebut mulai 12 Mei hingga 9 September 201.
Berbagai Macam Seni dalam Media yang Berbeda
Teman Traveler tak hanya akan menemukan seni lukis dengan media kanvas seperti pada umumnya. Dengan karakter seni kontemporer yang lebih fleksibel, di mana teknis dan mediumnya lebih beragam, membuat tempat ini dapat menarik banyak perhatian khalayak. Dindingnya berhias berbagai jenis karya seni. Mulai dari seni lukis, seni instalasi, dan patung dengan bentuk yang nyeleneh.
Sudut-Sudut yang Instagenic
Terdapat sebuah sudut bagi anak-anak yang bernama Floating Garden berisi seni instalasi karya Entang Wiharso. Belum lagi dengan infinity mirrored room dan I Want to Love On The Festival Night. Karena ragam medium yang tak hanya terpaku di kanvas, macam-macam seni pun dapat diaplikasikan pada setiap sudut di museum ini. Alhasil, tempat ini juga menjadi taman bermain bagi generasi milenial yang lekat dengan istilah instagenic.
Dengan tata ruang yang modern dan berbagai macam karya seni unik yang terdapat di dalamnya, membuat Museum Macan mendapatkan banyak perhatian dari penggiat seni maupun remaja Indonesia. Menurut Teman Traveler apa yang paling menarik dari Museum Macan? Next