Jika Teman Traveler berencana jalan-jalan ke Solo, jangan lupa luangkan waktu untuk berkunjung ke Gedung Djoeang 45. Kawasan ini merupakan destinasi anyar di Kota Batik yang baru resmi dibuka pada 20 September silam.
Baca juga : 10 Potret Gaya Liburan Chef Renatta, Juri Masterchef yang Bikin Semua Mata Terpanah
Tempat ini menawarkan banyak sudut Instagenic, cocok untuk pecinta fotografi maupun penghobi swafoto. Masuk ke gedung yang beralamat di Jalan Mayor Sunaryo no. 4 ini tidak dipungut biaya alias gratis. Tempatnya mudah dijangkau karena berada dekat kawasan kuliner Galabo dan Keraton Solo. Yuk Teman Traveler, simak ulasan soal Gedung Djoeang 45 selengkapnya.
Bergaya ala Eropa
Jika dilihat sekilas, bangunan dan suasana di sekitar sini benar-benar mirip seperti di Eropa. Menempati lahan seluas kurang lebih dua ribu meter persegi, destinasi ini sudah dilengkapi deretan gazebo dan bangku cantik yang bisa digunakan untuk bersantai.
Di sekitarnya terdapat hiasan deretan patung bernilai seni tinggi, serta barisan lampu unik. Berlama-lama di sini, Teman Traveler dijamin akan merasa seperti sedang jalan-jalan di Eropa. Dijamin deh.
Sempat Terabaikan
Sebelum direnovasi menjadi tempat wisata, gedung ini sempat terbengkalai. Barulah belakangan ini Pemerintah Solo berinisiatif melakukan revitalisasi. Konon kawasan ini rencananya bakal dikembangkan sebagai ruang publik dan komplek museum modern.
Saat berkunjung ke sini, beberapa bagian memang tampak belum rampung dan masih tertutup untuk umum. Pintu gerbang utama masih tertutup rapat. Untuk masuk sini, Teman Traveler masih harus melewati pintu samping coffee shop Haluan Kopi yang berada persis di sebelahnya.
Punya Sejarah Panjang
Gedung Djoeang 45 sejatinya memiliki sejarah panjang. Bangunan ini merupakan salah satu saksi bisu sejarah perjuangan memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Sudah eksis sejak 1876 dengan nama Gedung Dewan Harian Cabang (DHC) 45. Awalnya didirikan oleh Belanda dan digunakan sebagai asrama militer dan sekolah.
Pada masa kekuasaan Jepang, gedung ini sempat dikuasai oleh pasukan Senkokan. Memasuki era kemerdekaan, statusnya menjadi milik Indonesia dan digunakan sebagai panti asuhan, markas kesatuan TNI, hingga akhirnya menjadi kantor pengurus DHC 45.
Kini, Gedung Djoeang telah jadi milik Kementerian Pertahanan dan masuk daftar cagar budaya. Buat Teman Traveler yang tengah liburan di Solo, jangan lewatkan mampir ke sini ya. Dijamin takkan kecewa deh. Next