Nuril Azizah
Pemerintah Maluku Tenggara menggelar Festival Meti Kei 2021 di Kepulauan Kei, berlangsung mulai 21 – 29 Oktober 2021. Festival ini merupakan tradisi fenomena alam yaitu surutnya air laut yang terjadi dalam periode tertentu dalam setahun. Berikut penjelasan lengkapnya.
Baca juga : Aloevera, Kampung Tematik Baru di Malang yang Tawarkan Suasana Berbeda
Fenomena Alam Unik
Festival Meti Kei yang diadakan ini awalnya berasal dari tradisi meti, merupakan fenomena alam unik yaitu pasang surut air terbesar sampai berkilo kilo meter di Kepulauan Kei. Terjadi pada bulan September hingga November, saat momen ini masyarakat akan memenuhi pantai untuk menangkap ikan. Setelah itu sejak tahun 2016 dijadikan sebuah festival untuk mendorong sektor pariwisata dan ekonomi daerah.
Mempromosikan Kepulauan Kei
Kemudian Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Maluku Tenggara Nurjanah Yunus dalam Talkshow Harmoni Festival Pesona Meti Kei 2021 mengatakan, pemerintah daerah ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Kepulauan Kei sangat unik dengan adanya fenomena alam tersebut. Event ini diselenggarakan untuk mempromosikan Kepulauan Kei sebagai tempat yang mempunyai alam indah mempesona, kebudayaan hingga kuliner khas.
Rangkaian Festival
Selanjutnya berikut rangkaian festival yang dibuka pada 21 Oktober 2021 kemudian berlanjut pada 23 Oktober berupa karnaval budaya di Stadion Maren Langgur. Pada keesokannya 24 Oktober dilangsungkan perlombaan layangan di Pantai Ohoi Oholilir dan futsal extreme di Pantai Ohoi Ohoidertavun pada 25 Oktober.
Dilanjutkan dengan lomba dayung sampan di tanggal 26 Oktober di Ohoi Letnan, setelah itu kegiatan hoping island pada kawasan Pulau Sepuluh di 28 Oktober dan penangkapan ikan secara tradisional atau Wer Warat. Terakhir ditutup dengan bersepeda Tour de Mollucas di Pantai Ngurbloat Ngilngof pada 29 Oktober 2021.
Demikian penjelasan Festival Meti Kei 2021 di Kepulauan Kei Maluku Tenggara, sudah pernah mengikutinya Teman Traveler? Next
